♡ • 22 : TAKUT

685 31 0
                                    

Ya benar, Hari pernikahan nya adalah hari ini dan Hubby tidak dapat mengundur acara tersebut. Kata Hubby, "jika kita tidak menikah hari ini, pasti hari-hari berikutnya saya akan lebih sibuk oleh urusan kantor. Lalu, hari pernikahan kita akan terus tertunda sayang."

Aku tau perkataan nya itu sangat benar tapi ..

Bagiku ini sangat mendadak, kenapa Hubby baru bilang saat hari pernikahan nya sekarang! Aku belum ada perisapan mental atau apapun itu. Ah sial, semua yang terjadi memang harus benar-benar ku terima nanti. Aku pasrah. Dan yaa .. ini yang terjadi saat malam tiba.

Ini adalah malam pertama kami berdua. Hubby sedang membuatkan ku sesuatu di dapur, kini dia sedang berteleponan dengan seseorang yang tentu saja aku tidak tau siapa itu. Sebenarnya Hubby menyuruh ku untuk turun ke lantai bawah, tetapi aku sedang ketakutan. Aku menolak panggilan nya itu.

1 menit kedepan, aku sudah tidak mendengar suara Hubby yang berteleponan lagi. Aku mulai panik, panik, dan panik. Apa Hubby akan melakukan sesuatu padaku malam ini? Aku benar-benar takut dan risau.

Ceklek-

Suara pintu terbuka! Tidak, dia masuk kedalam kamar.

"Baby? Where are you dear? Ini susu vanila mu, minum sebelum tidur." ucap Hubby, aku mengintip ke bawah sembari menutupi mulut ku.

"Sayang? Loh .. kemana tu anak .."

Hubby mulai kebingungan dengan aku yang tak ada di sekitar ruangan kamar. Padahal, aku sedang berada di dalam ruangan. Mata Hubby sangat lancip, dia menemukan ku di atas lemari. Benar, sangking ketakutan nya aku sampai bersembunyi di atas lemari.

"Loh? Sayang? Ngapain disitu heh! Turun!" tukas Hubby kejut, dia menyuruh ku uny turun. Tetapi aku menolak.

Aku menggeleng cepat. "Ngga mau .." rengek ku hendak menangis.

"Nanti jatuh loh, tinggi itu .. lagian kamu ngapain si di atas lemari?"

"Maaf, aku takut By .." lirihku menutupi muka.

"Takut kenapa sayang?" tanya suami ku lembut.

"Aku takut! Jangan apa-apa in akuu! Aku ngantuk! Pengen langsung tidur!" pintaku tegas.

Hubby tertawa karna ucapan ku barusan. Itu membuat ku kesal. "Hahaha, tentu saja sayang .. memang nya aku mau apain kamu hm? sini turun." pinta nya lagi lembut.

"Jangan bohong!" tegasku ragu untuk percaya pada Hubby.

"Untuk apa aku berbohong hm?"

" ......... " aku terdiam berpikir.

"Turun sayangku."

Sial! Salting mulai menyerang ku lagi. "I-iyaa .. gimnaa turun nyaaa .."

"Lompat, nanti Hubby tangkep."

"Takut .." lirihku manja.

"Ish, kamu niii ..." Hubby kesal oleh kelakuan ku. Dia mengambil kursi dan naik berdiri di atasnya.

Kini jarak ku dengan Hubby sangat dekat, aku di gendong oleh Hubby dan dibawa turun hingga duduk di pinggir ranjang.

"Minum susu nya, setelah itu kita tidur. Hubby tau kamu lelah karna acara seharian .. maaf sayang."

Kepalaku hanya mengangguk sebagai responan atas ucapan Hubby. Aku sibuk meminum susu yang sudah Hubby siapkan untuk ku. Setelah susu itu habis, aku hendak berbaring tidur di atas ranjang. Tetapi saat itu, tangan kanan Hubby hendak memegang ku, refleks aku menghindar begitu saja. Hubby langsung merasa ada hal yang aneh dari diriku.

"Ada apa hm? Hubby hanya ingin merapikan rambut mu."

"I-ini sudah rapi .." balasku gagap.

Hembusan nafas keluar dari mulut Hubby. "Ah, baiklah. Tidurlah sekarang." ucapan nya begitu kecewa.

Maaf, Hubby .. aku belum terbiasa untuk saat ini.

FLASHBACK ON!

"Di lihat-lihat Lo cantik juga yaa .."

Pujian pertama keluar dari mulut Mas Aris, awalnya aku tak menyangka dia dapat memujiku. Padahal dia sendiri yang bilang padaku secara terang-terangan kalau aku bukanlah wanita yang dia inginkan dan bukan wanitalah wanita yang dia idam-idamkan.

Tetapi saat malam pertama kami mulai, tiba-tiba saja Mas Aris mengeluarkan kata-kata pujian nya untuk ku. Dari situ aku sudah mengira bahwa pasti Mas Aris adalah laki-laki yang baik seperti suami yang lain pada umumnya. Namun, kata-kata itu berakhir membuat ku kesakitan fisik dan hati.

"Cantik sekali ..."

Kata pujian telah keluar dua kali dari mulut busuk nya itu. Di akhir kata, Mas Aris memegang pergelangan lengan ku yang awalnya ia elus. Kemudian, dia tiba-tiba mencubit lengan ku hingga menekan membuat ku merintih kesakitan tak henti. Tidak sekilas namun, ada satu menit lebih saat dia mencubit lengan ku.

Selanjutnya aku di dorong hingga jatuh ke lantai, aku memegangi lengan ku yang kini sudah memerah muncul biru-biru didalam. Rasanya sangat sakit, Mas Aris memang tidak suka dengan ku sampai dia pun melukai ku. Tidak hanya dengan cubitan, malam itu aku tidur di luar. Mas Aris yang mengusirku dan memintaku untuk tidur di luar, itu pun tanpa adanya selimut dan penghangat tubuh lainnya.

Malam pertama saja sudah seperti ini, bagaimana dengan selanjutnya?

Itu adalah rasa-rasa awal sakitnya saat aku merasakan pahitnya kehidupan rumah tangga. Dimana rasa trauma ku terhadap kehidupan pernikahan muncul satu persatu ...

"Tidur di luar! GUE GA AKAN TIDUR SATU KAMAR MA LO! WANITA BUSUK!" -Aris

Tidak apa, aku kuat. Di awal ...

FLASHBACK OFF!

Lampu kamar mati dan lampu tidur hidup bertempat di sisi samping ranjang. Aku tidak bisa tertidur, pikiran ku sedang di penuhi oleh sesuatu yang tentu tidak bisa membuat ku tertidur begitu saja.

"Hubby?" panggil ku yang mungkin saja Hubby sudah tertidur.

"Yes my love?" balas Hubby lembut.

"Aku boleh tidur di sini ya? Boleh tidur sama kamu?" tanyaku dengan pertanyaan aneh.

"Tentu saja boleh sayang .."

"Apa alasannya?" tanyaku lagi.

Hubby mulai merasa bahwa yang ku pertanyakan ini aneh. "Kenapa bertanya hal seperti itu, hm?"

"Maaf, aku hanya ingin tau." tuturku mengeluh.

"Tentu saja karna kamu adalah istriku, baby ..." lanjut Hubby membuat ku tersenyum lebar.

"Terimakasih Hubby!" tegasku memeluk balik Hubby.

"Sama-sama sayang." -Hubby

Cup. Kecupan itu berbunyi dan membekas pada kening ku. Aku sekilas tersenyum dan semakin mengeratkan pelukan kami berdua.

Posisi kami malam ini saling berpelukan satu sama lain. Meskipun hawa sedang sangat panas, aku tidak mau melepas pelukan ku dengan Hubby. Sepanjang malam, dia mengelus rambut ku bahkan mengatakan sesuatu kalimat yang bisa cepat membuat ku tertidur pulas.

Yang jelas .. aku tidak ingat kalimat apa saja yang Hubby ucapkan.

°=°

°=°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY BOSS, DARREL! - [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang