Maaf

157 31 20
                                    

Hmmmmmmmmmmm..................









































beberapa hari aone di rumah kerjaannya cuma rebahan di depan tv sambil garuk-garuk pantat yg sangat nikmat, ibundanya yg melihat hanya bisa geleng kepala

gimana gak santai, aone sudah menyelesaikan semua tugas dari dosen 2 hari sebelum pulang liburan

walau santai begitu bukan berarti dia tidak terpikir nasib futa yg berada sendirian di apart mereka, terkadang aone akan menelfonnya walau di angkat oleh futa tergantung mood

"aone, sudah telfon futakuchi?" tanya sang ibunda yg duduk di sebelah aone

aone menggeleng, dia juga percaya jam-jam pagi begini futa pasti masih tidur, lagipula kan hari ini hari libur

belum ada sejarahnya futa bangun lebih awal dari aone, sekarang aone jadi berfikir bagaimana jika mereka memang sudah menjalin sebuah hubungan yg lebih serius

apakah futa akan berubah dan menjadi pendamping yg akan membangunkan aone pagi-pagi, hmm tapi aone tidak begitu yakin

lagipula dia tidak mengharapkan semua itu terjadi, yg paling terpenting adalah futa dalam hubungannya saja, dia tidak perlu futa sok bersikap menjadi pendamping yg baik atau apa, futa sudah mau menerimanya saja aone sudah sangat puas

"rencanamu itu jadi?" sang ibunda kembali membuka topik

aone langsung melirik sang ibunda dengan muka serius dan mengangguk, sang ibunda tersenyum bangga

memang sudah saatnya untuk putranya itu menentukan jalan hidupnya dengan seseorang yg akan selalu ada untuknya

"persiapkan semuanya dengan matang, bunda gak mau kamu terusan ngejomblo gak jelas" ceramah sang ibunda

aone menghela nafas, sebenarnya dia tidak begitu yakin dengan persiapan yg dia buat, dia takut orang yg nanti dia ajak menjalin hidup bersama akan menolaknya

apalagi sekarang mereka masih dalam mode perang, jangan lupakan mode ulti futa yg masih aktif

aone harus sangat hati-hati dengannya, bisa-bisa dia di usir dari apart mereka karna futa tidak suka keputusan aone

tapi saha sih yg mau nolak ne, kalo futa kaga mau ama gw aja gimana hehehehe







ok sekarang aone mulai beranjak dari kegiatan malas-malasnya untuk melanjutkan rencana yg entah akan berhasil atau tidak, tapi sesuai pepatah menghianati hasil tidak akan proses, ya gitu dah

aone saja bisa beranjak dari malasnya lah kalian?

sudah wangi rapih dan elegan, aone memutuskan buat nyapu rumah dulu sebagai anak baek dan jarang durhaka dia suka membantu kegiatan rumah tangga sang ibunda

oh iya rumah aone tampak sepi ya, karna kedua kakaknya itu sudah memiliki keluarga sendiri-sendiri hanya sesekali mereka pulang untuk menjenguk ibu dan ayah mereka

dan sekarang giliran aone untuk membangun keluarganya sendiri, sebenarnya sang ibunda masih agak gak percaya kalau anak bontotnya itu akan segera menjadi kepala keluarga

seingatnya dulu aone hanya anak kecil yg doyan ngompolin tetangga kalo di gendong, tapi sekarang aone sudah tumbuh menjadi orang dewasa yg kelewatan dewasa dan besar

kalo di ingat memang aone tidak menunjukkan gejala layaknya bocah-bocah yg suka tertawa, lari ke sana ke sini, ngajak ribut anak tetangga dan lain sebagainya

mungkin karna dia mendapat gen dari sang ayah yg demen ngomong pake telepati, jadi lah aone anak pendiam dan penurut

ibunda aone selalu berdoa agak pilihan aone itu selalu menjadi yg terbaik, dia tidak akan pernah mempermasalahkan masa depan yg sudah di pilih oleh aone

Secret for us [Aofuta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang