Bell pulang sekolah mulai berbunyi nyaring, seluruh siswa dan siswi di School Lighthouse mulai berhamburan keluar kelas.
Jimin yang sejak tadi pagi tak mengikuti pelajaran dan masih berada di UKS segera keluar untuk segera pulang- Ralat. Maksud nya segera bekerja, Jimin harus bekerja setelah pulang sekolah untuk memenuhi kebutuhan nya
Walau keadaan nya sedang tidak baik baik saja Jimin harus tetap bekerja jika tidak ia akan makan apa nanti? Sedangkan Ibu dan juga kakak nya tak pernah sudi memberikan nya makan.
Langkah Jimin terhenti di toilet pria, entah mengapa Jimin berjalan ke arah sini padahal jalan pulang bukan lah ke arah timur
Seperti ada benang yang menarik Jimin untuk kemari, ini aneh.
Jimin hendak pergi dari depan Toilet namun hati nya menahan, merasa kesal akhir Jimin masuk ke dalam toilet
Ia mengecek area toilet pandangan nya teralihkan melihat Mingi yang sedang terduduk lemah di hadapan nya
Dengan cepat Jimin mendekat lalu memegang kedua bahu kembaran nya itu
"Mingi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hei bangun lah" Tanya nya dengan panik
"Bangun lah! Jangan seperti ini, ini tak lucu" Lanjut nya dengan bibir yang gemetar kala tak mendapatkan respon dengan sigap ia membawa Mingi kedalam punggung nya lalu pergi dari toilet
Jimin berhenti di depan UKS namun sial, Pintu nya di kunci dan seperti nya Seyun sudah pulang mengingat jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi.
Dengan begitu Jimin harus membawa Mingi pulang dengan keadaan seperti ini, ayo lah Jimin tak ingin di salahkan lagi
Namun...
Baiklah itu urusan nanti,
"Kau menyusahkan sekali" Jimin mengerucut kan bibir nya kesal namun tak bisa ia pungkiri bahwa hati nya begitu sakit kala melihat orang yang ia sayangi sekaligus kembaran nya itu terbaring lemah di punggung nya
Baru saja Jimin menginjakkan kaki di depan gerbang sekolah, Yoongi datang menghampiri kedua nya dengan wajah yang panik dan menatap tajam Jimin
"Apa yang kau lakukan kepada Mingi?!" Yoongi mengeraskan rahang nya namun sebelum bertanya lebih lanjut ia dengan cepat menarik Mingi dari Jimin. Yoongi membaringkan Mingi di dalam mobil lalu kembali beralih menatap nyalang Jimin
Jimin terdiam di tempat bibir nya kalut, ia tak mampu mengatakan sepatah dua kata pun. Ia terlanjur takut kala Yoongi menatap nya dengan penuh kebencian
Merasa tak ada respon Yoongi menarik kerah seragam Jimin "Jawab sialan!!"
Jimin terlonjak kaget mendengar bentakan Yoongi dengan rasa takut ia mencoba bicara namun belum saja Jimin menyelesaikan ucapan nya kepalan tangan Yoongi sudah mendarat di pipi tirus Jimin membuat nya terjatuh ke aspal
Lelaki berkulit pucat itu hendak kembali melayangkan pukulan namun terhenti kala mengingat presensi Mingi yang saat ini lebih penting
"Ku tunggu kau di rumah!" Ucap nya tegas, lalu mulai memasuki mobil dan membawa nya ke rumah sakit terdekat
Jimin menatap kepergian mobil Yoongi dengan pandangan takut, sebisa mungkin ia bangkit lalu mulai melangkah menuju rumah jika sudah begini Jimin harus siap menerima luka baru dari Ahin dan Yoongi
...
Butuh waktu 56 menit untuk sampai di rumah, kini Jimin mulai melangkah masuk. Tak ada siapapun di dalam rumah, mungkin Ahin dan Yoongi sedang berada di rumah sakit bersama Mingi
KAMU SEDANG MEMBACA
Not ℳe [Brothership] PJM
FanfictionMemiliki saudara kembar mungkin menjadi kebahagian tersendiri bagi sebagian orang, Namun berbeda dengan Jimin dan Mingi. Mereka sama sekali tidak pernah merasakan kebahagian saat bersama sama. Jika kembar biasa nya identik dengan kata saling melind...