Not what it looks like

783 2 0
                                    

"babe, aku mau sekarang kesini"

"Honey, mau kau kesini?"

"Babe, aku akan menjemputmu"

"Tidak boleh, kau harus bersama ku malam ini"

"Sayang, jangan gitu dong. Nanti siapa yang ngelus kepala aku"

"Aku cinta sama kamu selamanyaaa"

"Aku benci sama kamu"

"No, no, no. Hanya aku yang boleh peluk kamu"

Setiap hari selalu ku dapati pesan dan suara yang aku dengar secara langsung maupun tak langsung.

Cerita ini dimulai semenjak aku kerja menjadi seorang penerjemah bahasa italia,spanyol,mexico, dan jerman di negara ku. Suatu hari, aku mendapatkan tawaran dari seseorang yang cukup penting, dengan antusias aku menerima hal itu, namun apa yang terjadi setelah nya membuat ku ingin memutar waktu.

Pria dewasa dengan brewok yang pas di wajahnya, otomatis mendapatkan kesan awal dari ku jika orang ini adalah orang yang keras. Namun semakin lama ternyata semua anggapan itu SALAH.

Pria itu pertama-tama sering menyuruhku duduk disampingnya. Oke hal ini tidak aneh, karena aku berkerja sebagai penerjemah nya. namun, apakah wajar jika kau harus duduk disebelah nya disaat makan siang? Wajarkah jika ia memegang tangan ku saat berjalan berkeliling melihat kerja proyek? Wajar kah jika kau diminta MENGINAP di kamar hotelnya?

Please, pria itu memaksa ku bekerja 24 jam penuh, hingga pada akhirnya pria itu menembak ku, hampir setiap kami bertemu ia selalu bertanya dan menagih jawaban. Saat aku tolak, pria itu tiba-tiba muncul didepan rumah ku, yang tidak pernah aku sebutkan. Dengan wajah yang sendu dan tetesan air mata membuat ku terkejut apa yang sudah terjadi?!

Apalagi saat itu hujan sedang melanda dengan sangat lebat. Aku terpaksa meminta nya masuk kerumah, dan ku pinta dia untuk mengganti pakaian nya mengenakan pakaian adik ku, yang awalnya dikira dia pakaian kekasih ku, awalnya ia menangis dan menolak setelah ku perjelas, akhirnya ia menerima.

Dia tidak mau lepas dari ku saat waktu istirahat tiba, ia setia memelukku Sepanjang malam saat tidur. Dan paginya yap, dia menagih lagi jawaban yang harus aku jawab dengan kata "Yes". Akhirnya aku pasrah dan yap. Akibat itu aku harus ikut dengan nya.

Dan akhir kisah ku sekarang ini ialah, aku menjadi tunangan nya.

Semua keluarga sudah saling kenal dan menerima. Sebenarnya aku tidak mau, tapi.. dia selalu datang dan menangis di apartemen ku yang aku beli sendiri Lagi setelah hampir 6 bulan aku kerja dengan nya. (Masih nyicil si.) Lalu ia memelukku semalaman dan tidak membiarkan ku keluar sedikitpun sampai jawaban yang ia mau di dengarnya.
.
.
.

"Babe, kamu dimaanaa?" Tanya Albert pada kekasih nya Armella.

"Aku diapartemen" jawab Armella di telpon itu.

"Aku pusing, aku butuh kamu" ucap Albert.

"Aku sedang memasak kue" ucap Armella.

"Tapi aku sakit" ucap Albert.

"Heum, tunggu ya. Aku selesaikan masak ku dulu"

"Emmmm.. aku mau nya sekarang" ucap Albert ngambek.

"Iyaa, sabar yaa" ucap Armella yang memutar matanya.

"Cepat" ucap Albertm

"Iya"

Waktu berjalan 1 jam. Armella sampai di gedung tempat Albert berkerja dan segera masuk kedalam ruangan dimana tunangan nya berkerja.

Ia masuk dan melihat seorang pria dengan wajah masam nya dibalik laptop. Pria itu menatap kedatangan kekasih nya itu, namun ia seperti tidak perduli. Ia sudah marah pada kekasih nya itu.

One Shoot (kumpulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang