Dare dua

718 33 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Lo tau kabar kak gavin yang tewas gara-gara tawuran minggu lalu?"

"Gavin ketua attacker?geng rahasia itu?"

"Kemaren gue liat mereka pada babak belur gak tau deh kenapa! Gema juga!"

"Beberapa hari ini gue gak liat si Arlon, cuma kawan-kawanya doang!"

Telinga Zehra terpasang mencoba mendengarkan pembicaraan orang-orang yang berada didekatnya sembari menunggu mengambil pesanannya. Zehra sendiri tak tau menahu tentang mereka dan geng aneh itu satu hal yang diingat, ia tidak mau berurusan dengan anak pembuat onar dan segala hal tentang mereka.

Zehra akui mereka cukup tampan dan famous bahkan, tak ada akhirnya membicarakan Attacker itu semenjak memasuki SMA Cendikia dan sampai detik ini pun Zehra hanya bisa menduga tentang mereka yup terkadang Daisy yang sering membicarakan tentang mereka.

Satu nampan ia bawa untuk segera menuju meja dimana Daisy dan Violet berada, Zehra bersyukur masih memiliki teman walaupun tidak sebanyak Violet. Dia juga heran, dengan Violet yang malah sering menghabiskan waktu bersama dirinya dan Daisy padahal temannya sangat banyak. Teman Zehra satu bisa di bilang famous sudah cantik, pintar pula.

"Omg, gue punya info terbaru tentang attacker!" Ujar Daisy heboh menatap ponselnya dari sebuah grup siswi tukang gosip. Zehra hanya mendengus pasrah dia malas se-dari tadi yang ia dengar hanya tentang Arlon, Gavin dan Attacker itu benar-benar membuatnya bosan dan lagi Daisy memasukan dirinya pada grup chat gosip yang berisi gosip cowok ganteng sekolahnya.

"Gak ada pembicaraan lain apa?" Ujar Violet seolah tak peduli sembari menompang dagu memainkan mie di mangkuk dengan sumpit.

"Bener tuh, bosen tau gak!" Sahut Zehra duduk dikursi samping Violet menyantap makanan yang dia bawa tadi.

"Udahlah kalian gak usah pura-pura. Kalian kepo juga 'kan? Berita cogan sekolah kita itu sayang untuk di lewatkan," balas Daisy kembali menatap ponselnya, tidak semenit pun dia melewatkannya.

"Itu Lo! Gue mah gak peduli!" sahut Violet sewot, padahal Violet peduli dengan geng itu apalagi satu dari mereka cukup spesial bagi Violet.

"Rumus mulu sih, yang lo peduliin!" Cerca Daisy tak teralihkan dari ponselnya.

Pria berkaca mata dengan tinggi badan mungil dan tak lupa seragam yang terlihat rapih itu melewati meja mereka dengan tertunduk membawa makanannya.

"Dicky!" Panggil Zehra semangat, yang dipanggil membalik menatap Zehra dengan senyum kecil beralih menatap Violet dengan wajah sebalnya dia kembali menunduk.

"Thanks ya. Soal buku lo kemarin,"kata Zehra ramah pada siswa bernama Dicky itu. Dia memang tidak se-populer Alvin karna orang-orang yang sering membicarakan Dicky karna penampilannya yang culun itu, walaupun dirinya cukup berprestasi karna menduduki peringkat ke-dua.

ZERLON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang