Awal Mula Kisah Kun dan Joy

63 5 0
                                    

"Dek? Kamu lagi apa?"

"Baru aja dateng dari anterin Vivian ke sekolah. Kamu udah di hotel, Mas?"

"Udah, ini juga baru aja selesai mandi."

Hening sejenak. Tapi Kun bisa mendengar suara nafas istrinya yang agak cepat di seberang sana. Kun menebak bahwa Joy sedang terburu-buru berjalan masuk ke dalam rumah, mengingat garasi yang letaknya memang agak jauh dari rumah utama.

"Kamu lari?"

"Iya, ini gerimis tiba-tiba."

"Bawa belanjaan juga?" Kun menebak lagi. Sebenarnya ia memang hafal semua kebiasaan sang istri. Joy saja yang kurang peka.

"Kok, tahu?? Iya, tadi emang mampir belanja sebentar. Beli sayuran sedikit aja. Jam berapa sekarang di Paris?"

"Jam satu dini hari, Dek." Kun membayangkan bagaimana penampilan istri cantiknya tersebut di sana. Tadi ia sudah mendapat laporan foto dari Ningning. Baju apa yang Joy kenakan hari ini untuk mengantar putri mereka ke sekolah.

FYI Kun diam-diam tetap meminta putri mereka, Ningning, untuk menjadi stalker Mamihnya sendiri. Dan hari ini, foto Joy terlihat sangaaaat.... cantik sekali!

 cantik sekali!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh... Mas udah makan belum?"

"Udah tadi waktu mau landing. Biasa, makanan dari kabin pesawat. Nggak seenak masakan kamu, Dek..." Kun tersenyum membayangkan dirinya sedang memakan salah satu hidangan buatan Joy yang merupakan kesukaannya.

" Kun tersenyum membayangkan dirinya sedang memakan salah satu hidangan buatan Joy yang merupakan kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nasi goreng kimchi.

"Unch-unch... Kangen aku banget ya, Mas?"

"Iyalah, pake nanya lagi! Gini ini enaknya kamu pijetin, Dek..."

"Ogah!"

Kun terbelalak, ia bahkan sampai harus duduk tegak di atas kasur empuknya. "Kok ogah??" protesnya.

"Pertamanya minta pijetin. Nanti pasti berakhir gelut panas! Aku makin pegel, Mas!"

Kun tertawa lepas.

Keluarga Bapak KuncoroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang