EX! -chapter 36-

329 17 0
                                    

G🤍: aku otw

Pesan singkat itu membuat Raline buru-buru menyelesaikan make upnya, ia kemudian melirik kearah lukisannya yang sudah dibungkus dengan begitu rapi, Owen tadi sore turut membantunya untuk membungkus lukisan tersebut. Raline melirik kearah pintu kamarnya saat pintu tersebut sedikit terbuka.

Menampilkan sosok Raymond yang sudah rapi dengan jas hitamnya, bersiap untuk pergi ke pesta ulang tahun Geva juga.

"kamu berangkat sama teman?" tanya Raymond sambil memperhatikan anak tirinya yang kini sedang menyisir rambutnya.

Raline mengangguk kecil, "iya, om," jawabnya singkat.

Raymond tersenyum kecil, "ya sudah, kami berangkat duluan, ya?"

Raline hanya mengangguk kecil sebagai jawaban, dandanannya sudah selesai. Malam ini memutuskan untuk menggunakan make-up secukupnya, Raline tak terlalu jago dalam bermake-up, ia pun hanya menggunakan baju putih berbulu-bulu tipis dan rok berwarna hitam.

Cewek itu berdiri dipinggir jendela, memperhatikan mobil keluarganya yang sudah pergi meninggalkan pekarangan rumah. Setelah mereka pergi Raline bergegas turun sambil membawa lukisannya. Ia hanya perlu menunggu beberapa menit sebelum akhirnya Geva datang bersama dengan mobil hitamnya.

Geva tersenyum begitu turun dari mobilnya, menghampiri Raline dan memeluk cewek itu erat. Menghirup dalam aroma parfume black opium milik kekasihnya tersebut. candu, Geva begitu candu dengan aroma Raline. Raline akan selalu candu jika itu menyangkut Raline.

"udah!!!" Raline menepuk-nepuk punggung lebar pacarnya tersebut.

Pelukan terlepas, Geva menaruh lukisannya di kursi belakang kemudian membukakan pintu untuk Raline, mempersilakan cewek itu untuk masuk kedalam. Selama diperjalanan tautan tangan mereka tak terlepas sama sekali, sesekali Geva akan mencium tangan Raline atau membawa punggung tangan cewek itu untuk menempel dipipinya.

"aku gugup," ucap Raline saat mobil sudah sampai diparkiran hotel yang menjadi tempat terlaksanakannya pesta ulang tahun Geva malam ini.

Geva tersenyum kecil, mencondongkan tubuhnya dan mengecup singkat dahi Raline, "ada aku," bisiknya lalu mengecup pipi cewek tersebut.

"ada Unna juga didalam, kamu enggak bakal merasa kesepian," ucap Geva penuh pengertian.

Bagi orang pendiam seperti Raline, ia sangat jarang datang kepesta seperti sekarang. Berbaur dengan banyak orang baru, terlebih lagi nanti ia akan bertemu dengan Shakira. Percakapan mereka bulan lalu masih terekam jelas diotak Raline.

Bagaimana jika wanita itu kembali mempermalukannya? Kali ini didepan banyak orang, Raline tak akan sanggup menerima tekanan sebanyak itu. Menyadari kekhawatiran sang kekasih membuat Geva menarik Raline kedalam pelukannya. Mengusap-usap punggung sempit itu dengan perlahan.

"you'll be fine, trust me," bisiknya menenagkan Raline.

Keduanya tetap dalam posisi seperti itu selama beberapa saat, sampai Raline merasa sudah cukup tenang barulah pelukan terlepas. Keduanya turun dari mobil, begitu sampai di ballroom hotel Geva langsung menyerahkan lukisan Raline tadi kepada salah satu pelayan untuk dibawa ke ruangan khusus kado.

Geva mengencangkan genggaman tangan mereka saat merasakan telapak tangan Raline mendingin dan bergetar, keduanya saling tatap dan Geva melemparkan senyum lembutnya. Dari tatapan mata mencoba mengatakan jika cewek itu akan baik-baik saja.

Tanpa mereka sadari, dari kejauhan sejak pertama mereka menginjakkan kaki ke ballroom keduanya sudah ditatap tajam oleh Olin. Cewek itu berdiri sambil memegang gelas minumannya, jelas merasa cemburu atas kedekatan Geva dan Raline saat ini.

EX! vers.2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang