13.
*
*
*
Abigail menggaruk tengkuknya tidak enak, "Sorry ya kalau kalian kurang nyaman sama rumah ini." Pasalnya rumah ini dekat dengan hutan, banyak nyamuknya. Terus kalau malam suka ada suara-suara aneh. Papa tidak memberi tau detailnya pada Abigail..
"Its oke, lagian bagus-bagus aja sih," ujar Farhan menepuk bahu Abigail.
Rainbow menyampirkan tas nya ke bahu kanan lalu menatap sekelilingnya, "Oke aja, gak terlalu serem."
Karena jalan di depan rumah ini langsung mengiring ke pantai, alhasil keadaan jadi sedikit ramai.
"Ke kunci nih, bukain, Bi!" Lena langsung menarik lengan Abigail mendekat ke pintu, gadis itu memang sudah dari dalam mobil sudah kebelet.
"Buru jing, gatahan gue!"
"Sabar elah,"
Untung saat di rumah Aris langsung memberikan kunci rumah ini pada Abigail, karena pemilik rumah satu tempat kerja dengan Aris. Dan rumah ini adalah rumah dulunya sebelum pindah ke sana karena urusan pekerjaan.
Setelah pintu terbuka Lena langsung menerobos masuk dan celingukan mencari kamar mandi, setelah di temukan langsung saja ia masuk dengan membanting tasnya di sembarang tempat.
Rainbow menggeleng dan mengambil tas milik Lena. "Ada berapa kamar?" tanya Rainbow.
"Dua, gak muat nih," ujar Farhan sambil melihat-lihat sekelilingnya.
"Gue di luar aja kalau gitu," tukas Rainbow sambil menyerahkan tas nya kepada Lena, karena Lena sudah selesai dengan kegiatannya.
"Cowok-cowok diluar aja deh, kalian aja yang make kamarnya," usul Abigail yang diangguki oleh Farhan dan Raja.
"Nggak enak anjir, lo yang punya rumah," Farhan menatap Abigail.
"Bukan punya gue, punya temen bokap. Udah pokoknya cewek-cewek aja yang make kamar."
Rainbow mengulum bibirnya, menahan senyum. Jarang-jarang kan Abigail begini, kalau sama Rainbow mungkin dia sudah ngacir duluan ke kamar.
Farhan menatap Ratu, gadis itu hanya melipat tangannya di dada dengan tatapan datarnya seperti biasa. Ratu masih belum bisa bersosialisasi dengan mereka sepertinya.
"Mau sekamar sama siapa?" tanya Lena kepada Ratu.
Ratu diam sebentar, menatap Rain, Icut, dan Lena bergantian. Mereka bertiga tidak keberatan sekamar dengan siapa pun sepertinya, oleh sebab itu mereka bertanya kepada Ratu duluan.
"Mungkin lo sama mereka canggung, sama gue juga nggak pa—" ucapan Rainbow langsung dipotong Ratu.
"Dia," Ratu menunjuk Icut.
Sepertinya Ratu akan aman kalau sekamar dengan Icut. Gadis itu kalem, pemikirannya dewasa. Yang terpenting tidak akan merepotkan Ratu.
Icut mengulas senyumnya dan mengangguk.
Rainbow memaksakan senyumnya karena tidak dipilih Ratu, acara capernya kepada Raja jadi gagal.
Mereka bertujuh pun mulai merapikan barang-barang mereka.
Rumah ini sepertinya memang sudah lama tidak di tempati.
Dari Rainbow yang menyapu, Abigail dan Raja yang memindahkan beberapa barang agar terlihat rapi, Lena yang mengelap beberapa barang, Icut yang sedang membuat mie, lalu ada Farhan dan Ratu yang sedang merapikan kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW | END
Teen Fiction❝𝒥𝒶𝓃𝑔𝒶𝓃 𝒿𝒶𝒹𝒾 𝓅𝒶𝓎𝓊𝓃𝑔 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓇𝒶𝓃𝑔 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓈𝓊𝓀𝒶 𝒽𝓊𝒿𝒶𝓃.❞ __________________________________________________ ⚠️ konflik ringan. ⚠️ dilarang keras plagiat cerita ini! ⚠️ awas typo dan beberapa kata kasar. 🍃 all foto by...