10. Kontrak

1.2K 169 6
                                    

Enjoy!

Deg.. Deg.. Deg..

Jantung sangat hawa berdegup kencang, menantikan hasil dari benda panjang yang berukuran kecil itu.

DEG!

Hasil sudah keluar, benda panjang yang berukuran kecil itu menunjukan dua garis biru disana. Tubuhnya membeku, mencoba mengelola informasi yang datang secara tiba tiba.

"Gue harus bilang apa ke Koko.."

Wanita itu menundukan kepalanya sebentar, mencoba berpikir jernih apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Kak.. Maafkan aku.."

30 menit yang lalu

Koko sedang menjalankan misi sekarang, jadi [Name] ditinggal sendirian(lagi). [Name] menggunakan kesempatan itu untuk bermain gim di TV ruang tamu.

"Uhmp-" Wanita itu menutup mulutnya, mencoba menahan sesuatu yang hendak keluar dari mulutnya.

[Name] segera berlari menuju toilet, lalu memuntahkan semua yang mengganjal di kerongkongannya.

"HUEKK-"

Semuanya sudah keluar sekarang, tunggu- gejala yang akhir akhir ini ia rasakan..

Sudah tepat seminggu sejak ia melakukan sex dengan Koko. Dan ia baru sadar kalau waktu itu Koko tidak memakai pengaman atau [Name] yang lupa meminum obat kontrasepsi. Dan tepat seminggu yang lalu adalah masa masa suburnya.

'Hamil..?'

Kembali ke masa sekarang

Tok tok tok!

"[Name]? Sedang apa?" Ucap seseorang disana, ah ternyata Koko sudah pulang.

"Oh, Gue gak ngapa-ngapain kok"

"Oh, yaudah."

'Sial sial sial aku harus apa..' Batin [Name] berkecamuk.

Ia tidak ingin menggugurkan anak ini, apa pun keadaannya, yang ada di perut [Name] saat ini adalah anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri. Anak ini tidak tahu apapun, ia ingin melihat dunia. Ini kesalahan [Name] dan Koko, bukan kesalahan anak ini yang tiba tiba saja hadir dalam kehidupannya.

"Apa gue batalin kontrak ya?" [Name] saat ini memikirkan kontraknya dengan Koko. Dimana kontrak tersebut berisikan..

KONTRAK

Selama masa kontrak berlangsung, pihak wanita tidak boleh mengandung; kalaupun benar benar terjadi, pihak wanita memiliki dua kesempatan. Gugurkan, atau putuskan kontrak.

Pihak pria tidak boleh memiliki wanita lain selama masa kontrak berlangsung.

Pihak wanita pun tidak boleh mendekati atau memiliki pria lain selama masa kontrak berlangsung.

Pihak pria maupun pihak wanita tidak boleh mengurusi hidup satu sama lain.

Kontrak berlangsung selama 2 tahun 5 bulan

Tertanda pihak pria :

Kokonoi Hajime

Tertanda pihak wanita :

[Surname] [Name]

Kriett..

Pintu toilet terbuka, [Name] segera menyembunyikan testpack tersebut di laci sebelah kasurnya. Semoga Koko tidak melihat.

"Abis ngapain?" Tanya Koko kepada [Name].

"Oh, gapapa kok tadi gue abis cuci muka." Jawab [Name] dengan alasan yang dibuat buatnya. "Oh ya, lo bawa makanan apa?"

"Lo mau makan makanan anjing sama kucing?"

"Loh jadi lo pulang gak bawa apa apa?" Tanya balik [Name].

"Enggak."

"Eh Ko, ke kolam renang yuk, gue mau ngomongin sesuatu." Nada bicara [Name] sekarang menjadi serius, Koko heran ada apa?

"Kenapa? Uang yang gue kirim gak cukup? Mau gue kiri-"

"Kokonoi Hajime, gue serius sekarang." Perkataan Koko yang belum selesai dipatahkan oleh [Name]. [Name] langsung menarik lengan Koko untuk menuju ke kolam renang, dimana udara malam disana lumayan dingin.

"Oke, ada apa?" Jantung Koko sekarang berdegup kencang. Takut jika [Name] mengatakan hal aneh aneh.

"Aku.."

Koko menantikan kelanjutan perkataan [Name].

"Hamil." Nyali [Name] sekarang sudah benar benar menciut sekarang, takut jika tiba tiba saja Koko membunuhnya.

Hening, tidak ada jawaban; Hanya ada suara semilir angin.

"Maaf, waktu itu masa masa suburku. Dan aku lupa meminum obat kontrasepsi, maaf.."

Koko melepaskan genggaman [Name] perlahan, tersirat tatapan kecewa pada maniknya.

Koko terkejut, sangat terkejut. Ia tidak siap, ia belum siap untuk menjadi ayah, masih banyak hal yang harus ia kerjakan daripada mengurus anak dan memiliki istri. Ia masih belum move on dari Akane.

"Gugurkan saja." Ucap Koko.

Mata [Name] terbelalak, bukan, ini bukan Koko yang ia kenal. Bukan.

"APA APAAN BRENGSEK?!"

"Oh ayolah, demi dirimu sendiri. Jika kau menggugurkan anak itu aku akan memberi uang berapa pun yang kamu mau."

PLAKK!!

Satu tamparan lolos ke pipi mulus milik Koko.

"Anak gue lebih penting dari uang lo, brengsek. Gue juga bisa hidup sendiri ngehidupin anak gue sendiri tanpa kehadiran uang lo." Ucap [Name].

Koko hanya diam, "Baiklah, kalau itu maumu, besok tinggalkan tempat ini. Jangan pernah menunjukan wajahmu dihadapanku lagi, [Name]."

"Hari ini, adalah hari terakhir kita, malam terakhir kita. Terima kasih."

Koko meninggalkan area kolam renang, meninggalkan [Name] sendiri. Ralat, bersama calon anaknya.

[Name] itu bukan orang yang lemah, kram menstruasi pun tidak bisa membuatnya menangis, hanya perkataan dari orang yang ia sayang bisa membuatnya menangis.

"Baiklah, jika Tuhan memang menginginkan hal ini."











To be continued...
Jangan lupa votenya!

Money or Honey? [Kokonoi Hajime x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang