"Emang gak bisa ya Pah, balik ke hotelnya besok aja. Udah malam juga lagian sekarang", kata Mira yang duduk di tempat tidur sambil menyalakan dan menghisap rokoknya. Tubuh Mira yang sintal dan mulus masih dalam keadaan telanjang bulat dan mengkilap karena keringat.
"Maunya Papa juga begitu seh Ma" kata Frans yang keluar dari kamar mandi dengan tubuh masih bertelanjang bulat, sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. "Tapi ya orang pusatnya minta bantuin ngedata malam ini untuk persiapan besok. Kalau besok ada kesalahan nanti Papa yang kena tegur dari Pak Wira", kata Frans sambil mengambil pakaian dari lemari.
"Masa mama nanti tiga minggu gak dapat jatah seh. Bisa-bisa kering deh mama nantinya" kata Mira manja sambil kembali menghisap rokoknya.
"Udah ya mah... papa harus berangkat dulu", kata Frans berbisik di telinga istrinya sambil menciumi telinga dan leher istrinya.
"Sebentar lagi aja Pah. Main cepat aja" kata Mira memohon. Mira sangat tahu pasti kelemahan Frans dalam memancingnya untuk bercinta. Dan biasanya Frans tidak tega untuk tidak memenuhi.
"Ya udah main cepat ya Mah", kata Frans sambil bangun berdiri melepaskan kaus lengan panjangnya, dan membuka ikat pinggang, serta kancing dan resleting celananya.
***************
"Lama banget baru datang" kata Daniel saat membukakan pintu kamar hotel saat Frans sudah sampai.
"Hehehe iya, maaf. Tadi habis kasih jatah ke istri dulu. Kan nanti tiga minggu istri saya gak dapat jatah", kata Frans sambil meletakan tasnya di dalam lemari pakaian. Sementara Daniel kembali ke meja kerjanya untuk melakukan pemeriksaan berkas-berkas.
"Emang berapa kali kasih jatahnya pak, sampai lama hampir lima jam baru balik" kata Daniel sambil tetap memeriksa berkas-berkas.
"Cuma tiga kali" kata Frans sambil melepaskan kaus lengan panjangnya dan menaruhnya di lemari.
"Wah kuat juga ya.. berarti sama tadi udah keluar empat kali dong ya", kata Daniel sambil memutar badannya melihat ke arah Frans yang saat ini sedang melepaskan celana panjangnya. Frans meletakan celana panjangnya di lemari. Kini Frans hanya mengenakan celana boxer hitam ketat yang membuat Daniel menelan ludah. Frans lalu masuk ke kamar mandi sesaat. Kemudian ke luar kamar mandi, menuju mini bar dan mengambil minuman. Frans meneguk minuman langsung dari botol, sehingga menambah keseksiannya dihadapan Daniel. Membuat Daniel makin terangsang.
"Udah empat kali, jangan-jangan udah gak kuat lagi nanti malam jatah buat saya" kata Daniel sambil tersenyum. Frans berjalan mendekati Daniel dan berdiri tepat dibelakang kursi Daniel.
"Saya masih kuat pak, tenang aja. Apalagi kalau saya yang diatas . Pasti bisa lebih lama dan bikin Pak Daniel makin puas. Cewek-cewek suka banget lho pak sama sodokan dan entotan kontol saya" kata Frans sambil berbisik di telinga Daniel. Terus terang saat itu Daniel sudah sangat horny dan hasratnya sudah bergelora. Mungkin di kondisi lain, Daniel akan tergoda dan langsung bersedia menjadi bottom. Namun Daniel tidak mau melepaskan kesempatan yang saat ini ada, bahwa dia menjadi top bagi seorang pria tampan berbadan kekar dan manly. Dan melihat ekspresinya saat menjadi bottom.
"Sini pak, isepin saya" kata Daniel tiba-tiba, sambil melebarkan kedua kakinya.
"Dengar ya pak, disini saya yang mengatur. Pak Frans gak usah nawar-nawarin untuk ngentotin saya. Karena saya yang akan ngentotin Pak Frans. Kalau Pak Frans menolak, tahu sendiri kan akibatnya?" kata Daniel sambil menjambak kuat rambut Frans.
"I..ya pak... " kata Frans sambil meringis menahan sakit akibat jambakan Daniel. Daniel melepaskan jambakannya dan menyuruh Frans melepaskan celana boxernya dan kembali dengan posisi menungging. Frans pun melakukan apa yang disuruh Daniel. Setelah melepaskan celana boxernya, kini dalam keadaan telanjang bulat, Frans mengambil posisi menungging. Kedua tangan Frans dijejakan di meja kerja. Daniel berdiri di belakang Frans.
Plak ..... ugghhh..... sebuah tamparan keras tangan Daniel mendarat di pantat Frans yang besar dan semok, membuat Frans melenguh akibat tamparan tersebut.
Plak..... kembali sebuah tamparan keras mendarat di sisi lain pantat Frans. Tubuh Frans terlonjak sesaat, namun kembali Frans memposisikan dirinya dalam keadaan menungging. Daniel lalu mengambil pelumas dan membasahi lubang pantat Frans dengan pelumas tersebut.
"Sudah siap dientotin Pak?" tanya Daniel. Namun Frans tidak menjawab. Plaak.... sebuah tamparan keras kembali mendarat di pantat Frans. "Kalau ditanya jawab Pak" kata Daniel lagi.
"Iya pak.." kata Frans dengan nada sedikit kesal. Bagi Frans tentunya dia tidak mau menjadi pihak yang disodomi. Namun karena tugas yang diberikan Pak Wira, mau tidak mau Frans melakukannya.
"Iya apa Pak? Yang lengkap? Mau apa?" tanya Daniel lagi dengan suara yang lebih menekan.
"Saya mau dientotin" kata Frans lagi.
"Nah gitu" bilang lagi pak lebih keras.
"Mau dientot Pak", kata Frans walau dengan kesal. Sebenarnya mudah bagi Frans untuk tidak mengikuti apa yang dilakukan Daniel. Dengan badan Frans yang lebih besar dan berotot akan sangat mudah bagi Frans untuk membalikan badan Daniel, bahkan memperkosanya. Namun Frans takut Daniel akan melaporkannya ke Pak Wira dan hasil auditnya akan sangat jelek.
****************
Note: Tulisan ini merupakan penggalan dari chapter aslinya. Harap bijak karena mengandung unsur usia 21 tahun ke atas yang explisit. Untuk cerita lengkap bisa akses ke karyakarsa.com/nickname.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Audit
FanfictionBercerita tentang seputar LGBT, Gay, Dominasi, Muscle Bottom, Chubby Top. Peringatan : untuk 21 tahun ke atas Tidak suka??? Silahkan menepi. Terdiri dari 12 Chapter. Dan akan diupdate secara berkala.