Prolog

584 86 13
                                    

Seluruh pengurus departemen undertaker cabang korea sedang mengalami masa sulit sejak insiden Mark si malaikat magang yang salah mengambil nyawa salah satu manusia. Namun, masalah utama bukan akreditasi departemen undertaker cabang korea yang terjun bebas melainkan masalah terbukanya portal paralel yang terbuka bersamaan saat Park Chaeyoung hidup kembali sebagai Rosella (Lihat Lady Rosella).

Kini di pimpin oleh Key, para pengurus undertaker sedang melakukan perundingan pada penjaga pintu paralel. Sejujurnya, Key sendiri sudah mengerti bahwa kemungkinan ia dan beberapa pengurus akan di hukum sambaran petir, tapi ia harap Mark mendapatkan hukuman itu tujuh kali lipat dari dirinya.

"Kami akan menerima semua hukuman yang akan diberikan." Key menunduk dan mengakui kesalahannya.

"Tentu kau harus menerima hukumannya, tapi apa yang akan kau lakukan untuk memperbaiki semuanya?" tanya Jason sang ketua umum undertaker.

"Ada empat orang yang pindah ke dunia lain karena orang-orangmu lupa menutup pintu setelah menyelesaikan kontrak kalian dengan manusia. Ini jelas mengubah seluruh takdir yang sudah digariskan yang di atas!" Jason tak bisa untuk tak marah dengan apa yang terjadi.

"Kami akan membawa mereka ke dunia mereka yang seharusnya."

"Bagaimana? Memaksanya?" tanya Jason.

Jelas mereka dari dunia bawah memiliki peraturan untuk tak mengusik makhluk dunia atas kecuali orang itu sudah memasuki waktunya. Jadi, mereka tak bisa asal memaksa orang-orang itu untuk menandatangani kontrak untuk kembali ke dunia nyata.

"Bagaimana jika kita membuka kembali pintu dan-"

"Dan membiarkan lebih banyak orang pergi ke dunia paralel? Kau hebat sekali." Key menutup mulutnya, idenya ditolak oleh Jason mentah-mentah.

"Kita bisa membawanya saat dia mati. Itu tak akan lama, hanya 40 tahun paling lama." Loey ikut membuka suara, tapi menurut Key lebih baik Loey diam saja.

"Menunggu? Kau ingin disambar petir setiap hari selama 40 tahun? Jika kau mau tak apa aku akan diam saja menunggu selama 40 tahun dengan tenang." Jason jelas tak ingin menunggu.

"Jika makhluk dunia bawah tak bisa, bagaimana jika kita meminta bantuan makhluk dunia tengah?" Setelah sekian lama Key mengingat seorang serpent yang bisa ia andalkan.

"Serpent? Kau tau seperti apa serpent itu? Kau yakin dia akan membantu dengan suka rela?" tanya Jason tak yakin.

"Jika itu serpent lain aku tak akan yakin, tapi jika serpent itu Isaac aku akan sangat yakin."

"Isaac?"

"Iya. Isaac."

***

"Bab ketiga, kau menulis bahwa Kian menghalangi Hilda yang ingin menampar Sarah lalu tangan Hilda mengenai wajah Kian hingga dia tertoleh. Begitu?" Penulis muda di depan Valentia mengangguk membenarkan. Itu adalah salah satu scene menguras emosi yang dia tulis.

"Begini, nona. Hilda dan Sarah setinggi 5,2 kaki sementara Kian setinggi 6 kaki. Apa menurutmu wajar jika tangan Hilda mengenai wajah Kian bukan dada Kian? Ini jelas harus kau revisi. Kau harus memperhatikan perawakan mereka." Valen kembali mencoret draff naskah di depannya.

"Lalu bagian ciuman mereka, bukankah ini terlalu... aneh? Perbedaan tinggi mereka begitu besar jadi akan sangat aneh jika mereka bertabrakan lalu terjadi ciuman. Dan jika mereka bertabrakan bibir mereka akan terluka karena terantuk gigi." Valen terus mengoceh tentang setiap kekurangan yang ia temukan. Gadis itu bahkan tak sungkan menggunakan kalimat kasar yang tak diperhalus karena begitulah Valen, keras dan keras.

Parallel UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang