"Nggak ada orang yang percaya"
Dengan langkah tergesa Putri masuk ke dalam kamar Mala.
"Lo kenapa ngos-ngosan?" tanya Mala sebelum Putri menutup kembali pintu kamar Mala.
"Di luar kenapa banyak wartawan, La?" tanya Putri penasaran.
"Mereka masih ada di depan rumah?" tanya Mala balik.
Putri dan Mala bergegas langsung menengok ke luar dari jendela balkon kamar. Kira-kira masih ada 10 orang lebih yang masih berkumpul di depan pagar rumah Jessie.
"Lo udah baca berita?" tanya Mala sambil menoleh.
"Lo?" tanya Putri setelah dia mengangguk mengiyakan.
"Lo tau maksud money laundry?" tanya Mala memastikan.
Tanpa menjawab Putri hanya menggeleng sambil menunjukkan wajah polosnya kepada Mala.
Tiba-tiba Nathan masuk kamar Mala mengagetkan Putri dan saudari kembarnya.
"Kakek sekarang lagi ada di TV buat pres conference," ucap Nathan setelah Putri dan Mala menoleh kompak.
"Yaudah ayok nonton," ajak Putri sambil menggandeng tangan Mala. Sementara Mala yang digandeng masih terdiam.
"Kenapa?" tanya Putri bingung.
"Kita udah janji sama mamah buat nggak nonton TV," sahut Nathan menimpali.
"Di saat nama kakek ada dimana-mana?" tanya Putri tak percaya sambil menoleh bergantian ke arah Mala dan Nathan.
"Tapi mamah juga udah janji buat cerita sama kita," terang Mala meyakinkan.
"Terus sekarang kita mau ngapain?" tanya Putri yang wajahnya telihat kesal sambil melepaskan tangan Mala.
"Belajar?" tanya Mala menyarankan.
"Ide bagus tuh," sahut Nathan terlihat antusias.
"Gue mau rebahan aja di kasur," tolak Putri sambil berjalan ke arah tempat tidur Mala.
"Gue ke bawah dulu ya, Put," pamit Mala sebelum Putri mengangguk.
"Pantesan aja kakek nggak ngajakin kita maen," oceh Nathan.
"Kan gue udah bilang kalau kakek pasti lagi sibuk," tambah Mala yang sudah mengekor pada Mala.
Sedangkan Putri masih menatap punggung kedua sepupunya itu dalam diam sebelum Mala menutup pintu kamarnya.
"Gue benci sama kakek," keluh Putri dalam hati setelah dia duduk menyenderkan punggungnya di kepala ranjang dan mulai memainkan handphone.
Tiba-tiba video call dari Andra masuk ketika Putri hendak mematikan handphonenya untuk melupakan sejenak segala kekesalan yang sedang dia rasakan.
"Kenapa, Ndra," sapa Putri setelah mereka sudah tersambung. Di layar handphone Putri terlihat Andra sedang duduk di sofa.
"Lo belum tidur, Put?"
"Belum. Tumben banget lo video call gue malem-melam gini. Kangen ya lo sama gue."
"Gue abis liat kakek lo di TV. Lo sekarang dimana?"
"Gue lagi di rumah tante gue. Terus kakek gue bilang apa di TV?"
"Gue ngerti nggak ngerti sama beritanya. Tapi foto om Tio berulang kali muncul di TV," terang Andra setelah dia menggeleng.
"Yaudah ntar gue browsing lagi."
"Besok lo free?"
"Kayaknya untuk beberapa hari ini gue nggak bisa keluar."
KAMU SEDANG MEMBACA
APOSTROF (On Going)
Ficção AdolescenteTidak sedikit orang tau jika sebuah "kehilangan" mampu membuat kehidupan seseorang itu berubah 180° dan inilah APOSTROF di mana semua berawal. ⚠🔞⚠ Cerita ini terdapat adegan kekerasan, pembunuhan, kata-kata kasar, penggunaan senjata berapi dan senj...