"Baiklah,apa kamu mau berbincang dengan saya?"
"Baik...iya bos,saya masih menelusuri ruangan2nya,baik bos"bos teroris menghubungi Gracia yg daritadi belum juga membuat laporan.
"Ada apa?"tanya Shani yg penasaran
"Hm tadi bos saya bertanya sampai mana saya menelusuri gedung ini"jawab Gracia dengan tidak semangat.
"Oh baiklah,kamu duduk saja dulu didalam"ucap Shani yg memang ingin mengajak Gracia untuk berbicara.
"Iya"
Saat Gracia masuk keruangan yg ada disana Shani mendengar stap kaki dari luar,Shani pun sedikit berjongkok agar tidak ketahuan.
Krek(anggap suara pintu ya)
"Sepertinya tadi ada orang yg berbicara"saat orang itu masuk Shani melakukan hal yg sama dengan yg dia lakukan pada Gracia,tetapi saat Shani tak memegang tangan gadis itu diapun dengan cepat melepaskan pukulan kepada Shani. Sayangnya Shani dapat menahan tangan gadis itu."Saya tidak ingin menyakitimu jadi jangan gunakan kekerasan"Shani memperingatkan gadis di depannya
"Apa yg kamu lakukan!"dengan nada tinggi wanita itu tidak terima saat Shani mencoba memeriksa badannya.
Gracia mendengar teriakan dari seseorang yg tak asingpun keluar."Loh Abin"ucap Gracia yg terkejut karna gedung bagian sini seharusnya bukan Anin yg mengecek.
Dia adalah Aninditha Rahma Cahyadi kenalan Gracia saat ia bergabung dengan para teroris.
"Ge kenapa kamu disini?"Anin yg terkejut karna Gracia terlihat keluar dari ruangan yg ditempati oleh Shani.
"Kamu apain Abin Shan?"tanya Gracia pada Shani yg heran karna tadi Anin berteriak.
"Maaf tadi saya melakukan apa yg saya lakukan ke kamu,tetapi hanya bagian ciuman saja"
"Apa si yg ada dipikiran kamu sampe ngelakuin hal itu?"Gracia sangat penasaran dengan apa yg Shani pikirkan,begitu pula yg dari tadi Anin pikirkan dan dia rasa otak Shani sedikit tergeser.
Tanpa Gracia dan Anin sadari bahwa ada sesuatu yg hilang dari mereka.
"Bisakah kita duduk dulu?"Shani berjalan menuju ruangannya,ya yg sedang mereka duduki kini adalah salah satu cabang dari Natio Group. Gracia dan Anin mengikuti Shani masuk kedalam ruangan.
"Ok jadi gini saya melakukan itu karna hanya ada itu ide dalam otak saya,ya memang ide itu memang sangat bodoh padahal saya bisa saja melakukan duel pada kalian"Ucap Shani sambil mengambil pistol dari dalam lacinya.
Karna merasa akan ada ancaman Gracia dan Anin juga mengambil senjatanya,namun sayang ternyata senjata itu tidak ada di kantong mereka.
"Kalian mencari ini?"tanya Shani menunjukkan pistol mereka berdua.
"Kau,bagaimana bisa?!"tanya Gracia
"Ya ini adalah bagian dari aksi saya"Shani yg memang dulu pernah menjadi bagian dari tentara dan salah satu yg sangat handal dalam melakukan taktik pun tidak pernah salah langkah dalam aksinya.
"Apa yg kamu mau dari kami?"ucap Anin yg masih berusaha untuk menahan amarahnya
"Tidak banyak hanya ingin mengetahui dimana para bawahan saya?apa yg ingin kalian ambil?dan mengapa kalian menjadi teroris?"
"Bawahan?"tanya Gracia
"Ya bawahan saya yg sedang kalian jadikan tawanan"
"Maksudnya kamu yg memiliki Natio Group ini?"tanya Gracia tidak percaya
"Seperti itulah,ini adalah salah satu cabang dari Natio Group,oh kamu belum mengetahui nama belakang saya ya?baiklah akan saya perkenalkan diri saya kembali. Saya Shani Indira Natio anak dari Kinal Putra Natio dan Jessica Veranda Natio"ucap Shani dengan santai
"Bisakah kita keluar dari sini?!"Anin yg memang sedaritadi tidak nyaman pun mengeluarkan suaranya
"Jawab dulu pertanyaan saya cantik"Shani yg belum mendapatkan jawabannya berusaha sabar dengan mendekati Anin.
"Jangan sentuh saya!"
"Tenang sedikit seperti Gracia tidak bisa kah?"ucap Shani sambil melihat Gracia
"Sebaiknya kamu jangan membuat Anin marah Shan"Gracia yg memang tau bagaimana Anin jika sedang marah dan dia tidak ingin ada keributan sampai para teroris akan berdatangan.
"Baiklah baiklah saya akan mendengarkan penjelasan kamu saja"
"Ok pertama bawahan kamu ada di belakang ruangan Resepsionis,kedua yg akan kami ambil adalah surat2 penting dan semua uang juga yg ada di seluruh gedung ini,dan yg terakhir saya menjadi teroris karna sangat membutuhkan uang,kalau Anin..."
"CUKUP GRACIA!!"Anin tidak ingin alasannya menjadi teroris terbongkar ke orang asing
"Maaf nin"sesal Gracia
"Sepetinya kamu sangat marah jika saya tau alasan kamu menjadi teroris Aninditha Rahma Cahyadi"ucap Shani
"Brengsek kamu"Anin yg sudah tidak bisa mengontrol emosinya pun terpancing untuk beradu tangan dengan Shani..
*****----------*****----------*****----------
TBC~
Maaf jika ada typo dan terimakasih telah membaca🤝
KAMU SEDANG MEMBACA
ME,YOU,AND SHE
RandomDimulai dari mimpi,dikembangkan dengan imajinasi dan disalurkan lewat cerita. gxg area,yg tidak suka bisa keluar dari area cerita ini