Mendengar kata-kata Yun Ruo Feng, Ning An Lian hanya merasa kalau beban di dadanya jadi ringan. Akhirnya, ia melemparkan pelototan jahat ke arah Su Xi-er sebelum ia berbalik dan pergi.
Su Xi-er tidak terpengaruh, hanya tersenyum dengan lembut sementara ia memerhatikan Ning An Lian pergi penuh penderitaan.
Hari ini hanyalah pelajaran kecil untuk Ning An Lian. Ia masih akan berhadapan dengan lebih banyak lagi di masa depan.
Ning Lian Chen mulai berbicara setelah Ning An Lian menghilang. "Sikap kurang ajar 'Putri Pertama Kekaisaran' inilah yang membuatnya sampai pada insiden hari ini. Mohon Pangeran Hao tidak memasukkannya ke dalam hati."
Yun Ruo Feng tidak menyangka Ning Lian Chen akan jadi yang pertama untuk buka suara, dan meskipun ia merasa keberatan, ia juga meminta maaf pada Pei Qian Hao. "Putri Pertama Kekaisaran mungkin sudah terlalu banyak minum di perjamuan, membuatnya tidak mampu mengendalikan dirinya dengan sangat baik."
Sebelum Yun Ruo Feng dapat melengkapi kalimatnya, Su Xi-er terkikik dan menyelanya. "Biarpun begitu, ia memilih saat seperti ini untuk kehilangan kendali .... Tanpa adanya seorang Permaisuri, Putri Pertama Kekaisaran merupakan tokoh teladan dari sebuah kerajaan. Setelah bertingkah sekasar ini, tidakkah menurut Anda, Putri Pertama sedang mempermalukan Nan Zhao itu sendiri? Bagaimana bisa ia dipercayakan untuk memikul tanggung jawab serius untuk maju?"
Ekspresi Yun Ruo Feng menjadi tak enak dilihat saat ia mendengarkan ucapan Su Xi-er. Gadis ini sedang mengimplikasikan bahwa Ning An Lian tidak pantas dengan gelar Putri Pertama Kekaisaran, dan orang yang mendorongnya ke posisi itu tak lain tak bukan adalah Yun Ruo Feng sendiri!
Tanpa menunggu Yun Ruo Feng menyanggah, Pei Qian Hao pun bergabung. "Bagaimana bisa Putri Pertama Kekaisaran meledak-ledak semaunya jika ia harus merepresentasikan kerajaannya? Kepribadiannya benar-benar tidak menyenangkan. Kalau Bei Min mempunyai seorang Putri Pertama Kekaisaran, ia pasti akan jauh lebih baik daripada ini."
Pei Qian Hao bahkan terkekeh sebelum meneruskan. "Putri Pertama Kekaisaran terdahulu mampu memimpin pasukan dan berperang untuk kerajaannya. Caranya membawa diri jauh lebih baik daripada Putri Pertama Kekaisaran yang sekarang."
Yun Ruo Feng tertegun sejenak. Apa yang sedang ia coba buktikan dengan mengungkit-ungkit Ning Ru Lan saat ini?
Su Xi-er menatap tajam raut wajah Yun Ruo Feng. Putri Pertama Kekaisaran yang ia didik itu gagal total!
Ning Lian Chen terus mengamati Su Xi-er. Untuk beberapa alasan misterius, ia bisa merasakan aura Kakak Perempuannya pada gadis ini. Itu membuatnya merasa seperti ia sedang menggenggam udara, mencoba menggenggam sesuatu yang terasa nyata tetapi tidak berwujud.
Namun, apa yang ia ketahui, adalah bahwa dengan sepenuh hatinya, ia setuju dengan kata-kata Su Xi-er. Di dunia ini, hanya Kakak Perempuan saja yang pantas menjadi Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao!
Ini seharusnya adalah masa konfik hening di antara kedua kerajaan, tetapi Ning Lian Chen tidak menolak pernyataan tamunya. Faktanya, ia membuka mulutnya untuk menyetujuinya. "Tidak ada seorang pun yang sebanding dengan Putri Pertama Kekaisaran terdahulu. Kaisar ini akan memastikan untuk menghukum Putri Pertama Kekaisaran yang sekarang atas pelanggarannya, tetapi hubungan di antara kerajaan kita tidak boleh sampai terpengaruh oleh kesalahan kecil. Bagaimana menurutmu, Pangeran Hao?"
"Tentu saja." Pei Qian Hao mengangguk sebelum melanjutkan. "Hubungan di antara Nan Zhao dan Bei Min tidak akan terpengaruh oleh insiden hari ini. hanya saja, tindakan Putri Pertama ...."
Pei Qian Hao sengaja terdiam.
"Kaisar ini akan mengurung Purtri Pertama sebagai permintaan maaf." Ning Lian Chen merespon dengan gesit, tidak memberikan sedikit pun kesempatan pada Yun Ruo Feng untuk bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]
बेतरतीब[Novel Terjemahan] [END] Author : Qian Duo Duo Jumlah total chapter : 770 Sinopsis : Su Xi-er, yang berpergian ke Nan Zhao bersama Pangeran Hao, mengalami banyak lika-liku, menari sebagai pengganti di perjamuan kerajaan Nan Zhao, menjadi pusat perha...