Bagaimana jadinya jika di benci oleh keluarga sendiri termasuk ayah kita sendiri?
Ini kisah seorang Min Yoongi yang selalu mendapat hukuman setiap membuat sedikit kesalahan. Yoongi adalah anak bungsu dari keluarga Min.
Awalnya yoongi akan memiliki a...
"Merayakan hari ulang tahun memang cukup menyenangkan. Kurasa di hari spesial ku juga begitu"
- MYG -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari tiba. Seokjin sedikit terusik karena sinar matahari yang terlalu menyinari kamar rawat adiknya. Seokjin terbangun, ia mengucek ngucek matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk melalui kelopak matanya.
"Good morning sae--" Ucapannya terpotong kala melihat brankar yang sudah kosong.
Kemana yoongi? Kenapa adiknya tidak ada di sini?!
"Yoon? Yoon kau dimana?!!" Seokjin berdiri dan berlari ke arah luar ruangan untuk mencari adiknya.
Entahlah kenapa semua nya tidak ada di sana? Jungkook? Taehyung? Jimin? Hyonjo? Kenapa tidak ada! Kemana mereka semua!
Seokjin terus berlari hingga dirinya merasa lelah karena terlalu kencang berlari.
Kenapa mereka tidak ada? Kemana mereka semua? Apa mereka pergi tanpa sepengetahuan seokjin? Kini seokjin keluar dari area rumah sakit dan menuju taman. Seokjin terus berjalan mengelilingi taman, namun nihil tidak ada satu orang pun yang ia kenal.
Seokjin melihat sosok badut yang ada di sebrang jalan raya. Di taman sebrang ada badut yang terus melambaikan tangan padanya. Jika boleh jujur rasanya seokjin ingin berlari namun sudah lelah.
Percayalah. Seokjin takut pada badut. Seokjin berbalik membelakangi badut itu ia ingin berlari namun seseorang mencengkram bahunya.
"Aaaaa kumohon aku takut tolong jangan bawa aku ke sana" Seokjin memohon agar pria bertopeng itu tidak membawanya pada badut itu. Namun tetap saja seokjin di bawa ke seberang jalan.
"Astaga jangan kumohon!! Aku mau pingsan saja tolong jangan bawa aku kesana!!" Seokjin berusaha memberontak kala tubuhnya di gendong oleh pria bertopeng itu.
Setibanya di sebrang jalan. Seokjin tidak mau turun dari gendongan pria itu. Tubuhnya bergetar, sedangkan pria itu hanya menggeleng geleng kan kepala nya saja.
"Jangan ku mohon~" seokjin sudah menangis saat tubuhnya perlahan di turunkan ke tahan.