Prolog

42 9 19
                                    

Assalamu'alaikum, selamat datang.
Sebelum baca follow dan vote dulu ya, terimakasih ^^

Happy reading!

.
.
.

Naralisha adalah seseorang yang bisa dibilang tidak bisa menolak jika ada orang yang membutuhkan bantuannya. Di dunia nyata, ini biasanya dinamakan dengan 'gak enakan'. Apa dari kalian juga ada yang seperti Naralisha?

Jika kalian juga seperti itu, mungkin cerita ini akan related dengan kalian yang memiliki perasaan seperti Naralisha.

***

Terlahir dari keluarga yang kaya raya memang menjadi impian semua orang, tetapi tidak dengan gadis yang satu ini. Seorang gadis cantik, baik, cerdas yang kini tengah berada di bangku Sekolah Menengah Atas. Ia adalah Naralisha.

Naralisha Auria Wijaya, gadis yang periang, wajah tersenyum setiap hari adalah yang ia tunjukkan di hadapan semua orang, walaupun sebenarnya di lubuk hati yang paling dalam ia sangat rapuh.

Orang-orang berpikir dia baik-baik saja, karena Naralisha pandai sekali menyembunyikan perasaan dan masalah nya dari orang lain. Dia seperti memiliki dua kepribadian.

Nggak ada satu pun dari mereka yang peduli.

...

"Kamu ini kenapa sih Nara... Nilai-nilai kamu turun jauh banget dari semester kemarin!" ujar Maysa, mama kandung dari Naralisha.

"Maaf, ma."

"MAAF MAAF, INI SUDAH KE BERAPA KALI KAMU MINTA MAAF HAH?!" bentak Andriano yang merupakan papa kandung Naralisha.

"Nara minta maaf, pa... ma..." ucap Naralisha lirih.

"Hahaha dasar anak nggak guna lo," cibir Azino, kakak kandung Naralisha.

Mendengar semua itu, Naralisha ingin sekali memasukkan cabai ke mulut mereka satu persatu supaya berhenti memarahinya. Tapi saat ini ia hanya bisa menangis dan berlari ke arah kamarnya.

Gadis yang mengidap anxiety itu seringkali menangis setiap malam, ia tertekan oleh keluarga nya hampir setiap hari karena nilai nya yang semakin turun.

Kapan gue bisa bahagia? Kenapa gue nggak pernah bahagia? Senyum yang setiap hari gue tunjukin di depan semua orang bohong, gue selama ini cuma pake topeng wajah bahagia, padahal hati ini sangat terluka! Batin Naralisha.

...

"Gue baik-baik aja!" seru Naralisha.

"Nggak Nara, kamu nggak baik-baik aja. Kalo kamu punya masalah tolong jangan disembunyikan, kamu bisa cerita ke saya," ujar lelaki yang berada di hadapan Naralisha saat ini, Aksa Rafindra Bagaskara.

"Lo nggak akan pernah tau apa yang gue rasain, Sa."

***

"Masa lalu itu meninggalkan goresan luka yang begitu dalam, tanpa memberikan penawar sedikit pun."
- Naralisha Auria Wijaya.

"Saya yang akan menjadi penawar luka untuk kamu. Meskipun akhirnya kamu akan terluka lagi karena saya, Nara."
- Aksa Rafindra Bagaskara.

...

Kenapa luka dan rindu itu bisa menjadi satu?

Merindukan seseorang yang sudah pergi dan meninggalkan luka memang sakit. Tapi lebih sakit jika seseorang yang baru, datang memberikan penawar sekaligus luka yang lebih dalam lagi.

***

Hai gimana prolog nya?
Lanjut?

Jangan lupa follow, vote, and comment ya.

See you guys!

NALURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang