Material?

370 5 0
                                    

"Galahadd, bisakah kau membelikan aku tas itu"

"Aku mau Kalung ini"

"Aku mau baju inii"

"Galahaaad, aku mau tas dari brand LV, pleasse"

"Galahad, aku mau itu"

"Aku mau itu"

"Mau ituu"

"Itu"

"Itu"

"Itu...."

"Argh, aku lelah" ucap seorang pria pada sekretaris nya.

"Ada apa?" Sekretaris nya sekaligus sahabat nya itu bertanya pada temannya yang ada didepan nya itu.

"Kenapa dia harus seperti itu" ucap pria itu menutup matanya.

"Siapa?"

"Lia"

"Kenapa dengan dirinya? Bukan kah dia kekasih mu?" Tanya Tony.

"Dia selalu meminta barang apapun yang dia lihat" ucap Galahad menatap malas pada Tony.

"Lalu?"

"Aku tidak tahu barang itu ia beli untuk apa, aku kesal. Dia membeli dan tidak digunakan. Jadi untuk apa?" Ucap Galahad.

"Tapi kau masih mampu kan?" Tanya Tony.

Galahad terdiam sejenak.

"Tapi, awalnya aku mengira dia adalah gadis polos yang tidak tahu hal itu, bahkan aku kira dia gadis yang anggun"

"Kau memilihnya sebagai kekasih karena apa?" Tanya Tony.

"Entah lah"

"Apa karena dia cantik? Apa karena dia anggun? Manis? Body Goals? Atau baik?" Tanya Tony lagi.

"Huffttt...." Galahad menghela napas.

Ia hanya bisa menggelengkan kepala mengingat apa yang dibeli oleh kekasih nya itu. Dalam sebelum. Uang 500 juta hilang begitu saja hanya untuk membeli barang. Jika dihitung hampir 4,5 Milyar lebih uang yang sudah ia keluarkan untuk kekasih nya itu.

"Apa kah kau berpikir, jika dia gadis yang memandang material?" Tanya Galahad tiba-tiba.

"Apa kau jatuh cinta pada nya? Jika kau tidak cinta mungkin kau tidak akan memikirkan itu. Tapi setelah melihat yang kau berikan padanya ku pikir kau cinta padanya."

"Aku bertanya, apa kau pikir dia gadis material?" Tanya Galahad pada Tony.

"Aku tidak bisa menjawabnya"

"Aku ber..."

Tok
Tok
Tok

Terdengar ketukan pintu.

"Siapa? Lia?" Tanya Galahad pada Tony yang sudah didekat pintu. Tony pun mengangguk.

Galahad pun hanya bisa menghela napas pasrah. Tony membuka pintu nya dan muncul lah seorang gadis yang manis mengenakan dress putih dengan blazer Lilac.

"Hai Galahadd" sapa Lia dengan semangat dan senyum nya yang sumringah seperti biasa. Galahad hanya bisa tersenyum segaris menatap Lia.

"Ada apa? " Tanya Galahad yang mulai memeriksa dokumen nya melalu Tab.

"Eumm, aku ada sesuatu yang aku mau..hehe" ucap Lia dengan memegang tali tas selempang nya dengan senyuman yang selalu ada di bibirnya.

"Kamu mau apa lagi?" Tanya Galahad yang masih membaca dokumen nya.

"Lagi?" Celetuk Lia.

"Ehem, kau mau apa?" Ucap Galahad yang sadar dengan pertanyaan nya dan menatap Lia.

One Shoot (kumpulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang