Panjang umur, bukankah baru saja aku dan Alan membicarakannya? Segera aku screenshot pesannya lalu kirim ke Alan. Alan terlihat tidak senang dan mulai mencaci Zian dengan kata-kata 'mutiara'. Aku yang masih sedikit shock karena dapat pesan dari Zian masih berpikir, mau apalagi bocil kematian ini..
"Ya", balasku singkat.
.
Alan mengirim pesan suara;
"Kakak.. sepertinya dia mau deketin kakak, apa kakak bakal oleng ke dia ya..", ucapnya dengan nada memelas.
Aku mendengus kesal, lalu mengusap wajah kasar. Aku memencet ikon pesan suara dan mulai berucap, ...
"i never thought of anyone else really, and why would I? Kenapa kakak harus oleng kalau perhatian dan hati kakak kamu yang miliki?"
"Ekhm.. tokeknya terbang, kak"
"Salah tingkah, dek?"
"G"
Setelah menenangkan Alan yang overthinking, aku kembali melihat pesan Zian. Dia membalas pesanku.
"Kak, berkas administrasi Osis tahun 2020 masih ada di rumah?"
"Ada"
"Besok aku ambil ke rumah kakak"
"Tau alamat?"
"Tau"
"Wah? Apa dia stalker sampai tau rumahku? Atau aku memang sefamous itu?", Lirih diriku sambil membusungkan dada dengan wajah sombong. Tapi bukankah ini kesempatan untuk menjahilinya?
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Make The Boys Cry [END]
RomansNon LGBT [1821+] Seorang Femdom yang berusaha menutupi jati dirinya dengan prestasi. Wajahnya yang cantik dan imut, juga prestasi dan reputasi yang menjamin kehidupan Hyuna. Namun sayang, ketua osis tak sengaja mengetahui rahasia itu. ### "Can i be...