PROLOG

1K 145 5
                                    

*

*

PROLOG

"Saya bisa mencium Anda. Sebagai self-care assistant, saya dibekali banyak ilmu mengenai afeksi," katanya.

Taehyun melongo, memandangi sosok tinggi itu dengan tak percaya. Robot humanoid itu setinggi 185 cm, berbahu bidang, wajahnya rupawan, rambutnya hitam, dan dia luwes seperti manusia. Taehyun merasa phobia aneh menjakitinya, melihat robot ini malah membuatnya merasakan banyak perasaan tak biasa. "Apa?" Dia berusaha memastikan tak salah dengar.

Robot itu bernama Choi Soobin. Unit XXI. Tahun pembuatan baru-baru ini. Dia paling mahir di kelompoknya karena dibekali chip core paling mutakhir, dan gerakan tubuhnya, sensor di tubuhnya, semua sudah dalam pengujian yang ketat. "Saya bisa mencium Anda," ulangnya.

Taehyun bergidik ngeri. Sejujurnya, di tengah perkembangan zaman begini, robot adalah hal yang tak dia sukai. Robot itu musuh manusia! Robot bukan teman! Robot bukan teman kencan! Pemuda itu agak merasa sinting karena menghabiskan waktu untuk mempelajari robot ini. Kata orang tuanya Soobin ini bukan prototype lagi, dan siap untuk dipasarkan secara luas. Tapi untuk sekarang masih terbatas untuk kalangan atas. Lebih dari itu, Taehyun tak dapat buku panduan manual! Wah, bagaimana ini?

Tadi dia hanya iseng menyalakan Soobin sesuai prosedur yang dijelaskan langsung oleh ayahnya, kemudian dia hanya duduk bingung sewaktu robot itu mulai membuka mata dan mengucapkan kalimat pertamya; cium Anda. Saya bisa cium Anda.

Wah edan!

"Aku akan mereturmu saja. Lebih baik dapat alat masak atau apa," gerutu Taehyun. Tahu begini, dia minta sekalian chef saja didatangkan untuk hadiah ulang tahun.

Soobin menarik sudut bibirnya naik. "Kita sudah terikat, Tuan. Saya tak dapat dikembalikan, Anda adalah Tuan pertama saya. Mohon kerja samanya."

[]

HARD TO RESIST | soobtyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang