Bagian 1

13 2 0
                                    

Matahari yang bersinar terang sejak tadi kini bersembunyi dibalik awan hitam besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari yang bersinar terang sejak tadi kini bersembunyi dibalik awan hitam besar. Udara panas dan gerah kini berganti terasa menyejukkan. Daun-daun berjatuhan dari pohon, angin membawa terbang kertas-kertas yang berserakkan dijalanan. Aku segera berlari cepat menuju sebuah kafe untuk berteduh. "Musim panas akan segera berakhir ya, mungkin besok sudah mulai musim hujan," ucap diriku.

 
Tetes demi tetes air hujan mulai berjatuhan dari langit mengenai apapun dibawah sini. Lama kelamaan menjadi besar, disertai angin kencang. Minuman pesanan ku tiba, minuman hangat yang cocok untuk memulai musim hujan. Nama ku Raya, aku senang dengan musim hujan, hujan adalah segalanya, dan aku menikmati segala tetes air yang berjatuhan disertai angin sejuk.
 
Aku berpikir hujan ini tidak akan bertahan lama, tetapi sekarang hampir dua jam aku terjebak di dalam kafe menunggu hujan reda. Orang rumah tidak bisa menjemput ku, memesan taksi online pun percuma, karena sedaritadi beberapa driver menolak pesanan yang aku pesan. Akhirnya, aku memutuskan berdiri dari duduk, dan berjalan keluar kafe.
 
Bruk, minuman di tangan ku tumpah sebagian, aku telah menabrak seseorang. Aku mengangkat kepala dan melihat baju orang itu basah karenaminuman ku yang tumpah. "Aduh, saya minta maaf kak, tidak sengaja, sumpah!" Aku panik, harus buat apa?

Membersihkan dengan tisu pun percuma. Aku memberanikan diri menatap wajah orang itu, dan seketika aku terpaku melihat netra coklat milik seorang pria yang barusan aku tabrak. Waktu seakan berhenti sekejap.
 
Dia membalas tatapan ku, jantung ku berdetak lebih cepat—seakan akan terlepas. Dan bibir itu melengkung ke atas, membentuk sebuah senyuman kecil. "Tidak apa, hanya kecelakaan kecil." Pria itu bersuara. Aku yang masih membeku pun hanya mampu mengangguk kecil, tak bisa berkata apa-apa.
 
Waktu kembali berjalan, pria itu berlalu dari hadapan ku, memasuki kafe, meninggalkan diriku yang tidak bisa beranjak dari depan kafe. Dan tanpa aku sadari, air hujan telah membasahi pakaian ku sebagian.

__________________________________

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Story; Naya-ArditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang