delapan

22 4 0
                                    

  "Apa yang kau lakukan disini?!" Ucapku setengah berteriak ketika melihat wanita itu ada di pintu rumah.

Sophia.

"Hey man. Ini sudah malam dan ke-.." Zayn berhenti berbicara ketika melihat Sophia di depan pintu kami yang terbuka.

Detik selanjutnya Sophia terjatuh di hadapanku sambil menangis. Mendengar suara ribut, the boys pun terbangun dan menyaksikan kejadian ini.

Oh ayolah, apa yang ia lakukan disini?

Aku bahkan tak ingin melihatnya lagi, tapi mengapa ia masih disini dan menangis?

"Ugh, kau terlihat kacau Soph." Tercium bau alkohol yang tajam dari tubuhnya. Riasan wajahnya luntur dan rambutnya berantakan. Aku sudah dapat membayangkan apa yang ia lakukan sebelumnya.

"Aku kacau karena engkau!" Teriaknya sambil menangis. Sontak aku pun menaikkan salah satu alisku dan masih berdiri di tempat.

"Mengapa kau meninggalkan ku begitu saja? Kau tahu aku tak dapat hidup tanpa mu. Dan ini lah jadinya aku melalui keseharianku tanpamu, Liam Payne!" Ia berteriak sambil terus terisak.

Hatiku mencelos mendengarnya. Aku tak ingin membuatnya seperti ini namun aku juga tak ingin bersamanya lagi. Jadi apa yang harus aku lakukan?

Aku masih diam di tempat dan berfikir keras.

Oh ayolah!!!!

Harry maju dan menutup pintu dibelakang Sophia.

"Dasar orang mabuk. Lebih baik kau tunggu disini sampai kau sadar." Kata Harry sambil berlalu.

"Kau tidak mengerti..." Soph memegangi matanya yang berkaca-kaca dan mengalirkan air mata dengan derasnya.

Aku akhirnya melangkahkan kakiku dan memegang pundaknya.
"Baiklah. Kau dapat bermalam dulu disini dan besok kita akan membicarakannya." Aku menyingkirkan rambut yang menutupi matanya. Dia langsung berteriak dan memelukku erat.

Oh ayolah Soph

Aku segera melepas pelukannya dan mengambil bantal serta selimut untuknya.

"Ambil ini dan pergilah ke kamar diujung sana."

Dengan berat ia pun mengambil nya sambil terus mengusap air matanya.

"Aku lapar."

Kami semua menoleh pada Niall dengan tatapan membunuh.

"Apa? Okay aku akan tidur." Niall pun menghilangkan kepalanya ke balik pintu dan kami semua kembali ke kamar masing-masing.

Kepalaku pusing

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang