Doyoung kini sedang diberi rawatan di ruangan kecemasan.
Kak Aeri diam di bangku. Dia sedari tadi hanya menunduk. Sesekali dia memandang pintu ruangan tersebut, menunggu doktor untuk mengatakan bagaimana kondisi adiknya.
"Kak Aeri !!!"
Dia mengangkat kepalanya. Terlihat beberapa teman Doyoung sedang berjalan menuju ke arahnya dengan muka yang jelas terlihat samgat khawatir.
"Kak Aeri, Doyoung kenapa ?" Taeyong bertanya.
"Dia... dia ditembak di bahagian tubuhnya"
"Bagaimana bisa ?" Yuta bertanya. Berusaha menahan emosinya.
Kak Aeri hanya diam. Suasana menjadi hening seketika sehinggalah bunyi pintu ruangan dibuka memecahkan keheningan.
Kak Aeri segera mendekati Chanyeol yang bertugas untuk merawat Doyoung.
"Dok bagaimana keadaan adik saya"
"Pesakit kehilangan banyak darah Dan hampir-hampir sahaja tidak dapat diselamatkan. Setelah kami memeriksanya, kami mendapati ada benturan yang cukup besar di kepalanya. Kami juga mendapati banyak Luka di beberapa bahagian tubuh badannya. Lukanya cukup dalam dan sangat membahayakan keadaan pesakit kerana luka-lukanya berisiko untuk terkena jangkitan kuman"
Chanyeol menghela nafasnya berat sebelum menyambung percakapannya
"Pesakit berjaya melepasi paras bahaya tetapi masih tidak sadarkan diri. Pesakit... pesakit koma"
Semua yang berada di sana sangat terkejut mendengar berita itu.
"Jika tidak keberatan, boleh puan ikut saya sebentar ?"
Kak Aeri hanya mengangguk
"Silakan duduk"
Kak Aeri segera duduk seperti yang diarahkan.
"Begini puan, saya memanggil anda ke sini untuk mengatakan kondisi adik puan yang selama ini mungkin puan tidak tau"
"Kondisi adik puan cukup parah karna peluru menembus masuk ketubuhnya dengan sangat dalam. Benturan di kepalanya juga sangat besar Dan dalam. Adik puan hampir mengalami kecacatan di bahagian otak tetapi syukur dia sempat diselamatkan. Pesakit koma karna kehilangan banyak darah. Hampir 70% darahnya hilang. Dia hampir-hampir tidak diselamatkan tapi syukurlah dia masih diberikan kesempatan untuk hidup"
"Dan satu lagi perkara yang perlu puan tau... Adik puan menghidapi cancer paru-paru tahap 4"
Dengg
Kak Aeri merasakan dirinya seolah-olah dihempas jatuh ke bumi.
"Sejak kapan dok ?"
"Sejak 4 bulan yang lalu. Ketika itu kankernya masih berada di awal tahap 4 tetapi sekarang keadaannya sangat kritikal. Peluangnya untuk hidup juga tidak terlalu besar"
"Adik puan diberikan alat bantuan pernafasan karna dia kelihatan sangat sulit untuk bernafas. Jadi buat masa sekarang, kita hanya perlu menunggunya sadar dari koma. Jika dia masih tidak sadarkan diri, puan perlu membuat keputusan sama ada puan mahu tetap menunggunya sadar ataupun puan mau melepaskan alat bantuan pernafasannya. Itu bergantung kepada keputusan puan"
・・・・・
Kak Aeri memandang adiknya dengan tatapan yang penuh sayu. Dialihkan poni yang menutupi wajah adiknya itu
"Kenapa adik sembunyikan penyakit adik dari kakak, hmmm"
"Maafkan kakak ya. Maaf kakak enggak bisa jadi kakak yang baik buat kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA ❥ Doyoung
Historia Corta"Aku ingin menyerah tapi di satu sisi ada yang menyuruhku berjuang."
