Suara bel rumah terdengar saat mereka hendak makan malam. Gendhis, arfan, dan Biand ada di sana. Mereka juga menyaksikan kejadian dramatis siang menuju sore tadi. Dan sekarang, ada bel berbunyi. Gendis menggigit bibir. jangan-jangan itu Arkana? batinnya.
Benar dugaan gendhis, itu Arkana dan keluarganya.
papa, mama, dan mas Biand syok. Sebab mereka datang hendak melamar.
"Bapak, Ibu, kehadiran saya dan keluarga kemari, kami berniat melamar Aira," ucap Arkana tegas.
papa dan mama yang ada di sana ketar ketir sendiri. Mana anak gadisnya sekarang belum turun-turun juga lagi
"Begini Nak Arkana. Kami sebenarnya sangat senang Nak Arkana kemari, hendak melamar putri kami. Namun, mohon maaf, karena sore tadi, tiba-tiba anak teman kami datang dan melamar Aira," ucap papa.
"Tapi," ucap Arkana. Gendis yang tahu duduk perkara ikut nimbrung.
"Mas Arkana, papa, mama, maaf Gendis ikut bicara. Sebenarnya, Aira tadi sudah sepakat bahwa Mas Arkana diminta datang melamar Aira. Namun, Mas Arkana, lelaki yang melamar Aira sore tadi memaksa. Dia seolah tahu bahwa malam ini Aira akan dilamar orang. Aira sudah berusaha menolak, tetapi lelaki itu tetap memaksa dengan mengatakan tidak akan dia membiarkan lelaki manapun menika dengan aira selain dirinya. Dan akhirnya Aira mengalah memberi syarat lelaki itu. Berdoa saja, agar lelaki itu tidak menyelesaikan syarat dari Aira," lanjut gendis.
"Dan saya akan tetap berusaha menyelesaikan syarat dari Aira. apapun yang terjadi," ucap suara lain yang muncul. seolah tanpa sopan santun, tanpa etika. langsung masuk ke ruang tamu begutu saja.
"Saya akan berusaha menikung kamu dengan doa," ucap Arkana.
"kita lihat saja," balas Adhrian.Selepas itu, Arkhana dsn keluarga pamit. sedang Adhrian, lelaki itu justru mengenalkan diri sebagai tetangga baru. mulai malam ini dia akan melaksanakan syarat dari Aira. 40 hari kan? mudah. batinnya
Sedang di lain tempat, Arkana merasa kecewa. Namun dia masih punya satu cara, doa.
Dia yakin, akan bisa menikung lelaki tadi dengan doa. Kecuali bila lelaki sombing itu juga melakukan hal yang sama. Bila begitu, mari kita lihat doa siapa yang akan diijabah lebih dulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira Pilih Siapa?
HumorAira Fatimah. Dia bagaikan sekuntum bunga yang cantik. Dia tak perlu tebar pesona pada sang kumbang agar datang, tetapi kumbang justru yang menghampirinya. Dia tak perlu mencari cara agar disebut cantik. Sebab cantik telah melekat dalam dirinya. Dia...