Happy reading ✨
***
Satu persatu minuman yang tersedia di lemari pendingin ia periksa, kejadian semalam membuatnya pusing ia harus menganti jam tidurnya mejadi jam olahraga
Zen menemui beberapa botol kecil cairan 'perangsang' di lemari pendingin nya, kemudian mengambil botol minuman yang semalam di minum delila lalu Zen mencium kedua botol itu dan benar bau nya sama padahal itu botol minuman yang berbeda, ada kemungkinan perangsang nya sudah di campurkan ke minuman itu.
Tapi yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang mencampur minuman tersebut dengan perangsang sialan itu?.
"Harus aku buang semuanya, bahaya jika minuman yang lain juga tercampur perangsang." zen
Tanpa berlama-lama ia mengemasi semua minuman yang ada di dalam lemari pendingin nya kedalam kantong plastik dan siap akan di buang.
Zen kembali ke dalam kamar dan menghampiri wanita yang sedang berbaring sambil memegang kepalanya
"Sudah bangun? Mau susu hangat?" Tanya Zen seraya membereskan pakaian bekas yang berserakan di lantai, dan di jawab dengan anggukan lemah sang wanita
Tanpa bertanya lagi Zen langsung menaruh pakaiannya di tempat cucian dan pergi ke dapur untuk membuat susu hangat sesuai tawarannya kepada delila.
"Di habiskan, setelah ini segera mandi dan temani aku sarapan" Zen kembali dengan segelas susu hangat yang harus delila minum
Saat Zen akan keluar kamar tiba-tiba delila memuntahkan susunya ke lantai dan pergi ke dalam kamar mandi dengan terburu-buru. Zen yang penasaran mengikuti langkah wanita itu
Ia melihat delila dari bibir pintu yang sedang mual mual di wastafel, dia sakit? Oh ayolah ini merepotkan sekali.
"Zen.. mual sekali" delila menatap Zen dengan mata yang berkaca-kaca
"Iya iya habis ini sarapan lalu minum obat" tanpa aba aba Zen menarik pergelangan tangan si wanita keluar dari kamar mandi serta kamarnya dan menuju meja makan.
Ternyata Zen sudah memesan makan saat wanita itu masih tidur, menu sarapan kali ini nasi dengan Scrambles egg di atasnya serta sup rumput laut yang masih hangat
"Cepat makan, nanti dingin makanan nya" Zen duduk dan mulai menikmati makanan nya. Tidak dengan delila, ia hanya menyendok sup rumput laut nya saja, karena perutnya benar benar tidak enak saat ini.
"Setidaknya habiskan setengah nasinya, agar bertenaga" Zen memperhatikan cara makan delila
"Tapi aku sudah kenyang zen" rengek delila
"Nanti kau mati kelaparan aku tidak tanggung jawab ya" Zen melihatnya malas serta menghabiskan sisa sup yang ada di mangkuknya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.GIDOZEN [M] [END]✓
RandomSuatu hubungan akan selalu pasang surut pada waktu nya, dan takdir yang menentukan hasil akhirnya. Gidozen, sebut saja zen si biseksual yang terjebak di tengah-tengah salah dan dosa, mencoba lari namun terjerebak kedalam asmara yang aneh. akankah ze...