•18•

12K 600 14
                                    

~SELAMAT MEMBACA~

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

Dokter dan beberapa perawat keluar dari ruang UGD, melihat itu Nathan langsung menghampiri dan bertanya mengenai keadaan adiknya.

"Bagaimana Dok?" tanya Nathan

"Nona Bella sudah melewati masa krtitisnya, hanya saja belum ada perkembangan dengan keadaannya saat ini. Saya bisa periksa ketika dia sudah sadar nanti," ucap Dokter tersebut.

"Syukurlah, setidak nya Adek saya baik-baik aja, Dok. Ohiya, apa saya boleh temui dia, Dok?"

"Anda bisa besuk pasien, jika sudah di pindahkan di ruang inap."

"Di VVIP, Dok."

"Iya, Tuan. Kalau begitu saya permisi, masih ada beberapa pasien yang harus saya periksa."

"Iya, Dok. Terima kasih."

***

"Kak... gue di mana?" tanya Bella ketika dirinya sudah sadar setelah beberapa menit di pindahkan dari ruangan UGD. Di ruangan itu, hanya ada Nathan dan Bella. Bertanya mengenai keluarganya? Nathan mengusir mereka karena perintah Bella yang tidak ingin melihatnya.

"Di rumah sakit, Dek." Jawab Nathan

"Kak, gue kan udah bilang bawa aja dokternya ke rumah."

"Kali ini nurut, buat dirawat di rumah sakit. Keadaan lo kritis jadi harus di bawah ke rumah sakit. Gue gak mau liat lo keluar masuk rumah sakit terus, Dek. Gue tuh berharap lo sehat dan baik-baik aja. Tolong yah, kali ini nurut sama Kakak. Lo harus jalani semua ini dengan sabar agar lo bisa pulih dan beraktivitas seperti biasanya."

"Ta—"

"Dek.. Kali ini aja, demi kebaikan lo," bujuk Nathan.

Bella menghela nafas kasar. "Yaudah Iya, gue nurut!" jawab Bella ketus.

"Good girl!" ucap Nathan tersenyum seraya menepuk puncak kepala Bella.

Keadaan kembali hening, Bella menatap langit-langit palfon dengan tatapan kosong. Nathan memperhatikan Bella dengan seksama, ingin bertanya tapi di urungkan. Jadi Nathan memilih untuk diam dan memperhatikan Bella.

"Kak." Panggil Bella tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kenapa, Dek?"

"Bawa ponsel gue gak?"

"Bawa, ini." Nathan memberikan ponsel Bella dan langsung diterima oleh Bella. Ia langsung teringat dengan pesan yang dikirim untuknya dari nomor tidak di kenal.

Bella ingin menanyakan nya pada Nathan tapi pasti Nathan tidak tau apa-apa tentang Bella. Karena baru terhitung hari dirinya dekat dengan Nathan.

"Kenapa natap Kakak kek gitu?" Tanya Nathan melihat tatapan gelisah dari wajah Bella.

"Kak, gue ada teman dekat gak selain Anna?" tanya Bella jauh berbeda dengan pertanyaan yang berlubuk di benaknya.

Nathan terlihat diam dengan mengetuk dagu nya, melihat itu Bella sudah menebak Nathan memang tidak mengetahui apapun tentang Ara.

"Gue selama ini gak pernah liat lo dekat orang lain kecuali sama Anna atau gak sama Brian d.k.k."

"Oh gitu yah..." Bella mengangguk-angguk paham.

"Emang ada apa?"

Bella menggeleng, niatnya di urungkan untuk bertanya mengenai pesan tak dikenal itu pada Nathan.

Badgirl Transmigrasi || E-book✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang