Gaeul memegangi pipinya yang panas sambil bersandar di pintu, setelah melempar bantal ke arah Jake yang menggodanya.
Ia lalu pergi, mencari makanan untuk sarapan dirinya sendiri dan juga Jake tentunya.
Makanan rumah sakit itu tidak enak bahkan untuk pasien VVIP.
Dan sekarang Gaeul sampai di tempat makan. Ia mengambil dua potong hotdog, sandwich, kue almon dan dua cup kopi serta susu stroberi kesukaannya.
"Terima kasih" ucapnya setelah membayar dan bersiap kembali ke rumah sakit.
Gaeul melangkahkan kakinya menyusuri korider lantai 4 setelah keluar dari lift. Mengingat lantai ini hanya terisi kamar VVIP jadi hampir tidak ada orang lalu lalang.
Setidaknya sebelum Gaeul mendapati Jiwon keluar dari salah satu kamar dengan ayahnya. Ekspresi Jiwon tampak sedih, ayahnya berjalan mendahuluinya.
Setengah berlari Gaeul menghampiri Jiwon.
"Jiwon! Kenapa kau disini?" tanya Gaeul.
Jiwon mengangkat kepalanya. Melihat Gaeul membawa banyak makanan dan juga...untuk apa temannya itu ada di rumah sakit?
"Kau.... memakai gaun ke rumah sakit?" tanya balik Jiwon yang menatap aneh pada Gaeul.
Gaeul mengerjapkan matanya, alasan apa yang akan ia pakai atau haruskah ia mengatakannya dengan jujur?
"Saudaraku ada yang dilarikan kesini semalam, karena sedang ada acara jadi aku tidak sempat mengganti pakaian"
"Oh ya? Siapa?"
"Bukan siapa-siapa, hey tadi aku yang bertanya kenapa kau disini dan sepertinya kau baru keluar dari ruangan itu?"
"Ibuku mengalami serangan jantung semalam, sekarang kondisinya sudah membaik tapi perlu dipantau kedepannya, jika penyakitnya kambuh lagi mungkin harus menjalani operasi. Dokter baru saja memberi obat tidur jadi kami akan menunggu di luar"
"Ibumu akan baik-baik saja"
"Aku harap juga begitu. Ini semua gara-gara oppaku"
"Oppamu? Memangnya apa yang dilakukannya?"
"Semalam dia pulang dan bilang akan menikah"
"Menikah? Bukankah itu kabar baik?"
"Orang tua kami tidak menyukai pacarnya, sebenarnya aku juga kurang menyukainya. Dia model majalah dewasa, kau paham kan?"
Gaeul mengangguk mengerti.
"Kimga, aku harus ke apotik untuk menebus obat"
Gaeul segera berdiri.
"Oh, ya, pergilah"
"Tolong jangan katakan pada Yujin, aku tidak mau mengganggunya"
Yujin sedang mengikuti seleksi untuk menjadi polisi oleh karenanya Jiwon tak mau membuat Yujin khawatir dan datang untuk menjenguk.
"Oke"
"Kalau begitu aku pergi dulu"
"Eoh.."
Gaeul masuk ke kamar Jake. Mendapati Jake sedang menelpon seseorang dan langsung menutupnya begitu Gaeul masuk.
"Makan sarapanmu" kata Gaeul, ekor matanya melihat Jake yang berusaha turun dari ranjang karena ia meletakkan makanannya di atas meja sofa.
Gaeul datang membantu.
"Kau tidak perlu membantuku, aku bisa sendiri" kata Jake yang sebenarnya senang dibantu oleh Gaeul.
"Jangan banyak bicara"
"Aku bahkan bisa memapahmu dengan satu kaki" lanjut Jake. Semalam ketika Gaeul terlelap Jake menggendongnya dengan susah payah agar Gaeul tidur di ranjangnya yang nyaman.
Dan tidak terjadi apapun!
Mereka duduk di sofa, Gaeul memandangi Jake. Kenapa Gaeul merasa Jake ingin mengajaknya mengobrol, tapi ia sedang tidak mood.
Ia ingin pulang dan mandi, apalagi dia masih memakai gaun semalam.
Jake mengamati gerak-gerik Gaeul sambil memakan hotdog. Gaeul tidak makan, hanya meminum susu stroberi dan terus melihat ke luar jendela.
"Kimga?"
"Jangan panggil aku nama itu"
"Kau tidak nyaman berada disini?"
"Rasanya aneh memakai gaun ke rumah sakit" ungkap Gaeul, mengambil kue almon dan memakannya.
"Kau mau pulang?"
"Tidak juga, siapa yang akan menjagamu kalau aku pulang. Ibuku dan ayahmu belum datang"
"Apa kau mau mandi?"
Gaeul menatap Jake tajam.
Cukup lama hingga Jake merasa terintimidasi."Aku tidak akan berbuat apa-apa selama kau mandi, kau tidak perlu cemas"
Kalau dipikir-pikir yang Gaeul butuhkan adalah air segar mengaliri kulitnya. Tidak ada salahnya kan mandi di rumah sakit? Lagipula ini ruang VVIP.
Dan Jake, dengan kondisinya seperti itu mana mungkin akan macam-macam padanya.
Gaeul berdiri. "Aku akan mandi" ia menggelung rambutnya ke atas dan melenggang ke kamar mandi. Ia mengambil handuk dalam lemari yang khusus disediakan.
Sebelum masuk ke dalam Gaeul berpesan, "Jangan coba-coba denganku! Dan jangan pergi kemana-mana!" Gaeul memperingatkan Jake dengan nada serius.
Jake tertawa kecil dan mengangguk.
"Memangnya aku mau kemana lagi kalau orang yang kusukai ada disini?"
"JAKE SHIM!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER [END ✔️]
FanfictionBagaimana jika laki-laki yang pernah tidur denganmu tiba-tiba jadi saudaramu? 14-03-22 🥇 Rank 1 in enhypen 03-03-22 🥇 Rank 1 in jaeyun 04-03-22 🥇 Rank 1 in jakeenhypen