Setelah kejadian di taman belakang, kini Alleta dan Jeslyn sedang berada di kamar Alleta, mereka berdua hendak menyelesaikan masalah mereka, bukan hanya mereka berdua, ternyata di depan pintu juga ada Joshua yang mengamati tanpa sepengetahuan Jeslyn.
"Leta, yang lu bilang barusan bohong kan, itu cuma candaan kan biar gw nggak marah lagi?"tanya Jeslyn, tetapi Alleta tetap diam dan menunduk.
"Jawab leta, jangan diam, gw nggak suka kalau lu nangis"sambung Jeslyn, sampai akhirnya Alleta menatap Jeslyn.
"Yang gw katakan itu benar, gw iri sama lu Jes hiks"balas Alleta yang mengusap air matanya.
"Jujur gw beneran iri sama lu, semuanya merhatiin lu, dari kasi sayang kak shua sampai kak satria semuanya tertuju ke lu semua"ucap Alleta.
"Gw tau lu nggak nyadar soal itu semua, karena mereka berusaha nutupin luka lu dengan perhatian mereka, sampai mereka nggak sadar kalau bukan cuma lu doang yang luka, gw juga luka Jes, gw juga butuh perhatian, gw nggak mau yang lain gw cuma mau perhatian kak satria doang, tapi apa kak satria malah ngutamain lu, gw cuma punya kak satria Jes, lu tau kan ortu gw udah nggak ada"ucap Alleta lalu kembali menangis dan membuat Jeslyn merasa bersalah.
"Maaf, gw nggak bermaksud gitu, Alleta maafin gw yah"ucap Jeslyn yang menjewer telinga dan tersenyum ke arah Alleta, bahkan Alleta sudah tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu dan berlalu memeluknya.
.
Setelah itu, Alleta memilih untuk pergi dan membujuk yang lainnya agar tidak marah, setelah kepergian Alleta, Joshua masuk dan memeluk adiknya yang sedang menangis.
"Hiks ini semua salah gw, harusnya gw sadar dari dulu, kalau leta juga terluka hiks, gw beneran nggak berguna hiks"ucap Jeslyn yang menunduk menangis.
"Kamu nggak boleh nyalahin diri kamu sendiri, ingat ini bukan sepenuhnya salah kamu, leta nyembunyiin ini semua biar kamu bisa sembuh dari luka lamaMu sayang"ucap Joshua yang memeluk adiknya itu.
"Hiks maafin Jeslyn kak hiks"ucap Jeslyn yang memeluk Joshua dengan erat.
"Nggak apa-apa sayang, udah kamu diam"balas Joshua.
.
Setelah menenangkan Jeslyn, kini Alleta sedang berada di kamar satria untuk membujuknya, dan kebetulan di sana sudah ada Michael dan Mahesa.
"Kak satria, udah dong ngambeknya, masa kakak marah sama leta cuma karena ini doang sih kak"ucap Alleta.
"Michael, mahes, ayo lah kalian jangan ikutan pundung juga"sambung Alleta.
"Ok fine, jadi kalian mau apa, ntar gw kabulin deh"ucap Alleta mendengar itu membuat ketiganya saling bertatapan.
"Beliin kita bertiga PS5 masing-masing satu, gimana"ucap satria, mendengar itu membuat Alleta melotot.
"What, itu nggak murah loh kak"ucap Alleta
"Kalau nggak mau ya udah"balas Michael.
"Ahhh iya deh, gw pesenin, tapi jangan marah, puyeng gw ntar, mana abis ini ngebujuk Haikal lagi"ucap Alleta yang memesankan ketiganya PS5.
"Nah udah, besok udah nyampe, tunggu aja"ucap Alleta lalu memastikan ketiganya sudah baik.
"Jadi leta di maafin kan?" Tanya Alleta lalu mereka bertiga bergegas memeluk adiknya itu dengan sayang.
"Akhirnya, adikKu ini peka juga, huhuhu"ucap Michael.
"Aduhh lepesin, gw engap ini"ucap Alleta.
.
Setelah itu, kini saatnya Alleta membujuk bujangNya yang terakhir, ini kemungkinan sedikit rumit dari sebelumnya.
"Haikal, sini masuk"ucap Alleta yang menyuruh Haikal untuk masuk kedalam kamarnya.
"Gw tau lu marah, jadi maafin gw yah kal"ucap Alleta yang menjewer telinganya sendiri.
"Nggak mau, pokoknya gw pundung sama lu"balas Haikal.
"Oh ayo lah kal, kali ini aja yah plis"ucap Alleta, tetapi nihil Haikal tetapi tidak mau menatap wajah Alleta.
"Haikal lihat mata gw"ucap Alleta, lalu Haikal menatap mata Alleta.
"Gw tau lu nggak bisa lama marah ke gw, gw paham, tapi lu harus tau satu hal, ini gw lakuin biar gw nggak kesepian kal, gw butuh hiburan juga"ucap Alleta.
"Emang gw nggak bisa ngehibur lu gitu, gw bisa leta"balas Haikal.
"Emang selama ini lu kemana, apa selama ini lu selalu ngehibur gw, apa lu tau kalau gw dapat teror, apa lu tau kalau gw punya luka yang dalam, lu tau nggak, nggak kan, jadi gw mohon sama lu, jangan buat gw kepikiran soal lu lagi kal plis"ucap Alleta panjang lebar, dan itu membuat Haikal teridam dan menatap alleta.
"Lu di teror, siapa yang neror lu?"tanya Haikal.
"Gw nggak tau kal, hiks jangan marah lagi, gw nggak suka lu marah ke gw, gw nggak bisa kal"ucap Alleta, lalu Haikal memeluk Alleta dan menangkanNya.
"Maafin gw juga yang udah nggak jagain lu dengan benar, maafin gw yah"ucap Haikal, lalu Alleta membalas pelukan Haikal dan berakhir mereka berbaikan.
Setelah selesai membujuk, kini Alleta segera menemui Juna yang menunggu di dekat kolam renang.
"Sayang"ucap Alleta yang duduk di samping Juna.
"Gimana, udah selesai?"tanya Juna.
"Udah, susah bener ngebujukin mereka, tapi untungnya mereka mau baik"jawab Alleta, lalu bersandar di bahu Juna.
"Kamu tau nggak, tadi aku liat Jeslyn berpelukan dengan Joshua, dan aku denger kalau Jeslyn nyalahin diriNya atas semua ini, dia nyalahin diriNya sambil nangis"ucap Juna, mendengar itu membuat Alleta terdiam dan menyesali perbuatannya.
"Aku nggak bermaksud gitu, aku cuma mau mereka tau, kalau aku juga butuh mereka"balas Alleta.
"Udah nggak apa-apa, Sekarang kamu pergi istirahat sana"ucap Juna, lalu mengantar Alleta ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story : Love And Hope♡✓
De Todo"Aku menaruh cinta dan harapanku ke seseorang yang belum pasti aku miliki" Juna "Mencintai seseorang yang masih belum bisa lepas dari masa lalunya itu sungguh berat." "Halah dari pada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja" Setyawan. "Aishh ngeru...