Dendam

0 0 0
                                    

Adhrian Pramono merasa dunianya runtuh saat papa mengatakan hal tak terduga padanya.

"Papa sudah bilang sama mama kamu, Adh. Kalau kamu mau menikahi Kalea, silakan. Tetapi, kamu harus melihat rekaman yang diberikan Seto. Setelah itu terserah kamu," ucap sang papa lemah.

"Papa minta maaf ya Adh, dan tolong jaga mama kalau papa nggak ada," ucap sang papa lagi.

"Papa ngomong apa sih," ucap Adhrian menahan tangis.

"Doakan papa juga ya, Adh. Kamu anak papa satu-satunya," ucap papa lagi.

"Pa. udah nggak usah ngomong," balas Adhrian. Papa mengangguk dan tersenyum.

"Panggilin mama Adh," pinta papanya  Adhrian mengangguk. Tak lama setelah fia keluar, mama masuk ke dalam.

Adhrian menunggu sembari melihat tangannya sendiri. Mama kemudian keluar setelah 30 menit dengan linangan air mata.

Mama memeluk Adhrian dengan nata berkucuran dan setelahnya mama pingsan.

_ tepat pukul 01 dini hari, ayah Adhrian berpulang diusia 75 tahun._

Adhrian seperti kehilangan tempatnya berpijak. Enggak, papanya nggak mungkin pergi!
Belum sempat kesedihan mendera, sang mama mengatakan bahwa dia sudah tak sanggup bertahan.

"Adh. Mama dan papa hanya mau kamu memilih wanita yang baik. Dan kami mohon, Kalea bukan wanita baik itu. Menikahlah dengan siapa saja wanita baik yang bisa mencintaimu, Nak. Mama suka Aira. Dia wanita salihah dan apa adanya, tidak suka berbohong, dan juga wanita mandiri. Namun semua terserah kamu, Nak. Kamu jaga diri ya," ucap sang mama setelah bangun dari pingsan. 1 jam kemudian sang mama menyusul papa.

_Pukul 03 dini hari. Ibunda Adhrian berpulang_

Adhrian hancur sehancur hancurnya. dalam semalam, kedua orang paling berharga dihidupnya pergi selamanya.
Adhrian butuh orang yang bisa dia salahkan, dan orang itu adalah Aira. Gadis itu harus menerima semua rasa sakitnya. Semua rasa sakitnya sampai tuntas.
"Aira Patimura. Kamu harus membayar semuanya," ucap Adhrian berjanji pada dirinya sendirim

Aira Pilih Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang