Seminggu sudah Saint berada di mansion, keadaan nya mulai lebih tenang dan membaik. Tidak seperti kemarin yang masih saja terus menangis sambil menyebut nama suami nya.Morrone sebenarnya tidak terlalu menganggap besar persoalan putri nya saat ini, hanya saja pria itu ingin memberi menantu dan besan nya sedikit pelajaran atas semua tuduhan mereka yang tak benar terhadap putri nya.
" Bagaimana ?" tanya Morrone kepada Jackson, kedua nya saat ini sedang berada di ruang kerja Morrone.
" Suami nona masih berusaha mencari tau keberadaan nona saat ini tuan..." lapor Jackson.
Jackson memang sengaja di perintahkan oleh Morrone untuk memantau semua gerak-gerik Perth, Morrone ingin tau apa saja yang di lakukan menantu nya itu untuk berusaha mendapatkan Saint lagi.
" Suami nona sepertinya menyesal tuan, dan dia bersungguh-sungguh mencari keberadaan nona..." ucap Jackson.
" Biarkan saja dulu seperti itu, aku masih ingin melihat kesungguhan nya dalam mendapatkan putri ku lagi." Jackson pun mengangguk mengerti.
*
" Jadi sampai sekarang kau belum juga menemukan keberadaan istri mu ?" Perth hanya bisa menggeleng lemas, menjawab pertanyaan Tae.
" Lalu bagaimana dengan alamat yang kemarin Ploy berikan, apa kau sudah kesana ?"
" Sudah Tae, aku sudah kesana...tapi rumah itu kosong. Penjaga di sana bilang sudah hampir enam bulan tuan mereka tidak pulang ke rumah itu..." melas Perth.
Perth sungguh frustasi, dirinya sudah berusaha mencari keberadaan istrinya selama satu minggu ini. Namun semua usaha nya satu pun tak ada yang membuahkan hasil.
" Aku sungguh tak mengerti, sebenarnya pria itu punya berapa rumah di kota ini..." gumam Tae.
Perth menoleh, dan tertawa miris kepada Tae.
" Apa kau tau, aku sudah mendatangi empat rumahnya di kota ini...semua alamat rumah itu aku dapatkan dari pelayan yang ada di sana. Tapi apa...Saint tak ku temukan di salah satu rumah itu."Tae merasa kasihan dengan nasib sahabat nya saat ini, yang terpaksa kehilangan istri nya karena hasutan Bai.
Namun Tae pun tak membenarkan sikap Perth dan juga Tui, yang menuduh Saint tanpa bertanya terlebih dahulu.*
" Sayang, bagaimana keadaan mu ?" tanya Morrone lembut, seraya mendudukkan bokongnya di samping Saint.
" Aku baik Papa..." sahut Saint, sementara tatapan nya menatap lurus ke depan mengamati kupu-kupu yang berterbangan di taman.
" Kau merindukan nya..." ucapan Morrone sukses membuat Saint menoleh kepada nya.
" Apa kau merindukan suami mu, sayang ?" tanya Morrone lagi.
Tess
Air mata Saint langsung menetes lagi, membuat Morrone menatap haru kepada putri nya.
" Papa tidak melarang mu untuk kembali kepada suami mu, hanya saja...Papa ingin melihat usaha suami mu dan juga ibu nya untuk berusaha mendapatkan mu kembali..." ucap Morrone.
Saint hanya diam seraya menatap wajah Morrone.
" Apa lagi saat ini kau sedang mengandung anak nya, tentu saja...Papa tidak akan memisahkan mu dari suami mu."
Saint langsung memeluk Morrone, dan membenamkan wajahnya di dada bidang ayahnya.
" Aku tau, Papa tidak akan mungkin memisahkan kami...tapi aku merindukan nya Pa, aku sangat merindukan suami ku..." lirih Saint.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Husband & Wife ( END )
FanficBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...