Tawa menghiasi ruangan kelas itu terlebih lagi tawa dari Jaehyun, "Se...sejeong-ah rokmu," Naeun segera berdiri di belakang Sejeong untuk menutupinya.
Pria yang berdiri di sampingnya memalingkan wajah karena tak sengaja melihat, lalu segera melepas jaketnya. "Sini~"
"Woaahh~ apa-apaan dia?" Gerutu Jaehyun tak senang karena ada yang membantu Sejeong.
Wanita itu terdiam membeku karena malu, dia bahkan membiarkan pria dihadapannya itu melilitkan jaket untuk menutup roknya yang sobek. "Doyoung, terimakasih..." Naeun malah menggantikan Sejeong.
"Naeun, kenapa kau malah berterimakasih padanya?" Ujar Jaehyun nggak terima. "Apa wanita itu nggak punya mulut?"
Sejeong yang mengepal tangannya itu karena berusaha bersabar tapi mendengar suara Jaehyun dan menyadari bahwa ini pasti ulahnya berbalik dan menghampirinya
Plaakkk~
Kelas itu tiba-tiba hening karena tercengang melihat Sejeong berani menyakiti pria yang seantero sekolah bisa tahu kalau Sejeong bahkan bisa membunuh seekor nyamuk yang menggigit Jaehyun. "Aku lupa soal tamparan yang kau berikan padaku malam itu, aku lega karena mengembalikannya padamu,"
"Kau ini bodoh atau pura-pura amnesia? Aku sudah bilang jangan pernah mengusik hidupku, atau aku akan membalasmu" bisiknya lalu menyinggungkan senyum meledek pria yang terkejut akan mendapatkan tamparan dari Sejeong.
"Namaku Kim Sejeong, bukan wanita itu..."
"Dan kalian semua, dengar ini baik-baik. Wanita yang berdiri di hadapanmu ini meminta maaf kepada kalian yang pernah menjadi korban kejahatannya. Kalau kalian tak puas, aku bisa berlutut jika perlu" Sejeong merendahkan menekuk kakinya, lalu berlutut di hadapan mereka.
"Se...sejeong-ah, kau tak perlu..." Naeun merasa tak enak hati melihat hal itu.
Sejeong lalu berdiri, "setelah melewati kematian, aku mungkin akan sedikit melunak pada kalian. Tapi, jika hal seperti ini terjadi lagi padaku. Aku tak akan menerimanya begitu saja," tambah Sejeong.
Dia lalu menoleh ke Naeun, "aku juga berutang maaf padamu, seharusnya aku tak menyakitimu hanya karena rasa cemburu. Kau tenang saja, kekasihmu itu tak menarik lagi di mataku. Kau bisa memiliki dia seutuhnya," Sejeong lalu meninggalkan ruangan itu, "hei, kau yang bernama Kim Doyoung? Kau tak mau mengantarku?" Ajaknya.
Doyoung yang ikut andil menyaksikan drama kelas lain memberi tepuk tangan penutup sebagai ledekan untuk Jaehyun, "bagaimana rasanya di buang? Pria yang tak lagi menarik?" Ledeknya sebelum menyusul Sejeong.
"Brengsek! Beraninya dia menamparku? Apa? Tak menarik?" Umpat Jaehyun geram lalu menendang kursi milik Sejeong.
"Jaehyun, sebaiknya kau bersikap baik pada Sejeong. Lihat, dia bisa berubah. Aku sudah bilang, Sejeong sebenarnya tidak jahat. Kenapa kau begitu membencinya?" Tegur Naeun.
Jaehyun yang selalu luluh dan patuh dengan perkataan pacarnya itu lalu merubah mimik wajahnya sembari tersenyum, "baiklah, aku akan bersikap baik padanya. Itu kalau dia tak mengusik hubungan kita dan tak menyakitimu eum?"
Sementara itu,
"Jadi, kau Doyoung?" Tanya Sejeong di sela-sela perjalanan mereka ke ruang kepala sekolah.
"Hm, kau baik-baik saja?" Tanya Doyoung.
Sejeong mengangguk, "aku baik-baik saja dan terimakasih untuk jaketnya!"
Hahahahah~
Doyoung tertawa, dia merasa Sejeong banyak berubah setelah diambang kematian. "apa sikap seseorang bisa berubah setelah berdiri di antara hidup dan mati?" Ledeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became a Antagonist (The End✓✓)
FanficRilis : Selasa, 01 maret 2022. Tamat : sabtu, 20 Mei 2022 Cerita ini merupakan sekuel dari "kisah untuk Jaehyun" yang diceritakan dalam cerita "Extraordinary you" namun memiliki alur yang berbeda dari kisah sebelah.