03.Berbeda

122 17 3
                                    

Seharusnya keluarga adalah tempat perlindungan kita. Tapi sering kali justru keluarga menjadi tempat kita menemukan rasa sakit yang terdalam.









Pagi ini Risa sudah duduk manis di kantin kampus, padahal jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Dia  sengaja berangkat sepagi ini karena dia malas bertatap muka dengan keluarganya sejak kejadian kemarin sore, dan kejadian itu tidak hanya sekali atau 2 kali terjadi tapi sudah kesekian kalinya terjadi.

Fadilah hari ini izin tidak masuk kuliah karena ada acara, jadilah Risa sendirian hari ini itulah kenapa dia memilih berangkat sepagi itu agar terhindar macetnya jalanan kota Bandung.

Pandangan Risa kosong menandakan gadis itu tengah melamun. Banyak hal dan masalah yang bersemayam diotak kecilnya, raganya memang disini tapi tidak dengan pikirannya.

Hingga lamunannya buyar ketika ada yang memegang pundaknya, sontak Risa langsung menoleh kesebelah kanan.

"Pagi-pagi udah ngelamun aja lo," ucap Kevin, teman sejurusan beda kelas Risa.

"Ckkk… ngagetin mulu lo, untung gak copot jantung gue" balas Risa sambil menatap tajam Kevin.

"Kalau copot pasang lagi aja Ris," kekeh Kevin.

"Tumben amat Ris pagi-pagi udah di kampus?"

"Bukan urusan lo,"

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponsel Risa membuat dirinya langsung meraih ponsel yang terletak diatas meja. Dilihatnya ternyata notice chat dari abang sepupunya.

Risa membuka aplikasi hijau tersebut dan membuka roomchat.

Ka Uga

Oi, udah di kampus?

Risayla

Iyaa ka udah, kenapa?

Ka Uga

Kedepan kampus coba!, gue ada didepan gerbang

Risayla

Seriusan lo? Oke gue kedepan sekarang

Ka Uga

Serius, cepet gue tunggu!

/Read.

Risa berdiri dan langsung menyambar tasnya. Saat hendak beranjak tangannya dicekal oleh Kevin.

"Mau kemana lo?" Tanya Kevin.

"Kedepan, ada abang gue," jawab Risa seraya melepaskan cekalan.

Setelahnya Risa berlari keluar kantin menuju gerbang depan, tingkah Risa tak luput dari Kevin yang terus memperhatikannya sampai tubuh kecil Risa menghilang dari kantin kampus.

"Lo cantik," gumam Kevin tersenyum tipis.

Risa berlari menuju gerbang depan kampus, waktu masih menunjukkan pukul 7.15 WIB. Kelas dimulai nanti pukul 8 tepat, saat sudah sampai didepan gerbang Risa berhenti membungkuk sambil memegangi lututnya dengan napas yang ngos-ngosan.

Berbeda ( Kisah Gadis Lemah dengan Senyuman Sejuta Luka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang