Chapter 5 : Yeon-Hwa

113 17 0
                                    

Y es que el amor no necesita ser entendido, simplemente necesita ser demostrado.

"Dan cinta itu tidak perlu dipahami, hanya perlu ditunjukkan."



Mereka mengejar lagi. Sialan!

Aku akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti. Padahal aku setengah mati ingin berlama-lama di Istana Utama agar bertemu lagi dengan Jenderal Leon. Tapi toh aku tidak akan bisa mengatakan apa-apa lagi jika beliau sudah ada di hadapanku. Dan lagi pula menurut perkataan orang-orang, Ratu membawa Sang Singa dari Selatan ke kediamannya. Hal itu tentu memicu beragam spekulasi di kalangan semua orang yang ingin tahu. Kenapa pula mereka pergi ke sana?

Kupikir akan sulit mengajukan cuti panjang, terlebih karena alasanku pasti terdengar tidak masuk akal bagi orang-orang utara. Aku menerima surat lagi dari ayah. Beliau menegaskan akan datang ke Nordhalbinsel dan menyeretku kembali ke Westeria kalau aku tidak pulang segera. Jadi aku izin kepada Baginda Ratu untuk cuti selama dua minggu dengan alasan upacara peringatan kematian Ibuku. Terpujilah segala kemurahan hatinya, Ratu Eleanor mengizinkanku mengambil cuti dua minggu.

Dan di sini lah aku malam ini. Di hutan wilayah perbatasan antara Nordhalbinsel dan Westeria. Bersiap pulang ke rumahku sambil berlari karena entah bagaimana kereta kuda yang kutumpangi rusak, jalanan ditutup karena malam sudah sangat larut dan saat aku mulai berjalan menyusuri hutan yang gelap tanpa penerangan yang memadai, para serigala kembali muncul mengejarku.

Persis seperti di mimpiku, Si Serigala Salju memimpin pasukan serigalanya. Aku lelah bukan main. Kakiku tidak bisa berlari lebih lama lagi. Tenagaku terkuras habis. Paru-paruku memberontak, memintaku untuk berhenti dan mengambil nafas. Tapi aku tidak boleh berhenti berlari.

Sedikit lagi. Aku hanya perlu melewati perbatasan ini dan sampai di Westeria. Mereka mungkin tidak diizinkan berkeliaran di Westeria. Ratu Eugene tidak akan mengizinkannya. Bukan hanya Serigala, tapi orang-orang dari luar Westeria yang bukan Westerian tidak akan diizinkan masuk begitu saja. Proses masuk ke Westeria sangat rumit dan membutuhkan izin dari Ratu Eugene. Westeria sangat tertutup dari orang luar karena mempertahankan status sebagai negara yang damai dan anti konflik.

Tapi aku bukan orang luar. Aku adalah Westerian. Aku dilahirkan dan dibesarkan di Westeria, memiliki nama Westeria dan orang tuaku berkewarganegaraan Westeria. Akan sangat mudah bagiku untuk masuk ke Westeria. Aku hanya perlu menunjukkan dokumen yang mengesahkan bahwa aku memang Westerian.

Itu dia. La Gran Puerta. Gerbang besar yang harus dilewati siapa pun yang akan memasuki wilayah Westeria. Gerbang yang dijaga oleh orang-orang dari Klan Ortiz dan Klan Torres. Dua Klan terkemuka yang sudah secara turun temurun menjaga keutuhan Westeria berkat kekuatan mereka. Klan Ortiz adalah mereka yang memiliki mata Sapphire dan diketahui dapat membaca pikiran bahkan mengendalikan pikiran. Sedangkan Klan Torres adalah pemilik mata Ruby yang dapat meniru kemampuan orang lain siapa pun lawan mereka.

Bahkan dari kejauhan aku sudah dapat melihat mata Sapphire yang menyala dalam kegelapan milik seorang Klan Ortiz. Aku berteriak minta tolong di dalam pikiranku. Aide-moi! Aide-moi! Kemudian aku tersadar bahwa itu bahasa Nordhalbinsel. Saat sedang panik, kadang aku lupa harus menggunakan bahasa apa. Tolong aku! Teriakku dalam bahasa Westernia di pikiranku. Kuberitahu padanya bahwa aku orang Westeria dan aku sedang dikejar oleh sekelompok serigala. Aku berharap siapa pun seorang Ortiz yang sedang bertugas menjaga gerbang malam ini dapat membaca isi pikiranku dan segera membukakan gerbang untukku.

Aku Honey Welsh. Putri tunggal dari Daniel dan Sally Welsh. Cucu dari Tania Welsh. Lahir dan besar di Westeria.

Aku menyebutkan alamatku, tempat lahirku serta nomor seri dokumen pengesahanku di dalam pikiranku menggunakan bahasa Westernia. Bahasa yang sudah lama tak kugunakan karena di Nordhalbinsel aku tidak membutuhkan bahasa itu. Sedangkan ketika berkirim surat dengan ayah, kami menggunakan bahasa Orient. Aku terus mengulang-ulang semua itu seiring tiap tarikan napasku. Aku tidak kuat berlari lagi.

Lotus of East PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang