"KALUNA!"
Galaksi masuk ke dalam rumah dengan tergesa, dia langsung mencari Kaluna. Memasuki kamar dan terdiam melihat istrinya tengah tertidur, perlahan dia mendekati Kaluna. Galaksi bisa melihat mata sembab Kaluna.
"Kaluna," lirih Galaksi mengusap wajah Kaluna.
Kaluna terusik, dia membuka matanya. Namun kembali tertutup saat Galaksi mengecup kedua kelopak matanya.
"Maaf," lirih Galaksi. Entah sudah berapa kali Galaksi menyebut kata maaf untuk Kaluna.
"Kakak sudah pulang?" tanya Kaluna melirik jendela. "Ini masih sore, tumben?"
Galaksi membantu Kaluna untuk duduk, dia menggenggam tangan Kaluna. "Kenapa gak telpon saya, Kaluna? Kenapa kamu biarin dia tampar kamu?"
Kaluna menatap Galaksi lekat, bibirnya tersenyum tipis. "Kakak lagi rapat," jawab Kaluna lembut. "Lagi pula, masalah itu gak perlu di besarkan."
"Tapi dia menampar kamu, Kaluna. Saya tidak terima," ujar Galaksi terlihat menahan amarah.
"Gak apa-apa, Kaluna gak kenapa-kenapa."
Galaksi menunduk, dia menggenggam erat tangan Kaluna. Setelahnya dia menarik Kaluna kedalam dekapannya, dia butuh di tenangkan. Sedangkan Kaluna menepuk pelan punggung Galaksi dengan sebelah tangannya, dia bahkan membisikkan kata-kata penenang.
"Sudah makan?" tanya Kaluna.
Galaksi menggeleng pelan, dia masih menempelkan kepalanya di bahu Kaluna.
"Kita makan, ya. Kaluna masak sebentar, kakak mandi."
Kaluna langsung keluar kamar, dia segera memasak untuk Galaksi. Jam menunjukkan pukul setengah empat sore, Kaluna bergerak ke arah sebuah benda berwarna hitam. Mengambil piringan besar lalu meletakkan di atas benda itu, suara musik mulai terdengar mengalun.
Reflections - Toshifumi Hinata🎶
Memakan sedikit waktu, Kaluna baru menyelesaikan masakannya. Dia berjalan kearah kamar untuk memanggil Galaksi yang tidak keluar, ternyata suaminya itu tengah melakukan sesuatu dengan laptopnya.
"Makanannya sudah siap," bisik Kaluna menyentuh bahu Galaksi.
"Sebentar, ya," balas Galaksi sibuk dengan file di laptopnya.
Kaluna mengangguk, dia setia menunggu Galaksi dengan memijat pundak Galaksi pelan. Galaksi tersenyum dan meraih tangan Kaluna, dia mendongak untuk melihat istrinya.
"Ayo makan," ajak Galaksi menggandeng tangan Kaluna.
Galaksi melirik Kaluna dengan pandangan berbeda. "Kamu emang seaestetik ini, ya?" tanya Galaksi.
Kaluna mengernyit heran. "Maksudnya?"
"Semua masakan kamu hampir Korean food semua," ujar Galaksi. "Musik-musik yang kamu dengar vibes fairy tales banget. Pakaian kamu kayak perempuan Korea, hobi kamu menanam, membaca buku, dan memasak." Galaksi menatap Kaluna lekat. "Kamu aestetik banget, Kaluna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Seventeen [END]
JugendliteraturKaluna Wastu Kencana, gadis cantik nan anggun yang baru saja memasuki umur 17 tahun. Tapi bagaimana jika semuanya hancur dalam satu malam? Kaluna harus kehilangan ayah dan ibunya tepat di malam ulang tahunnya, bahkan lebih parahnya, dia harus kehil...