Joan lelaki tampan yang sangat suka mengusik ketenangan Salwa, entahlah semakin kesini itu menjadi sebuah hobi yang awalnya hanya iseng-iseng saja.
Seakan jika ia tidak mengusik ketenangan Salwa, dihidupkan serasa ada yang kurang. Dan Joan sadar dihatinya muncul rasa sayang ke pada gadis tersebut.
Juga ada kalanya, ia merasa takut akan amukan yang dilayangkan Salwa saat setelah mengusiknya. Seperti sekarang ini.
"Jo! Aghh lo tuh, jadi rusak kan!"pekik Salwa, sesaat setelah gelang tangan batu karangnya berserakan dilantai karena Joan menarik benang pengaitnya.
"Gue benci lo Jo!"
Rasa amarah Salwa memuncak bagaikan singa betina yang di usik waktu tidurnya dan akan bersiap memakan hidup-hidup pelakunya.
"Maaf wa, gue ga sengaja sumpah ga bohong!"jelasnya yang sudah bersiap untuk kabur.
Joan dengan cepat berlari untuk menghindari amukan Salwa, sedangkan Salwa yang sudah sangat marah mengejar Joan.
"Jo! Sini lo!"teriak Salwa yang masih mengejar Joan dari belakang. "Tanggung jawab ga lo"sambungnya.
Dan akhirnya malah mereka main kejar-kejaran di taman rumah Salwa.
Sebenarnya niat awal mereka adalah membuat tugas Prakarya dari bahan alam, memang Salwa sudah sangat jengkel karena tugas ini harus bersama teman sebangku yaitu, Joan.
Karena Salwa yang hanya bekerja seperti memasukan karang ke benang, sedangkan Joan hanya mengoceh tak jelas.
Jadi tidak salah kan kalau Salwa sangat marah saat ini.
Dia jadi menyesal karena sudah memilih kartu merah saat pemilihan tempat duduk waktu itu.
"Wa please gue capek"ucap Joan ngos-ngosan.
Karena Joan yang terlalu linglung akhirnya kedua kepala mereka bertabrakan, dan mengakibatkan Salwa terhuyung. Tapi untung saja Joan dengan sigap menggapai pinggang Salwa.
Desis jatung Joan berdebar kencang, ah bagaimana ini?
Tatapan teduh Joan dan mata hitam milik Salwa bertemu, beberapa detik saling menatap seperti terhanyut akan suasana.
"Cantik"gumam Joan kecil yang mungkin terdengar oleh Salwa, karena wajah gadis itu bersemu merah.
Salwa yang sudah sadar segera menegakan tubuhnya dan mengambil kesempatan untuk menjambak rambut panjang Joan.
"Aghh sakit Wa!!"teriak Joan.
"Biarin"Joan yang sudah tidak kuat lagi sesegera meminta maaf.
"Maafin gue Wa"ucapannya kecil. Salwa yang merasa iba pun melepaskannya.
"Thanks Wa"
"Lo sih jangan usil"ucap Salwa.
🪐🪐🪐🪐🪐🪐
"Ma jangan pergi please"celetuk Joan saat mulai terbangun dari tidurnya. Peluh memenuhi pelipisnya, serta air mata yang keluar dari pelipis nya.
Rasa sesak memenuhi tubuhnya, Salwa yang melihatnya langsung khawatir pada lelaki tengil itu.
"Lo kenapa?"tanya Salwa setelah memberikan segelas air kepada Joan.
"Gue ga papa"ucap Joan dingin.
🪐🪐🪐🪐🪐🪐
"Gue benci banget sama lo Jo!"teriak Salwa tepat setelah Joan berada di depannya.
"Gue tau, tapi gue terpaksa"gumam Joan kecil sampai tak ada seorangpun yang mendengarnya, ia berucap saat sudah tidak terlihat di tembok.
"Gue sayang lo"gumamnya lagi.
To be continued...
perasaan kalian setelah baca prolog gimana??
spam 'lanjut'👉
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you ( ? )
Teen Fiction"Gue benci banget sama lo Jo!"teriak Salwa tepat setelah Joan berada di depannya. "Gue tau, tapi gue terpaksa"gumam Joan kecil sampai tak ada seorangpun yang mendengarnya, ia berucap saat sudah tidak terlihat di tembok. "Gue sayang lo"gumamnya lagi...