Kisah horror pendakian.
Iam dan 3 orang temen kampus lainnya di Gunung manglayang,Gunung manglayang terletak di bandung timur tol cileunyi.
Pada tanggal 21 September malam,iam memutuskan mengajak temen kampus nya untuk mendaki gunung manglayang,di keesokan paginya yaitu 22 September mereka mendaki sampe puncak tanpa nginep
Akhirnya terkumpul tim yang berisi 6 orang yaitu 3 orang cowok dan cewek
Mereka membuat grup whatsapp untuk membahas pendakian hal itu.Tapi keesokan harinya kedua orang temenya iam laki-laki tidak jadi berangkat,Kemudian si iam menanyakan kepada 3 teman ceweknya akhirnya mereka sepakat untuk lanjut.
Jadi tim pendakian yang berisi iam, Risa, lia, dini mereka berjanji untuk berkumpul di satu titik kemudian melanjutkan ke basecamp gunung manglayang Via Jalur Baru Bereum.
Singkat cerita mereka sampe di basecamp mereka pun lalu istirahat di suatu warung sambil makan gorengan, teh manis dan lainnya,untuk persiapan mendaki
Pada saat itu banyak pendaki yang turun si iam pun inisiatif bertanya
"Kang puncak masih rame??"
Pendakian:Udah banyak yang turun,Tapi masih ada beberapa tenda diatas".
Lalu iam berterimakasih sudah menjawab pertanyaan nya.Setelah istirahat cukup di basecamp iam dan teman-teman nya pun mulai pendakian tidak lupa dihului dengan berdoa,Sekitar jam 10 pagi pendakian pun dimulai.
Disitu iam berpikir kalo pendakian jam segitu udah cukup kesiangan dan membawa beberapa cewek.Selama perjalanan naik tidak ada gangguan apapun dan banyak pendaki yang mau turun, Sampai pos 1 dan pos 2 mereka mendengar ada suara cowok minta tolong ber ulang-ulang dari arah sebrang.
Si iam pun berinisiatif untuk mencari asal suara itu dengan teriak "Kang posisi dimana" Tapi tidak ada jawaban mereka pun lanjut perjalanan mereka pikir mereka dari jalur lain sudah ada yang menolong orang tersebut,sampai sebelum di pos 2 kembali ada suara teriak 'Tolong' dan posisinya pun sama dari arah sebrang.
Di situ juga ada grup pendaki lain yang sedang turun,Si iam pun kembali teriak
iam:kenapa kang?"
iam"posisi dimana?" mencari keberadaan suara itu tapi tetap tidak ada respon, lalu salah satu anggota grup dari pendaki yang mau turun itu ngomong
Pendaki A:Dari tadi itu kang"
Pendaki A:Sepanjang kita turun, Ada yang minta tolong suara cowok"
Pendaki A: Tapi diatas mah cuman sisa dua tenda doang".
Pendaki A:"Terus itu jalurnya di sebrang juga"
Pendaki A:"Kami jawab suara cowok itu,Tapi ga ada respon kemudian si iam bilang Iam:"Tadi sebelum kesini, sya juga denger,suara minta tolong itu, Tapi begitu saya panggil ke arah suara itu ga ada jawaban".Pendaki lain bilang
Pendaki B:"Bercanda kali tu ah" Setelah suara itu minta tolong itu hilang para pendaki itu pun turun , Si iam dan tim nya pun melanjutkan perjalanan naik . Itu adalah suara minta tolong terakhir mereka dengar Setelah itu mereka mendengar suara itu lagi.Singkat cerita sampailah Mereka di percabangan puncak banyangan ke kiri puncang manglayang ke kanan Waktu disitu sudah menujukkan pukul satu siang dan ada kelompok lain yang sedang turun dan bertanya
Pendaki:"Mau ke puncak kang?"
Pendaki:Ngecamp?"
Pendaki:"Diatas udah sepi soalnya"
Si iam menjawab "Ngga kang" kita mau tektok(ke puncak tanpa nginep)
Iam:"Ini bawa tenda cuman untuk buat istirahat diatas" Setelah itu si iam bertanya kepada tim nya "mau ke puncak bayangan atau ke puncak manglayang" Lalu mereka semua pun sepakat untuk menuju kepuncak manglayang.Mereka pun lanjut ke puncak manglayang setelah 15 menit perjalanan mereka istirahat karna yang cewek sudah pada kecapean mereka istirahat dimana banyak tempat pohon besar yang ditumbuhi lumut disini si iam punya firasat yang gak enak tiba tiba lia ngomong
Lia:"Itu kok ada buntut kuda goyang-goyang?" iam pun bilang
Iam:buntut kuda?,Bukan,akar pohon itu"
Iam:yaudah yuk lanjut
iam:istirahat di puncak aja jangan disini!" iam menjawab seperti itu supaya teman-teman nya gak ada yang suges negatif padahal mungkin itu bukan akar pohon tibalah mereka di puncak jam 2 sore puncak cukup luas.Dan dikelilingi oleh pohon pohon besar serta ada satu makan disitu di puncak itu ada percabangan bagi yang naik jalur batu kuda dan percabangan bagi yang naik baru bereum di puncak yang ngecamp itu udah ga ada tapi ada 2 kelompok, Kelompok pertama ibu-ibu dan bapak-bapak yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang
Dan kelompok 2 terdiri 3 orang pria baru si iam mau buka tenda ternyata dia lupa bawa frame(kerangka tenda) sama pasak(Semacam paku untuk memandang tenda.Yaudah kan mereka pun istirahat sambil lesehan makan siang terlebih dahulu sebelum foto-foto dua kelompok diatas tadi turun melalui batu kuda 'Nah disini mulai muncul hal aneh/Gangguan mereka baru bercerita sudah turun gunung bukan pas mereka masih ada di puncak.
Gangguan pertama diceritakan oleh lia dan dini dimana saat mereka berfoto-foto seperti ada yang menimpuk batu-batu kecil dekat plang bertuliskan " puncak manglayang" Tapi disini si iam dan risa tidak mendengar apa-apa.Gangguan kedua adalah si iam yang mengalami sedih dimana ketika 3 teman nya sedang ber foto-foto si iam duduk diatas tenda yang tidak dipasang , Iam mendengar seperti suara kresek kresek seperti daun di semak semak dibalik plang puncak manglayang itu, pas suara kresek-kresek pertama mencari sumber suara itu tapi ga ada apa-apa nah suara kresek-kresek kedua si iam mencoba untuk melihat kembali sumber suara tersebut tapi masih tidak ada apa-apa si iam berfikir mungkin itu hewan atau angin.
Lalu suara kresek-kresek ketiga si iam melihat dibalik semak-semak seperti ada sosok yang memunculkan dirinya sampai seleher dimana makhluk itu semua serba hitam mulai dari muka rambut dan lain lain akan tetapi matanya merah menyala,Lalu iam bertanya kepada teman yang ber foto-foto untuk segera turun tapi mereka malah tidak dihiraukan setelah mereka selesai ber foto-foto dan duduk suara kresek-kresek kembali terdengar iam tidak mah mendengar sumber suara itu tapi si lia menoleh ke suara itu gak lama lia menoleh lagi ke arah si iam
Lia:ayo turun sekarang aja"
Lia:Ayo rapiin semuanya,Langsung turun!" dan mereka membereskan semuanya.Tidak lupa sebelum turun mereka berdoa,dengan formasi si lia paling depan sebagai leader,risa,dini dan terakhir di tutup oleh iam sebagai sweeper bertugas dibelakang baru turun empat langkah terdengar suara seperti suara menggeram dua kali,padahal mereka kelompok terakhir tidak ada pendaki lain.
Lia merasa takut disini suara itu berat mendengar seperti tidak suka kehadiran mereka berempat tapi hanya si iam yang mendengar suara itu dari arah sebelah kirinya disini iam pun sebagai posisi leader menggantikan si lia berusaha positif thinking. Terus ada suara babi tapi suara babi tidak mungkin seperti itu.
Iam pun menyuruh bertiga untuk fokus turun sambil terus memanjatkan doa Alhamdulillah semua aman-aman aja sampai si risa minta tukeran posisi sebagai leader karna dia ga mau paling belakang.
Kemudian si iam pindah ke belakang sampai lah mereka di percabangan, Mereka pun mengambil jalur yang ke arah kiri, Gak lama tiba tiba si risa diam mematung sambil menengok ke belakang, dia lalu berkata
Risa:"Iam"
Risa:Tukeran lagi!" kenapa si risa minta tukeran lagi.Ternyata disitu dia ketakutan disitu dia mendengar seperti ada suara geraman macan dan hanya si risa yang mendengar nya, Lanjut lah merwka turun dari pos 3 ke 2 disini gangguan-gangguan sudah berhenti
namun dari pos 2 ke pos sepanjang perjalanan terdengar suara wanita minta tolong dan hanya mendengar suara itu hanya si iam dan si risa disitu iam lagi-lagi berfikir ga mungkin kalo suara pendaki, Karna disitu cuman ada mereka berempat yang turun, mereka hiraukan suara yang minta tolong itu dan terus berjalan sampai mereka di basecamp tepat magrib.
Dan mereka siap-siap untuk pulang
tapi gangguan tidak menanti sampai di situ saja si lia cerita ketika mereka di pejalanan dengan menggunakan motor lia mendengar jelas di telinga nya kalo ada yang memanggilnya "teh teh sini" padahal saat itu posisi motor
mereka berempat ini berjauh jauhan.Di sangka lia itu si risa yang manggil ketika lia menengok ke belakang ternyata motor mereka lumayan berjarak agak jauh kemudian lia berkata
Lia:"Jangan ganggu, Udah kamu disana aja"
Lia:"Jangan ikut-ikut dan gangguan itu pun berhenti.
Tamat.