"Ku kira kamu rumah
yang ku cari, tapi ternyata..
Aku yang salah masuk."😴😴😴
"UDAH BERAPA KALI GUE BILANG SAMA LO, GAK USAH LADENIN SI BRAM-BRAM ITU!"
"MAKIN LO LADENIN TUH ORANG MAKIN KESENENGAN!"
"ADUUUUH! BISA GAK SIH LO GAK NGEREPOTIN GUE SEHARIIII AJA?!"
"EMANG LO TUH YA? SUKA BANGET NYARI PENYAKIT!"
Tidak terhitung sudah berapa kali Arkan mengusap telinganya yang berdengung. Sudah pusing, muka babak-belur, dan sekarang gendang telinganya rasanya sudah hampir pecah. Oke, komplit sudah penderitaan Arkan hari ini.
"Iyaaa.. Iyaa.. Maaf, gak gue ulangin lagi kok --au! Nya, pelan-pelan!" ringis Arkan begitu Kanya dengan sengaja menekan lukanya.
"Biarin! Gue sumpahin tuh bibir makin sobek."
"Astagfirullah, mba mulutnya."
"Ya habisnya lo ngeselin!"
"Iyaa janji gak gue ulangin lagi."
"Kalau lo ingkar janji?"
"Ya gue bakal janji lagi."
Sebuah botol minum kosong mendarat tepat di perut Arkan. Sepertinya orang-orang hari ini sepakat ingin melukai dirinya.
"Ayolah, Nya. Bantuin biar gak ketahuan Bunda," rengek Arkan. Cowok itu memasang tampang tertekan.
Kanya membuang napas kesal. "Ya gimana caranya dodol! Muka lo udah biru-biru kayak gitu gimana caranya biar Bunda gak tahu? Gue harus bilang kalau muka lo biru-biru karena make up gitu? Ngaco lo!"
Namanya Kanya. Kanya Dzafina Atmaja. Saudara kembar Arkan. Kanya adalah satu-satunya orang di antara saudara Arkan yang sangat bahagia saat Arkan dan Raya putus. Kanya bilang, ia yakin bahwa Raya tak pernah serius suka pada Arkan. Walaupun Kanya adalah orang yang paling Arkan percayai, tapi jika urusan pernyataan yang satu itu, Arkan tak pernah mau percaya.
"Ayolah bray, lu kan jago acting."
"Ck! Nyusahin lo, iya-iya nanti gue pikirin."
"Eh, Nya. Ngomong-ngomong tadi ada cewek yang bantuin gue. Jago brantem cuy, si Bram aja sampe kalah. Lo bayangin! Bram! Bram kalah!" Arkan mulai bercerita.
Wajah jutek Kanya perlahan berubah jadi kepo. "Serius? Cantik gak ceweknya?"
"Mayan," jawab Arkan. "Tapi bukan itu poin pentingnya. Tuh cewek tahu nama gue, padahal gue belum kenalin nama ke dia."
"Wait.. Wait.." Kanya memotong. "Satu sekolah sama lo?"
"Iya."
"Sekelas gak?"
"Ya enggaklah! Orang gue baru pertama kali liat."
"Aneh sih," komentar Kanya. "Lo baru masuk seminggu di SMA Garuda, masa udah ada yang kenal sama lo? Beda kelas lagi."
Arkan mengedikkan bahu, lalu membaringkan tubuhnya di kasur sang kembaran. "Biasalah, fans gue sih kayaknya."
Sontak Kanya langsung melempar bantal ke wajah Arkan. "PD!"
Keduanya tertawa.
Kanya ikut merebahkan tubuhnya di samping Arkan, lantas mulai menjelajahi instagram. Sementara Arkan, cowok itu bergelut dengan pikirannya sendiri. Entah mengapa, satu jam belakangan ini pikirannya tak lepas dari Zetta -cewek misterius yang menolongnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRASIONAL
Random"Sekarang cerita, kenapa lo nangis?" "Siapa lo? Berhak banget lo tau urusan gue?" "Kalau sekarang kita teman, apa lo udah mau cerita?" Ini cerita tentang Olivia Zetta Arkatama, cewek tomboy yang jatuh cinta dan hanya cinta pada Rangga Aditya, sahab...