Last Smile [Sano manjiro]

18 2 1
                                    

Pagi ini tidak bersahabat, langit yang biasa terlihat indah dengan sinar mentari indahnya, tiba-tiba enggan membagikan sinarnya pada bumi. Bagaikan ikut larut dalam keadaan yang sedang dialami (name)

   Menyibak selimut yang tergerai diatas tubuhnya melangkahkan kaki menuju cermin yang tak jauh dari tempat tidurnya. Gadis itu bercermin sembari bergumam.

"apakah aku masih bisa bertahan hidup lebih lama? Aku ingin menikah dengan manjiro"

"(name) apa kamu sudah bangun?"

"oh iya udah ma aku akan segera sarapan setelah membasuh muka"

(name) menuruni tangga dan terlihatlah manjiro yang sudah berada di meja makan bersama orang tua (name). Hari ini adalah hari minggu jadi manjiro tidak sekolah dan akan menghabiskan waktunya bersama (name). Walaupun manjiro adalah berandalan tapi dia tidak pernah memperlihatkan sisi buruknya kepada perempuan yg sangat dia sayangi.

Jjdjdjdjjssmsnnensnshdje salting bangg duh jiroooo><

"Manjiro,, bagaimana jika nanti aku sudah tiada? Maksudku jika aku sudah tiada apa yang akan kamu lakukan?"

"Hm? Aku tidak akan pernah mencari penggantimu sampai kapanpun itu,, apa kamu tau (name) bahwa aku sungguh mencintaimu jadi berjanjilah jangan pernah tinggalkan aku sendiri". Manjiro menyunggingkan senyumnya.

Senyum yang sangat indah bukannya membuat (name) tenang melainkan membuatnya sakit hati, (name) takut jika suatu saat nanti dia tidak bisa melihat senyum indah itu lagi.

Manjiro melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, hal itu dikarenakan dia diberi kabar oleh ibu (name) bahwa (name) dilarikan kerumah sakit akibat penyakit yang dideritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manjiro melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, hal itu dikarenakan dia diberi kabar oleh ibu (name) bahwa (name) dilarikan kerumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Penyakit yang selama ini dirasakan gadis itu yaitu adalah kanker.


"Bertahanlah (name) kumohon bertahanlah...". Manjiro menangis di perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan (name)

"Aku... Akan menunggumu manjiro... Kumohon cepatlah...hiks...apakah ini akhir dari semua?"

"Sungguh menyakitkan, sangat..."

Sesampainya di rumah sakit manjiro berlari bahkan sampai menabrak beberapa orang disana, tapi dia tidak memikirkan hal itu yang ada diotaknya sekarang ini hanyalah (name).

"(name)!!!!!". Manjiro langsung memeluk tubuh gadis yang sudah tidak berdaya itu

"Akhirnya kau datang manjiro, aku sangat senang bisa melihatmu untuk terakhir kalinya hehe"

"Apa yang kamu katakan bodoh!! Ini bukan akhir dari segalanya, kau dan aku pasti akan tumbuh menjadi dewasa dan kita pasti akan menikah nanti". Manjiro berusaha menahan tangisnya dia tidak ingin terlihat menyedihkan didepan (name) tapi itu percuma.

"kau...tidak boleh menangis manjiro kau adalah laki laki yang kuat"

"baka, aku tidak menangis bodoh"

"Dengar ya setelah ini jangan pernah mencariku lagi, karena aku akan selalu berada dihatimu walaupun ragaku nanti sudah mati tapi jiwaku akan selalu bersamamu manjiro"

"Apa yang kau katakan bodoh, kau tidak akan kemana mana aku tidak mengizinkanmu pergi hiks kumohon"

"Arigato manjiro aku sangat menyayangimu..."

(name) tersenyum lembut kepada manjiro senyum yang sangat indah untuk terakhir kalinya. Yaaa (name) orang yang disayangi manjiro kini sudah tiada.

"(name)?! Heii?!! Apa kau mendengarku?!! Jawab aku (name) jawabbb heii aku tau kau disana kau sedang bercanda huh?". Manjiro menangis memeluk tubuh cintanya yg sudah tidak bernywa.

"hiks (name)...aku,,apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Ortu (name) melihat manjiro yang menangis pun langsung memasuki ruangan. Mereka menyadari bahwa putri mereka sudah tiada.

"Manjiro tenanglah (name) pasti sudah tenang disana". Mama (name) berusaha tegar menahan tangis yang seakan bisa meledak kapan saja tapi dia tidak ingin manjiro melihatnya lemah dia tidak ingin melihat manjiro menangis, karena putrinya sangat menyayangi sosok lelaki ini.

Dipemakaman manjiro menatap kosong pada foto yang terpajang disana. Sosok perempuan yang dia cintai sekarang sudah tiada, dunia yang selalu berwarna karna keberadaan perempuan itu sekarang telah luntur bersamaan dengan kepergiannya.

"Apa kamu ingat dulu kamu pernah berlari dan tersandung batu lalu menangis?"

"bukankah itu sangat menyenangkan? Melihatmu menangis, tertawa, tersenyum"

"Apa kamu tau aku pernah bermimpi kita mempunyai anak kembar loh"

"nee... Senyum terakhirmu itu masih tergambar di otakku loh itu sangatttt manis"

"apakah kamu sudah tenang disana? Baiklah aku akan pulang tapi kamu harus ingat (name) cintaku padamu tidak akan pernah luntur dan tidak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku"

"apakah kamu sudah tenang disana? Baiklah aku akan pulang tapi kamu harus ingat (name) cintaku padamu tidak akan pernah luntur dan tidak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr:@lcu_ivv on twt

"Manjiro, berjanjilah padaku jangan pernah melakukan hal yang bodoh, berjanjilah padaku kau akan selalu bahagia, aku akan menunggumu disini" -(name)

"Manjiro, berjanjilah padaku jangan pernah melakukan hal yang bodoh, berjanjilah padaku kau akan selalu bahagia, aku akan menunggumu disini" -(name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetaplah disana dan tunggu aku (name)" -Sano Manjiro

END

Akhirnyaaa maaf ya gaje banget ga dapet feelnya ngehee ini baru pertama kali buat angst jadi cringe and ga kerasa feelnya+ga nyambung maaf yaaa huee.
Capeee mau tidurrrr bye bye. Jangan lupa bintangnya ya biar caci makin semangat

Next Mistuya Takashi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One shot (Tokyo revengers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang