satu

14 2 0
                                    

Ini adalah awal dari semuanya.

Ryujin, gadis populer di sekolah yang sering menjadi bahan pembicaraan anak-anak di sekolah. Ia sering di gosipi anak perempuan karena kedekatannya dengan para kakak kelas di sekolah.

Pagi ini, tidak ada yang begitu spesial. Ryujin hanya datang ke sekolah seperti biasanya. Meski sering menjadi bahan gosip anak perempuan. Ryujin tetap memiliki teman perempuan.

Somi, gadis satu ini adalah teman dekat Ryujin. Walau memiliki banyak teman, Somi lah yang paling setia menurut Ryujin.

"Ryujin!" Seru Somi pada Ryujin yang baru datang ke kelas mereka. Ryujun hanya membalasnya dengan senyuman dan juga lambai-an tangan.

"Nanti ada anak baru, Ryu." Kata Somi pada Ryujin yang baru duduk di bangkunya.

Mereka duduk bersebelahan.

"Hah? Yang bener?" Balas Ryujin.

"Iya bener, katanya sih laki-laki."

"Oh, lo tau dari siapa?"

"Dari pak Yanto, gue gak sengaja denger pembicaraan dia di ruang guru tadi pagi."

Tak ada jawaban lagi dari Ryujin, dia sibuk memainkan ponselnya setelah Somi mengatakan itu.

"Eh, Ryu! Itu pak Yanto masuk." Kata Somi sembari menepuk pundak Ryujin. Ryujin segera memasukan ponselnya ke dalam saku seragamnya dan mulai fokus pada pak Yanto yang baru saja masuk kelas.

"Selamat pagi, anak-anak." Sapa pak Yanto. Sontak semua murid membalas sapa-an itu.

"Hari ini, kita kedatangan murid baru." Lanjut pak Yanto.

"Mari masuk, nak." Kata pak Yanto lagi.

Anak baru telah masuk ke kelas 2 SMA itu. Lalu, ia memperkenalkan dirinya.

"Asahi."

Hanya itu yang anak baru katakan. Pak Yanto juga nampak tak mempermasalahkan hal tersebut, ia langsung menyuruh anak baru--Asahi, untuk duduk di bangku kosong yang ada di pojok kiri belakang.

Tak ada masalah sampai Asahi duduk di bangkunya. Hingga pelajaran pertama pun di mulai.












"Somi!" Teriak Ryujin memanggil nama temannya itu.

Somi nampak berjalan ke arah Ryujin. Ia membawa dua buah porsi bakso yang tak lain adalah miliknya dan juga Ryujin.

"Makasih." Kata Ryujin setelah Somi menaruh dua mangkuk bakso di meja.

"Sama-sama." Jawab Somi.

Mereka makan bakso sembari berbincang tentang hal-hal random. Sampai akhirnya mereka membicarakan anak baru yang ada di kelas mereka itu.

"Dia keliatan cuek banget." Ini Ryujin yang ngomong.

"Kayak robot!" Ini Somi ngomong sampai kuah bakso nya jadi air hujan.

"Ada ya, orang kayak gitu? Gue kayanya gabisa temenan sama dia deh."

"Jangan bilang gitu! Nanti tau tau lo akrab sama dia, gimana?" Ledek Somi.

"Ish-- tapi iya juga ya. Kalau gue akrab sama dia, pasti yang nyari topik gue terus."

"Coba aja temenan sama dia."

"Gimana caranya? Dia pasti susah di ajak kenalan, Som."

"Iya juga sih. Coba lo ajak kenalan kaya biasa dulu, kalau tetap gabisa, gue kasih solusi lain." Kata Somi.

"Oke, pulang sekolah gue ajak dia kenalan." Jawab Ryujin.










"Hai!"

"Kenalin, gue Ryujin." Kata Ryujin seraya menyodorkan tangannya ke hadapan Asahi.

Asahi agak terkejut, pasalnya Ryujin datang dari belakang sambil menepuk bahunya.

"Hallo?" Ryujin mengayunkan tangannya di hadapan muka Asahi. Pasalnya, Asahi hanya diam tak bereaksi apapun, tatapannya datar.

"Woi!" Akhirnya Ryujin berteriak, ya walau tak terlalu kencang, itu cukup membuat Asahi bereaksi.

"Kenalin, gue Ryujin. Shin Ryujin."

"Asahi." Balas Asahi singkat.

"Boleh temenan?" Ini kata Ryujin.

Asahi tak merespon apapun.

"Woi! Lo budek ya?!" Tanya Ryujin emosi.

"Ga."

"Yaudah, jawab dong!"

"Jawab apa?"

"Ish-- lo ngeselin ya?! Gue nanya, boleh temenan ngga?"

"Temen lo banyak."

"Ya terus? Gue 'kan mau temenan sama lo, masa ga boleh?"

"Boleh." Jawab Asahi.

"Hah?"

"Lo budek."

Tbc.

Oii cerita apa niii???
Ini sebenernya cerita yang latarnya kelintas di otak ku gitu aja, dan udah di pikirin mateng-mateng buat alurnya.

So.. Hope u like it!

also, for us. | Asahi & Ryujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang