63. Melanjutkan Misi

1.9K 311 27
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Savage by Aespa
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Dini hari tepatnya pukul lima pagi, ayam jantan berkokok dengan keras. Namun mentari tak menampakkan dirinya dengan cerah seperti biasanya. Karena telah digantikan oleh butir-butir berwarna putih yang turun dari langit. Suasana dingin benar-benar terasa di kulit. Membuat seseorang yang merasakannya harus menggosok-ngosokkan tangannya untuk memberikan sensasi hangat.

Akan tetapi di tempat yang sangat gelap nan dingin, tidak ada satu orangpun yang berani menggosok-ngosokkan telapak tangannya. Bahkan untuk bernapas rasanya sangat sulit.

"Aku telah membayar kalian dengan sangat tinggi! Bahkan koin emas yang kalian dapatkan melebihi pejabat menengah istana, namun cara kerja kalian benar-benar hanya seperti siput!" suara keras mengelegar itu benar-benar mengintimidasi para prajurit dan pelayan yang bersujud di bawah kaki Helena.

Tidak ada satupun dari mereka yang berani membalas perkataan ibu suri. Mereka terlalu takut dengan wanita tua itu.

"Kalian benar-benar tidak berguna untukku! Katakan siapa yang telah membawa Willow pergi dari sini!" murkanya. Bola matanya berkilat menatap bawahannya dengan tajam.

"Ka-kami ti-tidak tahu ibu suri," ucap seorang prajurit dengan susah payah.

SLASH!

Sebuah pedang menebas kepala prajurit itu hingga darah segar mengucur dengan deras. Bau anyir cairan merah itu membuat keadaan semakin tegang.

Para prajurit dan pelayan hanya bisa merapalkan doa agar mereka tidak bernasib sama dengan prajurit yang baru saja tewas.

Helena hanya melirik kepala yang mengelinding akibat ulahnya. Kehilangan satu bawahan bukanlah permasalahan yang besar.

"Kalian semua sangat tidak becus!" umpat ibu suri. Sembari menatap bawahannya satu persatu dengan rendah.

SLASH!

Wanita tua itu kembali menebas kepala pelayan. "Apa gunanya aku mempertahankan keledai seperti kalian?!" berangnya.

Perkataan ibu suri membuat para prajurit dan pelayan meneguk salivanya. Bulir-bulir keringat membasahi pelipis mereka walaupun suasana sangat dingin. Mereka tahu apa yang akan dilakukan oleh ibu suri selanjutnya. Memikirkan tentang itu membuat mereka merinding karena mereka pasti akan menjadi korban selanjutnya dari kemurkaan ibu suri.

SLASH!

SLASH!

SLASH!

Helena terus menebas kepala para prajurit dan pelayan. Tidak ada yang meminta ampunan atau belas kasihan karena mereka sudah tahu bahwa hal itu tidak akan mempan untuk ibu suri. Mereka hanya bisa diam ketakutan sembari merapalkan doa agar masuk surga.

Seusai menebas 20 prajurit dan 5 pelayan, Helena tersenyum dengan angkuh. Wanita tua itu menghadap Laure yang sendari tadi hanya diam.

"Suruh prajurit lain untuk membersihkan mayat-mayat tidak berguna ini. Ambil semua koin emas yang pernah ku berikan kepada mereka sejak mereka mulai bekerja disini sampai sekarang. Bila tidak ada, minta pada keluarga mereka. Jika keluarga mereka tak punya maka jadikan pelayan disini. Bila menolak, mati adalah pilihan yang tepat!" jelas ibu suri tersenyum miring.

"Baik ibu suri!" ucap Laure dengan segera, tak ingin membuat ibu suri semakin marah. "Lalu bagaimana dengan Willow?" tanyanya dengan hati-hati.

"Aku sudah menyuruh orang untuk menyelidiki hal ini. Berani-beraninya orang itu mencari masalah denganku," Helena pasti tidak akan membuat orang yang mencari masalah dengannya dapat tidur dengan tenang. Ia sudah mengurung Willow selama bertahun-tahun untuk mewujudkan impiannya. Namun orang itu menghancurkan segalanya?

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang