Entah mengapa Erwin merasa bahwa semua orang terus menatap nya, meskipun ia sudah terbiasa akan hal itu karena mereka selalu menatapnya setiap hari, namun tatapan kali ini benar-benar berbeda, seperti tatapan terkejut, iba, kasihan dan ketidakpercayaan, membuat Erwin benar-benar tak mengerti dengan arti tatapan itu.
Erwin mencoba untuk terus berjalan dan mengabaikan tatapan mereka, namun tiba-tiba Mike muncul di hadapannya dan langsung menarik lengannya.
"Ikut aku" bisiknya, yang membuat Erwin semakin keheranan melihat Mike yang tengah buru-buru.
Lalu setelah mereka sampai di tempat yang sepi, barulah Mike mau melepaskan Erwin.
"Komandan, maksudku.. Erwin, mau bagaimanapun juga aku adalah sahabatmu sejak lama, mungkin beberapa kata penenang tak akan cukup bagimu—"
"Tunggu" Erwin segera menggunting kalimat Mike. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti"
"Sudahlah Erwin, kau tidak bisa menanggung nya sendirian, aku tahu kau sedang sangat sedih untuk saat ini, aku bisa menemanimu untuk pergi ke bar, atau ke tempat-tempat bagus lainnya"
"Mike!" Sentak Erwin. "Aku tidak mengerti, jangan membuatku kebingungan, aku tak merasa sedih atau apapun"
Mike menaikan sebelah alisnya, lalu menatap lekat-lekat bola mata sang komandan, ia akui bahwa Erwin tak menunjukkan kesedihan, yang ada adalah tatapan keheranan dan penjelasan yang di minta.
"Kau.. benar-benar tidak sedih saat di tolak oleh Levi?" Tanyanya tiba-tiba, yang membuat Erwin membulatkan bola matanya.
"Dari mana kau mendapatkan berita bodoh itu? Tentang aku yang di tolak oleh Levi?" Tanya Erwin.
Mike yang ikut keheranan langsung menjawab. "Para prajurit survei crops sedang memperbincangkan nya, mereka mendengar dari komandan Pixis bahwa kau akan mengungkapkan perasaan mu pada seorang laki-laki, dan sepertinya ada yang membuntuti mu dan melihat mu memberikan bunga nya pada Levi, lalu mereka juga mendengar bahwa Levi menolakmu, dan kau tetap tersenyum, mereka jadi kasihan padamu, sejujurnya aku juga kasiha—"
Wajah Erwin memerah, antara malu dan juga marah, bisa-bisanya berita bodoh seperti itu tersebar di seluruh pasukan.
"Mike, bantu aku untuk menghapus gosip konyol itu, aku tidak bermaksud mengungkapkan perasaan pada Levi" Erwin segera menceritakan tentang kesalahan pahaman Pixis dan tentang dirinya yang hanya mengungkapkan rasa terima kasih pada Levi, bukannya ingin menjadikan Levi kekasihnya.
Mike mengangguk paham dengan apa yang di jelaskan oleh Erwin. "Jadi begitu ya, aku mengerti, intinya kau tidak sedang pura-pura bahagia?"
"Tentu saja tidak, ayolah.. bantu aku, aku tak punya muka untuk bertemu semua orang" mohon Erwin, belum lagi ia harus berpidato untuk menyambut para anggota baru di atas panggung nanti malam.
"Baik-baik, tapi aku juga bingung harus bagai—" Mike menghentikan ucapannya saat ia melihat Levi yang sedang di kerumuni banyak orang.
Erwin ikut menoleh pada apa yang di lihat Mike, dan ia langsung terkejut melihat semua orang yang bertanya macam-macam tentang penolakannya terhadap Erwin, itu benar-benar membuat Erwin malu.
Segera saja Erwin melesat ke arah Levi, menarik lengannya pergi dari kerumunan dan membawanya ke tempat Mike dengan napas terengah-engah.
"Ada apa dengan orang-orang sialan itu, kenapa mereka terus menanyaiku tentang dirimu Erwin?" Tanya Levi yang tampak sangat geram.
Erwin segera menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, itu sukses membuat Levi semakin kesal dan marah atas gosip yang beredar.
"Apa-apaan mereka, seperti orang bodoh!" Geram Levi, sementara Mike merasa tersindir karena dirinya juga sempat mempercayai nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Commander [ ERURI ] ✔️
RomansaErwin merekrut Levi untuk bergabung dalam survey crops, dan komandan itu mulai tertarik pada pria kecil tersebut, maksudnya tertarik untuk menjadikan Levi miliknya.