~11~

140K 18.1K 751
                                    


~Zila Aleyyaa~

~H a p p y R e a d i n g~


"Non pulang jam berapa semalam sampai demam begini?"

   Rasa khawatir terlihat jelas diwajah pembantu yang sekarang sedang menyuapi Zora. Ketika ingin menemui Nonanya di kamar, dia dikejutkan dengan keadaan Zora yang menggigil memeluk dirinya di atas ranjang.

"Nggak tau. Kejebak hujan."

   Zora serasa malas untuk menjawab. Ia hanya fokus mengunyah dengan memejamkan matanya. Dirinya benar-benar terlihat sangat lemah sekarang. Wajah pucat gadis itu menunjukkan kalau dia sedang sakit.

   Pakaiannya sudah diganti dan sekarang sedang sarapan disuapi sama pembantu rumahnya. Zora menyender pada kepala ranjang, ia berusaha menikmati makanan yang entah mengapa terasa hambar. Tapi dia tetap harus makan karena sejak kemarin perutnya belum diisi apapun.

-----

   Di sisi lain, Cleobara juga sedang menikmati sarapannya. Tapi seperti dua hari terakhir ini terasa ada yang berbeda karena ketidakhadiran dan sikap berbeda dari Zora adiknya. Ia melirik salah satu pembantu yang sedang sibuk didapur.

"Bi Rika kemana, Bi?"

"Oh itu Den, lagi bawain sarapan sama obat buat Non Zora. Soalnya Non Zora lagi demam."

   Bara menghentikan pergerakan tangannya yang sedang memegang sendok dan garpu. Tanpa basa basi dia langsung berdiri dan melangkah cepat menaiki tangga.

"Biasanya Non susah sekali loh minum obat."

   Bi Rika baru saja membantu Zora meminum obatnya. Biasanya akan sulit menyuruh Nonanya ini untuk minum obat tapi sekarang Zora sangat menurut dan tidak kesusahan menelan obatnya.

   Zora tidak menjawab, dia hanya ingin istrahat sekarang. Mengubah posisinya untuk berbaring. Kepalanya terasa sangat sakit.

"Nanti biar Bibi yang bilang sama Pak Doni untuk minta izin di sekolah karena Non Zora lagi sakit,"

   Zora mengangguk, "makasih bi. "

   Suara Zora terdengar sangat lemah ditelinga Bara yang sekarang sedang berdiri di depan pintu kamar Zora. Ketika Bi Rika berbalik ingin keluar dari kamar, dia melihat Bara yang diam didepan pintu.

"Den Bara?"

   Zora yang tadinya ingin memejamkan matanya langsung menoleh.

"Kalau lo sakit mending kita ke rumah sa-"

"Bi! Jangan lupa tutup pintunya. Aku ingin istrahat dan tidak mau diganggu sekarang."

   Bi Rika menatap Bara yang langsung terdiam. Dia memang menyadari kalau dua saudara ini mempunyai hubungan yang buruk. Sedangkan Zora kembali memejamkan matanya tidak peduli dengan membelakangi Bi Rika dan juga Bara.

"Udah, nggak papa Den. Aden mending ke sokalah saja. Nanti Bibi yang jagain Non Zora."

   Bara masih menatap punggung mungil Zora. Kekhawatiran jelas dimatanya tapi dia juga kesal dengan sikap Zora padanya. Entah kenapa rasanya sangat tidak nyaman melihat Zora yang bersikap berbeda dan tidak seperti biasanya.

   Gadis itu kalau sakit akan merengek padanya tapi sekarang? Bara akhirnya pergi begitu saja dengan rasa yang masih mengganjal dalam dirinya.

-----

   Seperti biasa, Reza dan kawan-kawan yang dikenal sebagai anggota inti geng motor Deadly selalu menjadi pusat perhatian ketika melewati koridor yang mulai ramai. Di tengah-tengah mereka ada gadis yang bernama Ginar yang selalu mereka lindungi.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang