Chapter 212 : Cium Aku Sampai Aku Puas

425 64 2
                                    

Yun Ruo Feng tidak pernah meminta pendapat Ning Lian Chen sebelum hari ini. Ning Lian Chen mencibir pada diri sendiri, tetapi tidak mengekspos si pangeran.

"Mari pergi ke Sungai Air Caltrop." Rombongannya lanjut bergerak maju setelah perintahnya diberikan.

Satu-satunya perbedaan adalah bahwa Su Xi-er sudah pergi dari bagian belakang rombongan, berdiri tepat di belakang Pei Qian Hao. Gaun merah terangnya menarik perhatian semua orang kepada dirinya, bahkan, Yun Ruo Feng saja melirik ke belakang ke arahnya dari waktu ke waktu.

Ekspresi Pei Qian Hao tidak berubah, tetapi ia sedikit mengangkat tangannya untuk memberi sinyal pada Su Xi-er. Ia menyuruh Su Xi-er berdiri lebih dekat dengannya agar tubuhnya bisa menghadang pandangan Yun Ruo Feng.

Ia berani melihat dayangku di depanku. Aku sungguh harus mencungkil bola mata Pangeran Yun!

Karena ini, Su Xi-er nyaris bergabung dengan para penguasa dari keempat kerajaan besar di barisan pertama, sebuah detail yang tidak lepas dari mata Chu Ling Long atau pun Hua Zi Rong.

Sudut mulut Chu Ling Long terangkat membentuk senyum iseng.

Ekspresi Hua Zi Rong acuh tak acuh. Ia mengagumi orang berbakat, tidak peduli apakah mereka pria atau wanita. Di Nan Zhao, ia mengagumi kemampuan militer Yun Ruo Feng, tetapi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pendapatnya mengenai Ning Ru Lan.

Oleh sebab itu, ketika ia mendengar kabar bahwa Ning Ru Lan sudah meninggal, ia tidak mampu menahan rasa sakit di hatinya. Setelahnya, saat ia mendengar bahwa Yun Ruo Feng 'lah yang membunuhnya, ia menjadi lebih keheranan lagi.

Namun, apa pun yang terjadi adalah urusan Nan Zhao. Sebagai seseorang yang berasal dari Xi Liu, aku tidak bisa ikut campur dengan urusan dari kerajaan lain.

Rombongan itu segera berjalan melewati gerbang istana sebelum disambut oleh banyak sekali kereta kuda yang besar. Para dayang dan kasim semuanya duduk di satu rombongan di dalam kereta kuda yang lebih biasa yang terdapat di bagian belakang.

Banyak tamu dari kerajaan lain yang juga membawa dayang pribadi mereka, tetapi mereka disuruh untuk duduk di dalam kereta biasa tanpa terkecuali. Su Xi-er merupakan satu-satunya pengecualian, karena Pei Qian Hao bersikeras agar Su Xi-er harus menemani dirinya.

Si pecinta drama, Chu Ling Long tidak tahan untuk tidak menyela. "Rumornya benar; Pangeran Hao memang mencintai wanita cantik. Dayang ini bukan hanya cantik, tetapi sekaligus memiliki mulut yang cerdas. Pantas saja, Pangeran Hao begitu memanjakannya sampai-sampai bersikeras untuk duduk di dalam kereta yang sama."

Suara Pei Qian Hao terdengar rendah dan dalam, memancarkan aura yang tidak dapat ditandingi siapa pun. Ia melirik Chu Ling Long. "Pangeran ini penasaran, mengapa Putra Mahkota dari kerajaan lain terus membicarakan tentang dayang Pangeran ini?"

Su Xi-er familier dengan Chu Ling Long, dan sudah bisa menerka apa yang akan dikatakannya. Oleh sebab itu, bahkan tanpa menanti respon orang itu, ia segera menyela. "Yang Mulia, hamba tahu bahwa Anda suka menjadi cantik. Hamba tidak secantik Anda, mohon jangan cemas."

Semua orang tertegun. Bahkan, Yun Ruo Feng saja, tidak bisa mempertahankan senyum lembutnya yang biasa.

Ekspresi Chu Ling Long langsung menggelap. Ia pikir, alasan aku terus membicarakan soal dirinya adalah karena aku ingin membandingkan penampilanku dengannya?

Baik, aku sudah mengingatnya! Dayang Pangeran Hao ini kurang ajar! Lihat bagaimana aku akan membuat masalah dengannya malam ini!

Hua Zi Rong yang biasanya pendiam pun membuka mulutnya. "Putra Mahkota Chu, bagaimana Pangeran Hao mendisiplinkan dayangnya adalah urusannya. Orang-orang dari kerajaan lain tidak punya hak dalam masalah itu. Kalau Kaisar ini tidak keliru, kau juga memiliki banyak sekali selir lemah lembut di istanamu; bahkan ada beberapa kabar bahwa, ada pula beberapa pria tampan."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang