Happy Reading
***
Setelah pertengkaran hebat terjadi antara Zayn dan Clarice. Selama dua hari mereka tidak melakukan kontak. Risa membiarkan Zayn menenangkan dirinya. Biarkan Zayn sendiri yang meminta untuk penjelasan darinya. Dan selama dua hari itu Risa tidak masuk sekolah karena harus terbang ke Amerika atas permintaan papahnya. Dengan senang hati Risa menerima tawaran papahnya sekaligus mengobati rasa galaunya.
Zayn mulai kelabakan dan uring-uringan karena dua hari itu juga dia tidak menerima kabar dari Risa. Ia berusaha tidak peduli karena ia masih marah namun disisi lain rasa kangennya membucah tidak karuan. Pria itu juga tidak melihat Risa di sekolah membuat dirinya menghawatirkan gadisnya.
"Udah bro... Kalo kangen ya hubungin. Kalo gini lo juga kan yang kangen." Ujar Vino sambil menepuk bahu sahabatnya.
kini, Vino dan Zayn sedang di rooftop. Sejak kejadian dua hari yang lalu hubungan Zayn dan Rayn sedikit merenggang. Zayn lebih memilih menghindar sedangkan Rayn berusaha mendekat namun hasilnya sia-sia.
"Trus gue harus apa Vin? Dia bahkan gak hubungin gue setelah pertengkaran itu." Ujar Zayn yang sudah frustasi. Vino pun menghembuskan nafasnya kasar.
"Mending lo kerumahnya aja langsung. Samperin trus minta penjelasannya."
"Oke." Jawab Zayn lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Vino yang melongo melihat tingkah absurd sahabatnya.
Vino pun mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan kepada seseorang.
***
Zayn keluar menuju parkiran. Namun satpam mencegah pria itu untuk keluar.
"Mau kemana den?"
"Aduh pak, bisa tolong minggir ga? Urgent nih pak."
"Aduh maaf den, gak bisa. Kalo aden keluar nanti bapak yang kena."
"Bapak tenang aja. Kalo bapak biarin saya keluar bapak gak kenapa-kenapa. Bapak lupa saya siapa?"
"Bener ni den, bapak gak kenapa-kenapa?"
"Iya pak. Percaya sama saya. Sekarang biarin saya keluar ya pak."
"Yaudah den."
Zayn langsung berlari menuju parkiran mobilnya dan membawa mobil dengan kecepatan sedang.
Perjalanan sari sekolah ke Rumah Clarice tidak terlalu jauh. Sehingga hanya butuh setengah jam untuk perjalanan. Sesampainya diperkarangan rumah Clarice. Ia melihat rumahnya terlihat sepi. Ia pun bertanya kepada penjaga rumah.
"Siang pak. Claricenya ada gak ya?"
"Siang den. Non Clarice lagi gak ada den."
"Kalo boleh tau kemana ya pak?"
"Aduh kalo itu saya kurang tau. Tapi dua hari yang lalu non Clarice sempat membawa koper besar."
"Kira-kira kapan pak pulangnya?"
"Yang saya tahu perginya selama tiga hari den. Paling nanti malam non Clarice pulang."
"Yaudah kalau gitu saya permisi ya pak. Makasih infonya."
"Baik den."
Zayn pun balik masuk ke dalam mobilnya. Ia membuka ponselnya lalu mencoba menghubungin nomor kekasihnya. Dan akhirnya nomornya tersambung.
"Halo."
Suara lembut yang dirindukan Zayn kembali terdengar membuat dirinya menghangat dan merasa bersalah. Ia berusaha untuk menurunkan egonya demi hubungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARICE (ON GOING)
Fantasy[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️Typo bertebaran dimana-mana⚠️ Her name is Clarisa Rana. Gadis berponi yang bertampilan sederhana. Tidak hanya tampilan dirinya saja namun hidupnya pun serba sederhana karena memang ia berasal dari keluarga yang...