Mira mengerjapkan matanya ketika tirai jendela kamarnya dibuka oleh Flora. Ia bangkit, lalu mengucek kedua matanya.
"Oh, lo Flo." Gumam Mira lalu melihat Olla yang tertidur disampingnya.
"Si Ara mana?"
Flora menatap Mira, lalu menunjuk kebawah.
"Astaghfirullah." Ucapnya saat melihat Posisi tidur Ara.
Dengan posisi tengkurap, kaki diatas kasur dan kepala dibawah. Bahkan tangan kanan Ara tertarik kedepan, persis seperti Superman terbang.
"Lagi mimpi jadi superhero mungkin dia." Ucap Flora, membuat Mira tertawa.
"Olla, olla, bangun!" Ucap Mira membangunkan Olla sambil menggoyangkan badan Olla.
"Olla! Bangun! Lo udah di neraka nih! Impian lo dari kecil terwujud."
Tidur Olla terusik karena Mira semakin kencang menggoyangkan tubuhnya. "Eghh"
"Nah kan, dibilang Neraka langsung aje ni orang." Gumam Mira pada Olla yang sudah bangkit dari tidurnya.
Olla menarik tangannya keatas. "Hoaaam"
"Busettt, bau banget anjir!" Mira memukul kuat mulut Olla yang terbuka lebar.
"Sakit opung!" Pekik Olla sambil memegang mulutnya.
Mira hanya tertawa lalu bangkit dari kasurnya. Ia menatap Flora yang sedang memasukkan telekung kedalam tas nya.
"Subhanallah ustadzah Flora, baru shalat lu?"
Flora menatap sekilas Mira, ia memasukkan telekung nya lalu mengkancing tas nya.
"Lo rajin banget ngerjain shalat dhuha, ga kayak si opung."
"Elu juga bambang!"
"Gue skip dulu deh, mau nyoba Neraka gue."
Mira dengan cepat menoleh pada Olla yang duduk diatas kasur. "Lu beneran mau nyoba Neraka ngab?"
"Ya gaklah, gila lu. Bercanda gue." Ucap Olla lalu tertawa.
"Gila ye, gue kira beneran. Kata-kata lo kayak udah serius banget soalnya." Ucap Mira yang juga ikut tertawa.
"Lo berdua tuh ya, udah ga shalat subuh, terus bangun jam 9. Is is Inget, Neraka itu seram tau." Nasihat Flora yang duduk dibangku belajar Mira.
"Iya ustadzah Flora, Olla minta maaf ya. Olla janji ga bakal gini lagi." Ujar Olla dengan nada seperti anak kecil.
"Najis banget la denger suara lu, sumpah." Mira menatap geli Olla yang sudah tertawa ngakak.
"Eh btw, kayak ada yang kurang deh." Ucap Olla setelah tawanya mereda.
"Apa?"
Olla menatap sekeliling kamar Mira, lalu kaget melihat sebuah kaki diujung kasur.
"Si mber." Ucap Mira yang paham dengan wajah kagetnya Olla.
Olla merangkak ke ujung kasur untuk melihat posisi tidur Ara, lalu menggelengkan kepalanya. Takjub sekali melihat posisi tidur Ara.
"Eh gue ada ide." Celutuknya. Ia turun dari kasur lalu mendekati Mira.
"Lo masih nyimpen gotong-gotong kita nggak?"
Mira mengernyit mendengar ucapan olla. "Gotong-gotong?"
"Iya, gotong-gotong." Olla memaju mundurkan tangannya, memperagakan benda yang ia maksud.
"Apasih anjir gotong-gotong?"
"Is bego! Ituloh yang kalau ada yang pingsan kan ada gotong-gotong nya. Anak pramuka sama PMR tuh punya tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YESSICA | CHIKARA
Teen Fiction[Upload ulang] "Tolong, kembali ke aku. Aku minta maaf, aku nyesel. ayo balik lagi, aku mohon." Yessica Tamara, sosok gadis yang memiliki kesempurnaan dalam dirinya. Yessica memiliki hobi melukis dan sangat suka hal yang berbau Musik. Namun, dibali...