[13. bingung]

4.5K 390 0
                                    

-
-

Pagi kembali menyapa, suara kicauan burung dan dering jam menganggu ketenangan gadis yang tertidur pulas diatas kasur queen size nya itu

"eughh" lenguhnya terbangun menatap kanan dan kiri

"kok ga dibangunin" gumamnya sambil berdiri menuju toilet

***

"Bangunin adik kalian van, vin" perintah hana yang sedang menata sarapan pagi

Ervan dan juga ervin menoleh ke mamihnya "biar ervin aja" ujar ervin berdiri menyusul el

Tok tokk tok

"EL" teriaknya mengetuk pintu

Ervin berdecak ketika pintu belum juga dibuka, apakah adiknya itu sedang bermimpi indah sampai tidak mendengar suara ketukan pintu?

"EL" teriaknya lagi

"TOILETTTT"  teriak el dari dalam

Samar samar ervin mendengar teriakan itu, oh sudah bangun ternyata, ia kembali ke ruang makan dengan segera

"Mana adikmu vin?" tanya hana menatap ervin bingung  kenapa bocah ini hanya sendirian?

"Mandi" jawabnya singkat yang hanya dibalas anggukan oleh hana

Mereka duduk dengan tenang di meja makan, kecuali adit yang sibuk mengotak atik sesuatu di tablet nya "kenapa dad?" tanya ervan yang jengah

Adit mendongak dan menggeleng "engga, ini dady lagi cepet cepetan beli mobil keluaran terbaru" jawabnya

Ervan yang pada dasarnya mempunyai tingkat keingin tahuan yang tinggi pun mendekat ke adit dengan terburu buru "Mana coba liat liat" ucapnya heboh mengambil alih tablet milik sang dady

"ck ini mah jelek warna ijo, demen banget sama ijo" komentar ervan meneliti foto sebuah mobil

"Ini juga hitam, terlalu pasaran, gimana kalau warna merah?"

Adit menatap datar anaknya dan merebut tablet miliknya kembali "gak, sana makan"

"kan nunggu el gimana sih" gerutu ervan yang kembali ke tempat duduknya dengan kesal

"gue daritadi disini" sahut seseorang yang duduk tenang dengan mulut yang penuh dengan makanan

Ervan menatap adiknya cengo, dia menunggu bocah ini tapi si bocah malah udah makan duluan?

"sejak kapan--"

"udah cepet makan, nanti telat" kata adit memotong ucapan ervan yang membuatnya mendengus

Ervan memasukkan makanan dengan sendok kesal "potong aja terus potong, apa perlu pusaka epan juga dopotong" sarkasnya menatap adit sebal

"lo mati gue party coy" sahut adit menatap balik putranya sinis

Hana, ervin dan juga el menatap mereka malas, mereka melanjutkan acara makannya dengan tenang menghiraukan ayah dan anak itu beradu mulut

FIGURAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang