Assalamualaikum reader setia Kaisya. Yuk kita lanjut. Maaf ya update-nya nggak konsisten hehe.
Yuk cus!!!
Sebelum baca kasih vote dan komennya.
Semoga ceritaku ini bisa bermanfaat yaa. AamiinSetiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan.
Setiap manusia pasti pernah berada dititik terberatnya.
Setiap manusia pasti pernah merasakan apa yang dinamakan kecewa.
Merasa sedih.
Merasa ingin berhenti dan pergi untuk selamanya.
Wajar.
Namun, setiap manusia diberi kesempatan kedua untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Tuhan tidak pernah tidur.
Tuhan selalu ada untuk hamba-Nya yang selalu menyerahkan seluruh hidupnya kepada-Nya.
Selamat berproses!
Semangat!"Tadi mau ngomong apa cha?" Tanya Bagas penasaran.
"Em... Kamu aja duluan. Tadi kan kamu juga manggil aku." Jawabku
"Oke deh. Aku duluan. Gini cha, kita kan udah janjian hari ini ketemu sama Ibu aku. Nah, katanya nanti pas mau makan malam aja. Biar sekalian ngobrol-ngobrol. Buat pulangnya nanti aku sama Kirana yang nganter." Jelas Bagas.
"Etts. Tunggu!! Kirana? Aku ikut?" Sela Kirana Sahabatku.
"Aduh maaf aku lupa Kirana, Kirana yang aku maksud itu Kirana adik aku. Namanya juga Kirana, Kirana Putri. Biasanya aku sih panggil dia Putri. Cuma karena Icha sejak kecil manggil Kirana jadi aku ikut dia aja. Hehe maaf yaa."
"Eh gapapa, ternyata aku aja yang ke-p-d-an. Sorry yaa, hehe."
"Santai Kirana, aku juga lupa kalau nama kalian sama, hehe." Jawabku mencairkan suasana.
"Ih masak lupa sih sama sahabat sendiri. Ih sebel deh, marah nih aku." Goda Kirana kepadaku.
"Ih bercanda atu neng gelis."
"Iya, iya tau kok. Wkwk."
Kami memang seperti itu. Meskipun baru kenal, Kirana cukup asik diajak bercanda. Jujur saja, aku kagum dan bangga punya sahabat seperti Kirana. Udah cantik, manis, tinggi, kulitnya putih bersih, pinter, pokoknya hampir sempurna deh. Ya, meskipun ada dua hal yang menjadi masalah dalam hidupnya. Pertama, sekarang ini kedua orang tuanya dilanda akan perceraian. Semoga saja, hal itu tidak terjadi. Aku tidak ingin nasib Kirana sepertiku. Dipisahkan dari orang yang disayang.
Yang kedua, apalagi kalau bukan soal percintaan. Beberapa hari lalu dia mendapatkan kabar, bahwa orang yang sudah lama memiliki komitmen untuk bersama. Ternyata akan menikah dengan orang lain. Tapi aku yakin kebahagiaan Kirana juga akan sampai. Hal Baik, Akan Datang!
"Kalian ini padahal baru kenal dua hari aja udah akrab gini." Sela Bagas menghancurkan lamunanku.
"Iya dong, kan kita best friend forever!" Jawab Kirana dengan penuh semangat.
"Iya, iya. Oh ya cha, gimana? Bisa kan? Ibu udah kangen banget lo sama kamu." Tanya Bagas menegaskan.
"Iya, in syaa Allah."
"Gitu dong, jangan bengong aja. Oh ya tadi mau ngomong apa?"
"Emm. Kok kamu masih bisa kenal aku sih, kan aku udah beda."
"Beda? Beda apanya? Oh i see. Karena kamu pakai jilbab ya? Malahan aku udah tau sejak kamu sampai di kampus tadi pagi. Maaf ya, tadi aku sedikit salfok dan nggak jaga pandangan. Abisnya aku kaget banget sih. Jadi sekarang aku biasa aja. Hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab dan Masa Laluku (Tahap Revisi)
Teen FictionBismillah ❤️ Usahakan dibaca! Jangan boom vote aja ya. Terima kasih 🤗 Novel ini menceritakan tentang bodohnya seorang wanita yang selalu berharap hanya kepada manisia. Yang lupa akan besarnya kebaikan Tuhan-Nya. Hingga tiba dimana penyesalan itu da...