🐨Marah

610 71 5
                                    

"Apa papa bilang, dia bukan laki-laki yang baik buat kamu Kyu.. seharusnya kamu ga menyerahkan diri pada laki-lki brengsek itu!"

"Pa udah, semua sudah terlanjur terjadi."

"Tapi tetap saja, dia telah menyakiti putri kita Ma. Mana Janjinya untuk membahagiakan Junkyu?"

Jisoo masih berusaha menenangkan Suho yang kini dipenuhi luapan emosi.

Melihat Junkyu yang datang kerumahnya dengan membawa kabar mengejutkan membuat Suho naik pitam

"Lebih baik kamu bercerai dengannya Kyu. Papa masih bisa menghidupi kamu dan Eunsa sampai kamu menemukan laki-laki yang tepat"

"Pa.. Kyu ga bisa" tolak Junkyu dengan cepat

"Kenapa Kim Junkyu? Tinggalkan saja Haruto dan hiduplah dengan bahagia. Untuk apa kamu bertahan pada laki-laki yang jelas sudah berkhianat pada dirimu"

"Pa.. semua ga semudah itu. Kyu bertahan karena Eunsa. Kyu ga mau Eunsa menanggung duka karena keegoisan orang tuanya, pa"

Suho menghela nafas kasar. Benar apa yang putrinya katakan. Perceraian hanya menjadi keinginan dari orang tua, namun tanpa mereka sadari anaklah yang akan menjadi korbannya.

"Pa, papa sama mama ga perlu khawatir ya.. Kyu akan baik-baik aja. Lagi pula ada papa dan mama disisi Kyu. Maka kyu ga perlu ragu untuk melewati semua" Junkyu berujar yakin

Jisoo tersenyum lembut, ia lantas memeluk putrinya itu. Diciumnya pucuk kepala anaknya berulang kali dengan linangan air mata

"Kamu sudah tumbuh besar nak.. kamu sudah dewasa rupanya. Mama senang karena kamu telah menjadi anak yang hebat."

"Kyu cuma bisa ngecewain mama"

"Engga sayang, kamu adalah kebanggaan kami.  Kamu putri mama yang paling berharga untuk kami"

Junkyu mengusap air mata yang mengalir di pipi sang ibu, sembari tersenyum lembut

"Terimakasih mama, papa.. kalian adalah orang tua terbaik yang pernah Kyu temuin. Kyu bersyukur lahir di keluarga ini." Ucap Junkyu tulus

Suho dan Jisoo saling tatap beberapa saat, sebelum akhirnya mengangguki ucapan Junkyu

"Kami yang beruntung karena memiliki dirimu"







........





"Kyu.. bangun.. ada temanmu di bawah"

Jisoo mengetuk pintu kamar putrinya beberapa kali, hingga tak lama pintu terbuka

"Kenapa mah?" Tanya Junkyu dengan suara serak khas bangun tidur

"Itu ada tamu di bawah"

Junkyu mengernyitkan dahinya heran. Tamu mana yang berkunjung sepagi ini? Oh ayolah, sekarang baru menunjukan pukul 8 pagi dan sudah ada tamu untuk dirinya? Ah Junkyu terpaksa harus menunda acara hibernasinya

"Siapa ma?"

"Itu Jihoon sama perempuan lucu. Mama ga tau namanya, lupa nanya"

"Ya udah suruh nunggu dulu aja Ma. Kyu mau siap-siap sekalian buatin Eunsa susu di bawah"

"Ya udah, Eunsa biar mama yang mandiin"

"Hmm"

Junkyu segera beranjak menuju ke kamar mandi. Ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Itu sudah lebih cukup sebagai rutinitas paginya

Setelah berganti pakaian, ia lantas bergegas menuruni anak tangga, dan bersiap untuk protes pada kehadiran teman-temannya yang begitu mendadak

"Kalian ga ada kerjaan ya, sampai bertamu sepagi ini?" Ucap Junkyu terdengar sarkas. Namun tidak di tanggapi serius oleh dua tamu yang sedang duduk nyaman di sofa rumahnya.

"Ck, temen dateng itu ya disambut gitu lho Kyu. Cipika cipiki kek. Ini malah di semprot" protes Jihoon

Junkyu kemudian terkekeh pelan. Ia hanya bercanda tadi

"Canda doang elah. Kalian tumben main sepagi ini. Ada Mashi juga yang ikut"

"Langsung ke inti aja ya Kyu, si Haruto nikah lagi?" Jihoon membuka sesi pergibahan

"Iya" jawab Junkyu santai

"Sama anaknya tante kristal?" Kini giliran Mashiho yang bertanya

"Iya" lagi-lagi hanya satu kata itu yang Junkyu ucapkan

"Terus lo biasa aja gitu?"

"Ya terus gue harus gimana Hoon? Salto depan monas sambil foto?"

"Ya harusnya lo marah Kyu. Lu cekek ceweknya, lo jambak rambut si Haruto sampai botak. Is kesel banget gue" Jihoon berujar seraya menggertakan giginya

"Kok jadi lo yang emosi dah"

"Ya abisnya ya Kyu. Si Haruro tuh minta di geprek banget. Ya ga Mashi?"

"Iya Kyu. Haruto udah keterlaluan tau" Mashiho ikut menimpali

Mashiho kemarin menghadiri pernikahan Yera. Meski terlambat namun ia tetap datang sekedar untuk memberi ucapan dan menyerahkam hadiah. Namun tanpa ia duga, mempelai prianya ternyata adalah Haruto, yang jelas-jelas sudah menikah dengan Junkyu.

Mashiho tentulah kesal, apalagi melihat wajah tertawa Haruto yang terlihat begitu senang.

Dengan segera ia menghubungi Jihoon, hingga tibalah mereka disini untuk menanyakan secara langsung pada Kim Junkyu

"Ya ampun, sahabat-sahabatku yang baik hati dan budiman. Kalian ga perlu khawatir ya, gue baik-baik aja kok." Ucap Junkyu disertai senyum manisnya

"Tapi sorot mata lo ga bisa bohong Kyu. Lo kecewa kan sama Haruto" ucap Mashiho yang membuat senyum Junkyu luntur.

Junkyu tak bisa bohong, dari semalam ia terus memikirkan suaminya yang hingga saat ini belum memberinya kabar. Jujur saja, Junkyu begitu berharap jika Haruto akan menghubunginya dan mengatakam kata-kata menenangkan untuk dirinya.

Namun hingga saat ini, Haruto seolah lupa akan keberadaan dirinya. Bahkan bertanya kabar saja tidak ada.

Apakah posisinya kini sudah benar-benar tergerus?

Ah memikirlannya saja sudah membuat Junkyu ingin menangis. Terlihat dari linangan air mara yang mulai memenuhi kelopak matanya

"Huaaa kalian bener.. gue kepikiran Haruto" Junkyu kini merengek seperti anak kecil, membuat Jihoon dan Mashiho saling pandang. Apakah Junkyu terlihat seperti seorang ibu beranak satu? Tentu tidak

"Lho Junkyu kenapa?" Tanya Jisoo yang kini mulai bergabung di ruang tengah, dengan Eunsa yang berada di gendongannya

"Junkyu kayaknya lagi kangen Haruto tante" jawab Mashiho

"Kyu, udah dong galaunya. Nih Eunsa dari tadi rewel terus. Kayaknya haus deh"

"Siniin Ma" junkyu mengambil alih Eunsa dan langsung saja ia mulai menyusi anaknya, meski air mata masih mengalir di pipinya

Mashiho dan Jihoon menyaksikannya dengan seksama. Siapa tau ilmu ini berguna di hari esok

"Apa kalian liat-liat?" Tanya Junkyu dengan ekspresi wajah merengut kesal

"Dih siapa yang liatin juga" bantah Jihoon yang langsung mengalihkan pandangannya







.......






Haruto mondar mandir di kamar hotel tempatnya bermalam bersama Yera

Ia tengah mencari keberadaan handphone nya yang entah ia lupakan dimana

"Perasaan kemarin ada di nakas. Kok sekarang udah ilang aja"

Haruto masih sibuk mengobrak-abrik barang-barangnya. Berharap ia bisa segera bertemu dengan benda pipih itu.

"Ck, kalau kayak gini gimana caranya gue ngehubungin Junkyu coba?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
976 word

Ada yang liat hp haruto ga? Wkwkw

Treat Me Better, Please (GS)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang