Outro : A Nightmare

78 12 8
                                    

Begitulah, kisah aneh yang mungkin tidak bisa aku jelaskan pada siapapun. Semua itu tertuang begitu saja dalam bayang tak terlihat oleh mata telanjang tepat setiap kali bangun dari masa lelapku. Padahal pertama kali bayang itu muncul setelah ayahku pergi untuk melakukan eksplorasi potensi sumber daya alam di kawasan hutan lindung tepat di sebelah kota tempat tinggal aku saat ini. Dan sampai sekarang dia juga belum kembali tanpa kabar.

Kini semua kisah itu sudah aku tulis di buku catatan tersendiri, dan masih merahasiakan itu dari siapapun.

oooooo

Hari ini aku dan sahabatku pergi ke sebuah tempat yang katanya ada sebuah harta karun. Kedengaran aneh sih, namun paman dari sahabatku memberikan sebuah peta kecil yang menunjukkan keberadaan harta karun itu. Katanya, lokasinya di titik tertinggi di hutan perbukitan di sekitar kota tempat tinggal aku saat ini.

"Eh, ternyata benar ada harta karun di puncak bukit ini!"

Aku terkesiap setelah kami bersama-sama menggali tanah yang dipastikan merupakan titik keberadaan harta karun... yang ternyata memang ada.

"Tuh kan, Sarah. Aku sudah bilang kalau kata paman ku itu benar. Ayo kita angkat!" ucap sahabatku.

Ada-ada saja orang ini.

Setelah menggali sampai sebuah peti terlihat utuh. Kami berdua langsung mengangkatnya dengan susah payah.

"Nanda, sepertinya ini tidak terkunci. Ayo dibuka!"

Aku menyebut nama sahabatku.

Nanda pun antusias membuka peti tersebut. Kami berdua langsung terperangah. Aku pikir isinya adalah tumpukan emas, atau logam mulia seperti di film maupun kartun. Namun yang kami temukan ialah,

Tumpukan pakaian tradisional, senjata tradisional, mainan tradisional, dan beberapa barang antik seperti kompas. Ada juga beberapa buku, entah mengapa juga masuk di dalam peti itu.

Nanda mengambil salah satu buku dan mulai kebingungan. "Mengapa ada buku catatan seperti ini? Mana mungkin di jaman dahulu ada yang bentuknya seperti ini. Coba kita baca dulu!"

Kami kembali terkejut sesaat baru membuka halaman pertama dari buku catatan itu. Tertulis beberapa kalimat yang membuat kami berdua saling tatap.

~ Ini kehidupan aku di masa lalu, kampung Bandaru yang damai bersama orang baru yang aku anggap sebagai keluarga. ~

~ Sarah, Nanny, Borhan, Suryani, Hartono, dan Charlie. ~

Aku berpikir bahwa semua isi dalam peti itu pasti merupakan barang kenangan milik orang-orang yang tinggal di desa bernama Bandaru pada masa lalu. Asal kalian tahu. Bandaru adalah kota tempat tinggal aku sekarang. Ternyata pembangunannya begitu pesat, dari desa terpencil sampai berkembang jadi kota strategis.

Masalahnya, mengapa ada nama yang mirip denganku? Belum lagi nama kakek dan nenekku—Hartono dan Suryani—juga tertulis di buku catatan itu.

Apa ada kisah tersembunyi yang belum aku tahu?

Apa ada kisah tersembunyi yang belum aku tahu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~ TAMAT ~~~

2nd Book will be soon ??

Time End : 27 Februari 2022

Meet The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang