23

570 53 16
                                    

"Kisah perjalanan ini cukup panjang. Aku sudah lelah untuk bertahan lebih lama lagi sampai menunggu waktu yang tepat untuk aku pergi"

- MYG -

Langit malam sungguh indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam sungguh indah. Seluruh gedung terlihat bercahaya dan sangat indah. Terlihat seorang yeoja yang tengah duduk sendiri di taman bermain.

Yeoja itu terlihat sedang melamun. Terdengar suara derap langkah kaki menghampirinya. Gyeong tidak peduli, ia tetap melanjutkan acara melamunnya.

Puk!

Sebuah tangan menyentuh bahunya. Gyeong mematung sekilas. Ia ingin melihat kebelakang namun nyalinya begitu ciut dan tidak berani. Apa itu hantu? Atau jangan jangan zombi? Aaaahhh sudahlah pikiran Gyeong sangat kacau!

Perlahan Gyeong menengok ke belakang dan..

"Hoseok?" Yang di panggil mengangguk.

Hoseok mendudukkan dirinya disamping Gyeong. Hoseok menatap Gyeong sekilas dan kembali pada pandangan lurus ke depan.

"Terlalu banyak melamun itu tidak baik" Gyeong mengangguk paham.

"Aku tau. Tapi pikiranku sedang tidak baik baik saja saat ini" hoseok berbalik menatap Gyeong.

"Sini" Hoseok mengulurkan telapak tangannya pada Gyeong dan membuat sang empu kebingungan.

"Kata orang kalau kita saling menggenggam satu sama lain atau apakah itu yang bisa membuat kita tenang. Maka pikiran buruk itu akan hilang" hoseok kembali menatap Gyeong "jadi ayo genggam lah" Gyeong tersenyum dan menerima genggaman tangan itu.

Mereka memandang langit malam cukup lama. Hingga tanpa sadar mereka melupakan makan malam mereka karena harus berduaan di taman. Gyeong sempat berfikir kenapa tiba tiba hoseok menjadi selembut ini padanya?

Dulu hoseok terkenal sangat nakal dan keras kepala disekolah ya semasa ia di bangku TK. Namun dibalik kenakalan itu. Hoseok adalah anak yang pintar, bahkan ia selalu menjuarai kelas dan mendapat juara 1 pertahanan.

Gyeong menyandarkan kepalanya ke bahu hoseok, membuat sang empu terkejut bukan main. "Dulu kau sangat nakal seok-ah. Tapi aku tau kau adalah sosok yang sangat lembut dan begitu pintar" hoseok masih menyimak.

"Saat kau mengikat lututku yang memar dengan kain itu. Eomma tidak marah. Itu semua berkat dirimu" hoseok masih menyimak dan belum menjawab ucapannya. "Andai saja dulu kita tidak berpisah dan tetap saling mengenal. Mungkin eomma tidak akan pernah marah padaku" hoseok kali ini mengernyit bingung.

00.53 || Min Yoongi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang