Sebelum aku memulai cerita, aku akan memperkenalkan diri. nama ku Claraniati. dan sekarang aku bersekolah di Di SMAN-1 palangka raya. ini lah cerita ku. Mungkin ada yang pernah mengalami hal seperti yang aku rasakan
Pada awal saat menjelang ujian kelulusan waktu aku ketika kelas 3 SMP, semua baik-baik .. saya bersekolah seperti biasa, turun kesekolah selalu ayah ku yang mengantar jemput. dan ada saatnya ibu ku yang biasa mengantar dan menjemput ku di sekolah. tapi pada hari-hari kemudian ayah ku sedang sakit, dan ibu ku lah yang harus mengantar jemput ku.suatu ketika aku pulang dari kesekolah, tepatnyq hari sabtu. aku pulang seperti biasa. ketika aku pulang sekolah aku langsung duduk-duduk diruang tamu dan ikut berbincang-bincang dengan ayah dan kakak ku yang kebetulan sedang mampir kerumah. kebetulan tampak aku merasa ngantuk, dan aku berpikir untuk tidur siang. waktu pulang sekolah itu hanya aku habiskan untuk tidur siang.
Tapi aku terbangun sebentar karena ayah ku menawari ku buah sirsak. Aku hanya acuh saja.dan kembali tidursampai lah pada sore hari, aku terbangun. dan langsung bergegas mandi karena aku tertidur sampai sore hari. setelah aku mandi, berpakaian. aku langsung menuju dapur karena ibu aku telah menyiapkan makanan. sampai lah ketika pukul 17.00 WIB itu aku dan ibu ku sedang menonton TV. ibu ku menyuruh ayah ku yang sedang berbaring di tempat tidur untuk makan malam bersama, lalu ayah ku hanya menjawab dengan suara tidak jelas, seperti sedang meledek ibuku. lalu ibu ku berkata, "aku makan duluan saja kalau begitu" tapi ayah ku terus menjawab dengan suara yang tidak jelas itu, sampai lah pada jam 7 malam.. ayah saya berbicara lagi dengan suara yang tidak jelas, semula kami merasa dia berusaha meledek kami, seperti kebiasaan nya. tapi kami mulai heran karena kami meliat dia dengan keringat bercucuran.
Lalu ibu ku langsung menyandarkan badan ayah ku agar posisi nya duduk, tapi yang terjadi, badan ayah ku sangat lemah ketika disandar kan, lalu ibu ku berkata apa yang terjadi dengan ayah ku, ayah ku menjawab "lemas, mau kencing" dengan suara yang tidak jelas. lalu segera lah ibu ku berkata kepada ayah ku, bahwa kami harus membawanya ke RS. dan ayah ku menjawab lagi "tidak usah, tidak apa-apa" langsung dengan spontan ibu ku menelpon mantri langganan kami, dan bertanya apa yang terjadi dengan gejala ayah saya. Lalu mantri itu menjawab, bahwa itu adalah stroke ringan, dan harus segera dibawa ke UGD
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh mantri itu, ibuku lalu bergegas untuk mencari kendaraan untuk membawa ayah ku ke UGD, sementara itu aku hanya menjaga ayah ku, sambil berusaha menghubungi kakak2 ku yang ada di Palangkaraya dan di luar kota, dengan isak tangisan .Lalu tibalah tetangga kami yang berbaik hati untuk mengantarkan ayah ku ke UGD. lalu berangkat lah Ibu dan ayah ku ke UGD. Dan aku tinggal dirumah, menunggu kedatangan kakak ku.
Tibalah kakak ku dirumah, lalu iya menanyakan apa yang terjadi dengan ayah, lalu aku langsung menceritakan apa yang terjadi tadi,setelah itu aku langsung bergegas untuk pergi ke UGD bersama kakak ku. tibanya di UGD ayah ku sedang menerima perawatan dari para medis, dan setelah diperiksa, ayah ku memang benar terkena penyakit stroke. dan ayah ku harus di Opname di RS Doris Silvanus, tempat nya diruang H pada tanggal 01 Maret 2014. padahal pada tanggal 3 Maret itu aku akan menjalani ujian praktek disekolah, dimana pada saat aku melangsungkan ujian praktek itu, aku merasa sedih, karena dimana saat itu, tidak ada suara ayah ku menyemangati ku. karena saat itu ayah ku sedang terbaring lemah di RS. aku berusaha menjalani apa yang sedang terjadi dengan ku sekarang
Pada hari kedua ayah ku berada dirumah sakit, tibalah kakak-kakak ku datang dari luar kota, untuk melihat keadaan ayah. lalu sampai setibanya hari ke-3 ayah ku berada di RS, lalu ayah ku dipindahkan keruangan VIP 1. setelah beberapa lama, suara ayahku semakin tidak jelas. bahkan pada waktu itu ia seperti orang koma, tapi pendengarannya masih sangat baik. setelah itu, kakak-kakak ku balik daerah masing-masing, dan ada waktu nya mereka balik lagi. selama beberapa minggu aku harus pulang pergi dari rumah kerumah sakit, setiap pulang sekolah aku hanya beristirahat sebentar dirumah, lalu berangkat lagi dirumah sakit untuk menemani ibuku, dan malam nya baru pulang kerumah. begitulah keseharianku selama ayah ku berada di RS, karena ibu ku kesihan melihat aku yang selalu sendiri di rumah. lalu ibuku meminta tolong kepada kakak sepupu ku untuk sementara tinggal bersama ku, untuk menemani ku.
selama beberapa bulan ibuku merawat ayahku dirumah sakit, karena penyakit ayah ku tidak secepat itu bisa pulih, lalu dibawa lah ayah ku pulang kerumah untuk menjalani rawat jalan.
beberapa hari dirumah seperti biasa, ibuku terus merawat ayah ku . dan pada akhirnya lagi, kakak-kakak ku memutuskan untuk membawa ayah ku untuk tinggal dirumah kontrakan di Sanggabuana I Palangka raya.
lalu pindah lah sementara kami di jalan Sanggabuana itu. Walau aku menerimanya dengan berat hati. Sehingga rumah kami di Jalan rafflesia itu kami tinggal sementara.....sampai pada tanggal 01 mei 2014 aku berulang tahun yang ke 15, lalu ibu berkata kepada ayah ku " pi, anak mu ulang tahun, ke 15.. doakan pi, supaya panjang umur dan sehat selalu". ayah ku hanya bisa mendengar dan hanya bisa berkata "iya" dengan suara yg hampir tidak terdengar jelas lagi. setelah aku mendengar itu aku hanya bisa menangis sambil mencium ayahku.setelah berlangsung beberapa hari setelah ulang tahun ku. pada tanggal 04 mei 2014, kejadian yang sangat menyedihkan untuk ku, pagi minggu itu seperti biasa. ibuku memandikan ayah ku, setelah itu ibuku berkata kepada ku "La, mami nanti pulang sebentar kerumah kita, setelah itu mau membayar perawat yang merawat papi ketika dirumah.jadi nanti telpon kakak neo saja, buat nemenin jaga papi."
aku hanya menganggukkan kepala dan berkata "iya." lalu pada jam 9 pagi itu lah ibu ku langsung pergi kerumah kami yang berada dijalan rafflesia itu. tidak ada hal yang aneh ketika aku menjaga ayahku. lalu saat tibalah kakak ku dirumah, dia menemaniku, sampai tibanya ibuku pulang.. agak beberapa lama setelah itu, aku mendengar ayah ku seperti orang sedang gelisah,dengan suara napas nya yang sangat keras spontan aku langsung panik dan menelpon ibuku, tapi tidak diangkat karena dia tidak mendengar ketika sedang dijalan katanya waktu itu.lalu aku dan kakak ku memasangkan oksigen kepada ayah ku. tapi tetap saja tidak membuat napas ku stabil. lalu aku dan kakak ku berdoa, supaya tidak ada hal buruk yang akan menimpa ayahku. setelah beberapa lama, ayah ku menarik napas kencang dan ia hembuskan, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan ayah ku, lalu aku langsung menangis, dan berusaha membangunkan ayah ku. lalu kakak ku langsung beranjak pergi ke rumah kakak ku, yang tidak jauh dari rumah, untuk mengabari yang terjadi dengan ayah ku tadi.setelah panggilan telepon untuk ibu ku dapat tersambung, ternyata ia sudah hampir sampai pulang kerumah. lalu ia berkata sambil menangis "apa yang terjadi dengan papi!" aku hanya bisa berkata, bahwa "papi tadi menarik napas panjang," aku tidak tau apa artinya, dan aku hanya bisa menangis. Lalu tibalah kakak-kakakku dirumah dengan membawa mantri, lalu mantri itu memeriksa ayah ku dan berkata, bahwa ayah ku telah meninggal dunia, saat aku mendengar itu,ibuku dan aku langsung menangis, dan isak tangisku bertambah mana kala hari senin besok, aku mengikuti UAN, Tapi malah menerima musibah yang sangat pahit itu. dan disaat ini, aku tidak bisa merasakan memiliki seorang ayah. disaat ini lah aku merasa seperti hidup ku kacau Walau masih memiliki ibu dan kakak-kakak, tapi karena hilangnya salah satu orang tercinta itu. membuat ku berpikir bahwa mungkin sekarang aku hidup hanya sendiri. setelah berlangsung semua acara penguburan berlangsung sampai akhir nya mengenang 40 hari ayahku.kemudian setelah semua itu usai aku dan ibu ku menjalani kehidupan seperti biasa dirumah, tanpa adanya ayah ku lagi.
Semua Ujian sekolah, sampai ujiaan akhir nasional kujalani dengan baik, walau pada saat itu aku dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Dan lalu aku berpikir. Kuat nya ayah ku slama berbulan-bulan menahan sakit nya. Adalah kuat ku juga. Aku yang bisa bertahan di saat-saat cobaan itu. Dan aku tau tuhan punya rencana untuk keluarga ku.